Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) PERKOTAAN MONIAGA, INGERID LIDIA
TEKNO Vol 8, No 54 (2010): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurunnya kuantitas dan kualitas ruang terbuka publik yang ada di perkotaan, berupa ruang terbuka hijau (RTH)telah mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan perkotaan seperti sering terjadi banjir di perkotaan, tingginyapolusi udara, dan meningkatnya kerawanan sosial, menurunnya produktivitas masyarakat akibat stress karenaterbatasnya ruang publik yang tersedia untuk interaksi sosial. Dalam upaya mewujudkan ruang yang nyaman,produktif dan berkelanjutan, maka sudah saatnya diberikan perhatian yang cukup terhadap keberadaan ruang publik,khususnya RTH. Salah satu upaya pemecahan yang perlu dilakukan adalah melakukan penataan RTH Perkotaan diberbagai lokasi yang telah ditetapkan peruntukannya seperti kawasan konservasi, zona industri, permukiman, kawasanwisata, jalur hijau, sempadan sungai, pantai dan sebagainya.Kata kunci : RTH, ruang publik, perkotaan.
PELATIHAN TANAMAN VERTIKAL DI KOTA MANADO Michael M Rengkung; Windy Mononimbar; Ingerid Lidia Moniaga
ABDIMAS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 11, No 1 (2018): APRIL 2018
Publisher : LPPM UNIMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (812.543 KB) | DOI: 10.36412/abdimas.v11i1.548

Abstract

Kecamatan Tuminting merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kota Manado yang memiliki lingkungan permukiman penduduk dengan lahan terbatas untuk dikembangkan sebagai ruang terbuka hijau (RTH). Dengan keterbatasan lahan pada lingkungan permukiman tersebut maka tim IbM hendak mengusulkan pengembangan RTH lingkungan perkotaan melalui penerapan konsep taman vertikal pada lahan-lahansempit melalui kelompok Karang Taruna Kecamatan Tuminting yang aktif dan peduli dengan program-program peningkatan lingkungan hijau yang bersih, sehat dan asri. Tujuan pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini, yaitu memberi pembinaan dan pendampingan pada kelompok Karang Taruna melalui Pelatihan Taman Vertikal di Kota Manado sebagai upaya penghijauan pada lahan terbatas perkotaan.Target luaran yang ingin dicapai pada pembinaan dan pendampingan kelompok Karang Taruna Kecamatan Tuminting Kota Manado adalah (1) meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam menciptakan RTH private melalui pengembangan taman vertikal, (2) memahami dan melakukan kegiatan praktek taman vertikal, (3) memiliki kemampuan mengelola lahan perkotaan yang terbatas melalui penerapan taman vertikal, (4) terciptanya kualitas lingkungan indah perkotaan, (5) menghasilkan artikel ilmiah yang dapat dipublikasikan pada seminar nasional.
PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERKOTAAN MELALUI PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU TERINTEGRASI IPAL KOMUNAL Ingerid Lidia Moniaga; Fela Warouw
ABDIMAS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 9, No 02 (2016): DESEMBER 2016
Publisher : LPPM UNIMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1338.981 KB) | DOI: 10.36412/abdimas.v9i02.568

Abstract

Kelompok Karang Taruna Bahari, merupakan salah satu kelompok sosial masyarakat yang berada di Kelurahan Tumumpa Dua Kecamatan Tuminting Kota Manado. Melalui kelompok Karang Taruna ini maka kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dilakukan sebagai salah satu bentuk penyebaran informasi pengetahuan dan teknologi yang diarahkan pada penyuluhan dan pelatihan tentang praktek pengembangan ruang terbuka hijau terintegrasi sistem instalasi pengolahan air limbah komunal pada kawasan sempadan sungai Bailang Kota Manado. Target luaran yang ingin dicapai pada pembinaan dan pendampingan kelompok Karang Taruna Kelurahan Tumumpa Dua yaitu : (1)terciptanyan sumberdaya manusia yang peduli terhadap kualitas lingkungan permukiman melalui sarana sanitasi dan ruang publik, (2) terciptanya sistem integrasi IPAL Komunal dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di lingkungan permukiman padat penduduk, (3) pengembangan ruang terbuka hijau di lingkungan permukiman dengan penanaman tanaman-tanaman dalam pot untuk menciptakan ruang estetika.
PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA BUAHTERPADU DI KECAMATAN LIKUPANG SELATAN KABUPATEN MINAHASA UTARA Ingerid Lidia Moniaga; Josephine Pinky Saerang; Sukmarayu Gedoan
ABDIMAS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 10, No 02 (2017): Desember 2017
Publisher : LPPM UNIMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.467 KB) | DOI: 10.36412/abdimas.v10i02.364

Abstract

Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara. Pengembangan wilayah Kecamatan Likupang Selatan yang tertuang dalam program wilayah Kabupaten Minahasa Utara yakni dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), merupakan wilayah yang dikembangkan sebagai Kawasan Agrowisata Buah. Metode  pelaksanaan kegiatan  Pengabdian Kepada Masyarakat ini, yaitu memberi pembinaan dan pendampingan pada masyarakat di wilayah Kecamatan Likupang Selatan dalam Pengembangan kawasan agrowisata buah-buahan. Pembinaan dan pendampingan yang dilakukan untuk menangani beberapa masalah prioritas yang dilakukan dengan tahapan diantaranya Penyuluhan dan Pelatihan.Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan Ipteks bagi Wilayah yaknipengembangan kawasan agrowisata buah-buahan yang memanfaatkan potensi pertanian, dan pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata (community based tourism).Pemberdayaan masyarakat yang dimaksud yaitu agrowisata yang dapat mengikutsertakan peran dan aspirasi masyarakat pedesaan selaras dengan pendayagunaan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki di wilayah tersebut.Tujuan lainnyadengan terwujudnya kawasan agrowisata buah-buahan di wilayah Kecamatan Likupang Selatan yang diimplementasikan dalam penataan objek rekreasi dan wisata, maka diharapkan objek tersebut akan menjadi landmark (penanda suatu kawasan) yang dapat dikenali oleh segenap lapisan masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara umumnya dan Kabupaten Minahasa Utara secara khususnya. Kata Kunci : pengembangan kawasan, agrowisata buah, sumber daya manusia
BANTUAN TEKNIS DESAIN LANSEKAP AIR TERJUN KINAAPIAN DESA BATU KECAMATAN LIKUPANG SELATAN Ingerid Lidia Moniaga; Amanda Sutarni Sembel
ABDIMAS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 11, No 1 (2018): APRIL 2018
Publisher : LPPM UNIMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.058 KB) | DOI: 10.36412/abdimas.v11i1.545

Abstract

Desa Batu merupakan salah satu Desa yang berada di wilayah Kecamatan Likupang Selatan Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara. Desa Batu memiliki kekayaan alam yang mempesona, salah satunya yakni air terjun Kina-apiaan yang terletak di kawasan agrowisata buah.Jarak tempuh lokasi air terjun dari desa berjarak 2 Km. Desa Batu merupakan desa yang memiliki potensi sumberdaya alam yang menarik dan berpeluang dikembangkan sebagai obyek wisata baru. Potensi air terjun desa Batu menjadi sumber air bagi desa-desa disekitarnya, yang walaupun musim kemarau panjang tidak mengalami penurunan debit air, tetapi tetap tersedia untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Desa Batu dan desa sekitarnya. Tujuan pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini, yaitu memberi pembinaan dan pendampingan pada kelompok wisata desa Batu dalam Pengembangan Optimalisasi Ruang Luar atau Lanskap Air Terjun. Pembinaan dan pendampingan yang dilakukan untuk menangani beberapa masalah prioritas yang dilakukan dengan tahapandiantaranya : (1) Penyuluhan dan (2) Pelatihan. Target luaran yang ingin dicapai pada pembinaan dan pendampingan masyarakat desaBatu adalah (1) meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam Pengembangan Potensi Sumber Daya Alam yang bisa dikembangkan sebagai daya tarik obyek wisata alam melalui desain-desain ruang luar atau lanskap wisata, (2) memahami dan melakukan kegiatanpraktek mengembangkan objek wisata alam, (3) memiliki kemampuan dalam mengelola lanskap wisata alam, (4) meningkatkan kualitas lingkungan desa, (5) menghasilkan artikel ilmiah yang dapat dipublikasikan pada seminar nasional.
Implementation of Crime Prevention Throuh Environmental Design (CPTED) in Manado oldy city center area Malik, Andy Anton Mangopa; Sela, Rieneke Lusia Evani; Moniaga, Ingerid Lidia
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur Vol 9 No 2 (2024): ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur | Mei 2024 ~ Agustus 2024
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/arteks.v9i2.3267

Abstract

North Sulawesi Province has the third highest crime rate in Indonesia in 2020 based on BPS data on 2021 crime statistics. This study chose locations in the old downtown area which has a high vulnerability to crime using the Crime Prevention Through Environmental Design (CPTED) approach. which is an effort to prevent crime through physical environmental design with 3 main aspects of territoriality, surveillance, access control which aims to minimize crime, especially in public spaces, through several stages of implementation, including knowing how far the CPTED concept is realized by using Pearson correlation analysis between the realization of CPTED and the level of The crime is based on visitors' security perceptions using questionnaire data and will then be implemented in the form of a design visualization of the old downtown area of Manado. The results of the research show that the surveillance aspect has the highest manifestation and the correlation between the three CPTED aspects has a relationship with visitors' security perceptions, and the strongest relationship is between surveillance and visitor’s security perceptions, then the implementation of area design is more dominant in open environmental designs. Based on these results, they were then implemented in the design of the old downtown area which has a strong local image and identity in corridor areas and access in public spaces.