Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

NILAI-NILAI BUDAYA LOKAL DALAM MEMBANGUN PERSATUAN DAN KESATUAN PESERTA DIDIK SMA YPKM MANADO Hetreda Terry
ABDIMAS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 12, No 3 (2019): DESEMBER 2019
Publisher : LPPM UNIMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.736 KB) | DOI: 10.36412/abdimas.v12i3.1067

Abstract

Nilai-nilai Budaya lokal dalam membanagun persatuan dan kesatuan peserta didik yang ada di SMA YPKM Manado perlu dibangun dengan melihat kenyataan peserta didik memiliki latar belakang suku, tradisi, ekonomi, karakter dan adat istiadat yang berbeda. Mereka adalah generasi penerus bangsa yang harus memaknai dengan baik dan benar perjuangan para leluhur bangsa merebut kemerdekaan bangsa. Mereka hidup di Persatuan dan kesatuan bangsa yang telah dibangun oleh para pendiri bangsa perlu dipelihara dan dilestarikan. Berbagai cara bisa digunakan atau dilakukannya. Salah satu cara yang dipakai untuk membangun persatuan dan kesatuan antar peserta didik yang memiliki latar belakang yang berbeda adalah melalui nilai-nilai budaya lokal yang ada di lingkungan masyarakat. Nilai-nilai budaya lokal yang ada antara lain : Kumaus, Pengucapan syukur, Sitou Timou Tumou Tou dan Torang Samua Basudara. Tujuan kegiatan ini untuk membangun persatuan dan kesatuan peserta didik di SMA YPKM Manado. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah sosialisasi dan penyuluhan. Khalayak sasaran kegiatan ini adalah peserta didik. Hasil yang dicapai : 1) peningkatan pengetahuan tentang nilai-nilai budaya lokal setempat; 2) memperoleh pengetahuan tentang makna nilai budaya lokal Sitou Timou Tumou Tou dan Torang samua basudara, kumaus dan pengucapa syukur dalam merajut persatuan dan kesatuan.
Pengaruh Kompetensi Sosial dan Kepribadian Guru terhadap Motivasi Belajar Sejarah Siswa kelas X SMA Negeri 1 Guru Lombok Kalawat Pontoh, Andriano Paulus; Dasfordate, Aksilas; Terry, Hetreda
Abdurrauf Science and Society Vol. 1 No. 4 (2025): Abdurrauf Science and Society
Publisher : Yayasan Abdurrauf Cendekia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70742/asoc.v1i4.318

Abstract

This study aims to determine the effect of social competence and teacher personality on the motivation to learn history of class X students at SMA Negeri 1 Guru Lombok Kalawat. This study uses a quantitative approach with an associative method. The research sample consisted of 160 students selected using proportional random sampling techniques from a total population of 267 students. Data were collected through a questionnaire with a Likert scale, and analyzed using multiple linear regression through the SPSS version 30 program. The results of the study showed that partially and simultaneously, social competence and teacher personality competence had a significant effect on students' motivation to learn history. The significance value of the social competence variable (X1) was 0.001 and personality competence (X2) was 0.029, both of which were less than 0.05. The regression equation obtained was Y = 45.575 + 0.310X1 + 0.196X2, indicating that increasing social competence and teacher personality were positively correlated with increasing students' motivation to learn history. The classical assumption test value showed no violation of normality, multicollinearity, and heteroscedasticity. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi sosial dan kepribadian guru terhadap motivasi belajar sejarah siswa kelas X di SMA Negeri 1 Guru Lombok Kalawat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode asosiatif. Sampel penelitian terdiri dari 160 mahasiswa yang dipilih menggunakan teknik sampling acak proporsional dari total populasi 267 mahasiswa. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan skala Likert, dan dianalisis menggunakan regresi linier berganda melalui program SPSS versi 30. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian dan bersamaan, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian guru memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi siswa untuk belajar sejarah. Nilai signifikansi variabel kompetensi sosial (X1) adalah 0,001 dan kompetensi kepribadian (X2) adalah 0,029, keduanya kurang dari 0,05. Persamaan regresi yang diperoleh adalah Y = 45,575 + 0,310X1 + 0,196X2, menunjukkan bahwa peningkatan kompetensi sosial dan kepribadian guru berkorelasi positif dengan peningkatan motivasi siswa untuk belajar sejarah. Nilai uji asumsi klasik tidak menunjukkan pelanggaran normalitas, multikolinearitas, dan heteroskadastisitas. Kata kunci:Kompetensi Sosial Guru, Kompetensi Kepribadian Guru, Motivasi Belajar, Pembelajaran Sejarah, Regresi Linier Berganda
Penggunaan TPACK dalam Pengembangan Karakter Siswa di SMP Katolik Hati Kudus Keroit Tangkilisan, Viktris; Umbase, Ruth Sriana; Terry, Hetreda
Abdurrauf Science and Society Vol. 1 No. 4 (2025): Abdurrauf Science and Society
Publisher : Yayasan Abdurrauf Cendekia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70742/asoc.v1i4.322

Abstract

This study investigates how the TPACK (Technological, Pedagogical, and Content Knowledge) learning model is used in the character development of students at SMP Katolik Hati Kudus Keroit. Based on this issue, the focus of the research includes: 1) exploring teachers’ perceptions of the TPACK model in student character development; 2) identifying how TPACK is implemented in the learning process; and 3) analyzing the challenges and opportunities in integrating TPACK for character development at SMP Katolik Hati Kudus Keroit. This research employs a qualitative descriptive method with data collected through interviews, direct observation, and documentation. The research subjects include the principal, teachers, and students of SMP Katolik Hati Kudus Keroit. The findings show that TPACK has been applied in the learning process and has had a positive impact on students’ character development. The implementation of TPACK is reflected in the preparation of lesson plans, assessment of students’ learning styles and interests, formulation of learning objectives, and the selection and use of appropriate educational technology. However, the implementation of TPACK in character development still faces several obstacles, particularly regarding inadequate technological infrastructure, limited mastery of technological aspects, and challenges in pedagogical and content knowledge among teachers. Abstrak: Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana model pembelajaran TPACK (Technological, Pedagogical and Content Knowledge) digunakan dalam pengembangan karakter siswa di SMP Katolik Hati Kudus Keroit. Berdasarkan masalah di atas, maka fokus penelitian ini yaitu: 1) mengeksplorasi persepsi guru terhadap model pembelajaran TPACK dalam pengembangan karakter siswa; 2) untuk mengetahui bagaimana implementasi TPACK dalam proses pembelajaran; 3) serta menganalisis tantangan dan peluang dalam mengintegrasikan TPACK untuk pengembangan karakter di SMP Katolik Hati Kudus Keroit. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi langsung dan. Subjek penelitian adalah Kepala Sekolah, guru dan siswa di SMP Katolik Hati Kudus Keroit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TPACK telah digunakan dalam proses pembelajaran dan berdampak positif terhadap pengembangan karakter siswa di SMP Katolik Hati Kudus Keroit. Penerapan TPACK telah dilaksanakan melalui penyusunan rencana pembelajaran, asesmen gaya belajar dan minat siswa, penentuan tujuan pembelajaran dan pemilihan serta penggunaan teknologi pembelajaran yang sesuai. Akan tetapi implementasi TPACK di SMP Katolik Hati Kudus Keroit dalam pengembangan karakter siswa masih mengalami beberapa kendala, terutama dari segi infrastruktur teknologi yang belum memadai, faktor penguasaan aspek teknologi dan faktor pedagogi dan konten/materi pengajaran dari para guru. Kata kunci: Penggunaan TPACK, Pengembangan Karakter, Siswa