Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STUDI PENAMBATAN MOLEKUL SENYAWA FLAVONOID DAUN TABAT BARITO (Ficus deltoidea Jack) DALAM MENGHAMBAT ENZIM TIROSINASE: MOLECULAR DOCKING STUDY OF FLAVONOID COMPOUNDS IN TABAT BARITO LEAVES (Ficus deltoidea Jack) FOR INHIBITING TYROSINASE ENZYME Alfisyahriatunnida Meily; Andika; Aris Purwanto
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.637 KB) | DOI: 10.37874/ms.v6i1.215

Abstract

Hiperpigmentasi merupakan suatu keadaan di mana terjadinya sintesis melanin yang berlebihan dan mengakibatkan penggelapan warna kulit. Enzim tirosinase merupakan enzim dengan dua atom tembaga yang memiliki peranan penting dalam proses pembentukan melanin. Senyawa flavonoid dengan aktivitas antioksidannya dilaporkan dapat menghambat enzim tirosinase dengan cara mengkhelat atom tembaga pada sisi aktif enzim tersebut. Secara in vitro, daun tabat barito (Ficus deltoidea Jack) diketahui memiliki aktivitas sebagai antimelanogenik karena adanya aktivitas antioksidan yang kuat, akan tetapi belum diketahui senyawa mana yang mempunyai andil dalam proses tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih spesifik tekait senyawa flavonoid yang terdapat dalam daun tabat barito yang berperan dalam penghambatan terhadap enzim tirosinase PDB ID: 2Y9X yang dilakukan secara in silico untuk menghemat waktu dan biaya dengan uji penambatan molekul menggunakan program AutoDock 4.2. Selain dilakukan penambatan, juga dilakukan prediksi karakteristik senyawa yang ditujukan secara khusus pada uji permeabilitas dan sensititas kulit. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat beberapa senyawa yang menunjukkan penghambatan terhadap enzim tirosinase ditandai dengan rendahnya nilai energi bebas (-?G)  yaitu vitexin dan catechin -5.78 kcal/mol, epicatechin -5.54 kcal/mol, orientin -5.43 kcal/mol, epiafzelechin -5.38 kcal/mol dan gallocatechin -5.08 kcal/mol. Dari sisi model pengikatan, terdapat beberapa senyawa yang berikatan langsung dengan atom tembaga yaitu vitexin, catechin, epicatechin, epiafzelechin, epigallocatechin dan orientin serta residu asam amino pada enzim yang banyak terlibat dalam pembentukan ikatan hidrogen adalah Asn 260, Arg 268, His 244, Gly 281, His 85, dan Ser 282.
FORMULASI DAN UJI SIFAT FISIK ESSENCE DARI EKSTRAK KULIT BUAH BALANGKASUA (Lepisanthes alata (Blume) Leenh) Eliza Ardika; Aris Purwanto; Rizka Mulya Miranti
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 5 No 2 (2022): March 2022
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah balangkasua ini memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan essence yang mengandung ekstrak kulit buah balangkasua serta melakukan uji sifat fisik sedian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental yaitu ekstrak diperoleh dengan menggunakan metode maserasi, kemudian diformulasi menjadi sediaan essence dengan variasi penambahan ekstrak kulit buah balangkasua masing-masing (FI) kontrol, FII (1%), FIII (3%), FIV (5%). Dilakukan uji sifat fisik sediaan yaitu uji organoleptis, uji pH, uji Homogenitas, uji viskositas dan uji hedonik. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik ANOVA (Analysis of Variance) dengan nilai signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan essence memiliki warna merah-coklat muda hingga merah- coklat tua dengan pH 4,5-7, sediaan homogen, viskositas 8,434-13,040 Poise dan uji hedonik warna 70%- 83%, aroma 70%-77%, bentuk 82%-87% dan kesan lembab 78-88%. Variasi konsentrasi ekstrak berpengaruh signifikan terhadap pH dan viskositas essence dari ekstrak kulit buah balangkasua dengan nilai signifikasi <0,05.
Peningkatan Laju Disolusi dan Kelarutan Gliklazid menggunakan Teknik Nano-Confined Coamorphus (NCCA) dari Kokristal ke Keadaan Koamorf Dolih Gozali; Taofik Rusdinana; Aris Purwanto
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.235 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v5i1.32219

Abstract

Gliklazid salah satu obat hipoglikemik generasi kedua golongan sulfonilurea yang digunakan untuk pengobatan diabetes mellitus tipe 2, yang memiliki kelarutan dalam air yang sangat rendah. Salah satu cara untuk meningkatkannya menggunakan metode kokristal dan menggunakan mikrosfer silika mesopori (MSM) yang memiliki luas permukaan besar untuk membentuk obat gliklazid amorf dan koamorf, meningkatkan profil disolusi suatu senyawa dengan meningkatkan luas permukaan kontak antara gliklazid dan media disolusi yang digunakan.Pemilihan koformer dilakukan dengancarain silico, energy yangmenunjukkan ikatan paling kecil dipilih sebagai koformernya, selanjutnya kokristal dibuat dengan cara solvent evaporator pada rasio (1:1, 2:1, 1:2). Pembuatan MSM digunakan natrium silika (Na2SiO3) yang berubah menjadi silika (SiO2) dengan metode high pressure homogenize,digunakan tween 80 dan span 80 sebagai surfaktan untuk pembentuk emulsi. Pemilihan koformer dengan cara in silico,menunjukkan interaksi gliklazid-nikotinamid yang menghasilkan energi ikatan paling kecil (E = -2,38 kkal/mol). Material mesopori diperoleh volume pori 0,332 cm3/g, diameter pori 8,9 nm, luas permukaan 155,478 m2/g dan ukuran partikel 0,993 µm. Hasil kelarutan dan disolusi kokristal, gliklazid amorf dan sistem NCA terjadi peningkatan yang signifikan. Pemilihan koformer dengan carain silicoyang paling bagus adalah nikotinamid. Kokristal, amorf dan sistem NCA dengan metode yang digunakan dapat meningkatkan kelarutan dan profil disolusi. Kenaikan kelarutan sistem NCA media aquades naik 2,3 kali, media HCL pH 1,2 naik 2,7 kali dan media dapar fosfat pH 6,8 naik 1,6 kali dari gliklazid murni
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MASKER GEL PEEL-OFF EKSTRAK BUAH LIMPASU (Baccaurea lanceolate) TERHADAP STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS Noor Mahfuzah Febriana; Hayatus Sa&#039;adah; Aris Purwanto
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v14i2.2282

Abstract

Ekstrak buah limpasu (Baccaurea lanceolate) memiliki kandungan senyawa aktif yang diketahui memiliki khasiat sebagai antibakteri penyebab jerawat (Staphylococcus epidermidis). Ekstrak buah limpasu dapat dibuat dalam bentuk sediaan masker gel peel-off untuk memudahkan aplikasinya dalam perawatan kulit berjerawat. Tujuan dari penelitian ini untuk memformulasikan masker gel peel-off ekstrak buah limpasu dan melakukan uji antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis. Dilakukan pengujian terhadap sifat fisikokimia dan pengaruh dari berbagai variasi konsentrasi ekstrak buah limpasu 10% (FI), 20% (FII), dan 30% (FIII) pada sediaan masker gel peel-off terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental, hasil uji yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik dengan One Way Anova dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil data yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa evaluasi sifat fisik masker gel peel-off ekstrak buah limpasu yaitu uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat dan uji viskositas memenuhi persyaratan. Hasil daya hambat bakteri masker gel peel-off ekstrak buah limpasu pada FI, FII dan FII masing-masing sebesar 34,89 mm, 36,77 mm, dan 39,60 mm dengan kategori daya hambat sangat kuat. Hasil tersebut dibuktikan dengan analisis statistik uji beda Kruskal-Wallis yang menunjukan nilai sig. 0,000 (<0,05) artinya terdapat perbedaan bermakna pada variasi konsentrasi 10%, 20% dan 30%.
STUDI PENAMBATAN MOLEKUL SENYAWA FLAVONOID DAUN TABAT BARITO (Ficus deltoidea Jack) DALAM MENGHAMBAT ENZIM TIROSINASE: MOLECULAR DOCKING STUDY OF FLAVONOID COMPOUNDS IN TABAT BARITO LEAVES (Ficus deltoidea Jack) FOR INHIBITING TYROSINASE ENZYME Alfisyahriatunnida Meily; Andika; Aris Purwanto
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v6i1.215

Abstract

Hiperpigmentasi merupakan suatu keadaan di mana terjadinya sintesis melanin yang berlebihan dan mengakibatkan penggelapan warna kulit. Enzim tirosinase merupakan enzim dengan dua atom tembaga yang memiliki peranan penting dalam proses pembentukan melanin. Senyawa flavonoid dengan aktivitas antioksidannya dilaporkan dapat menghambat enzim tirosinase dengan cara mengkhelat atom tembaga pada sisi aktif enzim tersebut. Secara in vitro, daun tabat barito (Ficus deltoidea Jack) diketahui memiliki aktivitas sebagai antimelanogenik karena adanya aktivitas antioksidan yang kuat, akan tetapi belum diketahui senyawa mana yang mempunyai andil dalam proses tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih spesifik tekait senyawa flavonoid yang terdapat dalam daun tabat barito yang berperan dalam penghambatan terhadap enzim tirosinase PDB ID: 2Y9X yang dilakukan secara in silico untuk menghemat waktu dan biaya dengan uji penambatan molekul menggunakan program AutoDock 4.2. Selain dilakukan penambatan, juga dilakukan prediksi karakteristik senyawa yang ditujukan secara khusus pada uji permeabilitas dan sensititas kulit. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat beberapa senyawa yang menunjukkan penghambatan terhadap enzim tirosinase ditandai dengan rendahnya nilai energi bebas (-?G)  yaitu vitexin dan catechin -5.78 kcal/mol, epicatechin -5.54 kcal/mol, orientin -5.43 kcal/mol, epiafzelechin -5.38 kcal/mol dan gallocatechin -5.08 kcal/mol. Dari sisi model pengikatan, terdapat beberapa senyawa yang berikatan langsung dengan atom tembaga yaitu vitexin, catechin, epicatechin, epiafzelechin, epigallocatechin dan orientin serta residu asam amino pada enzim yang banyak terlibat dalam pembentukan ikatan hidrogen adalah Asn 260, Arg 268, His 244, Gly 281, His 85, dan Ser 282.