felix tawaang
BPPKI Jakarta, Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MEDIA DAN SURVEILENCE (Content Analysis Suratkabar mengenai Valence Issue melalui Headline-nya pada Edisi Juli 2017) felix tawaang
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 21, No 2 (2017): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31445/jskm.2017.210207

Abstract

Penelitian ini pada dasarnya berupaya menemukan jawaban mengenai  fenomena valence issue dalam peng-agendaan Suratkabar Ibu kota. Mengacu pada analisis dan diskusi terhadap fenomena valence baik dalam konteks Konten fisik dan Konten (aktor) kiranya itu memperlihatkan fenomena penekanan oleh organisasi media. Media massa memberi penekanan pada isu-isu tertentu dan sesuai temuan tadi tampak di antara keempat suratkabar itu cenderung tidak sama penekanannya atas isu-isu yang ada di lingkungannya. Keterjadian fenomena ini sendiri memang sudah diasumsikan oleh teori agenda setting, bahwa apa yang dianggap penting oleh pembaca dalam pandangan redaksi maka itulah yang dijadikan objek penekanan oleh pihak media. Dengan demikian di antara sesama media memiliki makna ‘kepentingan’ yang relatif atas berbagai isue. Di sisi lain, temuan terkait fenomena valence dimaksud juga menjadi bukti bahwa fenomena variasi yang terjadi dalam hal valence di antara keempat suratkabar tadi juga menjadi cermin hasil perhitungan pihak organisasi media dalam proses enkoding-nya. 
THE REPRESENTATION OF POLITICUS ACTOR IN MEDIA AGENDA (The Agenda Setting Analysis toward Capital Newspaper Headline) REPRESENTASI AKTOR POLITIK DALAM AGENDA MEDIA (Analisis Agenda Setting Terhadap Headline Suratkabar Ibukota) felix tawaang
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 20, No 2 (2016): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31445/jskm.2016.200207

Abstract

ABSTRAKPaper ini membahas fenomena representasi mediasi aktor politik dalam pengagendaan media. Fokusnya pada bagaimana dan pada isu apa saja para aktor itu dimediasikan. Suratkabar sampelnya adalah Media Indonesia ; Kompas;  Rakyat Merdeka; dan Republika.  Data dikumpulkan melalui metode content analysis dalam tradisi agenda setting.  Temuan memperlihatkan proses komunikasi melalui pengagendaan media oleh organisasi media berdasarkan fenomenanya memperlihat sebuah proses komunikasi yang relatif lengkap. Media tampak berupaya menunjukkan siapa yang menjadi komunikator dan siapa yang menjadi komunikan dalam suatu proses komunikasi itu. Terkait dengan ini, maka dalam konteks sistem politik, unsur komunikator komponen suprastruktur politik itu lebih dominan ketimbang komunikator dalam komponen infra struktur politik. Sementara pada unsur komunikan, sesuai temuan menunjukkan bahwa komponen supra sruktur politik (pemerintah) itu juga lebih banyak dari pada komponen infra struktur politik (non pemerintah) . Ada lima jenis predikat aktor yang menjadi sasaran komunikasi komunikator tadi. Namun demikian tampaknya predikat Lembaga pemerintah setingkat Kementerian s/d Kelurahan) menjadi paling banyak dimediasi redaksi. Secara akademik, untuk pelaksanaan penelitian yang sejenis ke depannya hendaknya menyertakan telaah terkait fenomena agenda publik agar relevansi menyangkut fenomena  mediasi aktor di antara keduanya dapat diketahui. Secara praktis, temuan penelitian ini diharapkan dapat membantu peningkatan literasi media di kalangan pembaca media suratkabar.Kata-Kata kunci : representasi; aktor politik; agenda media; headline; suratkabar. 
IDEOLOGI DAN WACANA MEDIA felix tawaang
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 21, No 1 (2017): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31445/jskm.2017.210105

Abstract

Ideologi merupakan salah satu jargon yang sudah tidak asing lagi di kalangan  akademisi komunikasi yang tertarik mempelajari fenomena komunikasi bermedia melalui  paradigma kritis. Jargon lainnya yang juga termasuk dianggap lazim, diantaranya yaitu power dan hegemony. Paradigma kritis sendiri, yakni sebagai satu dari sejumlah paradigma yang ada dalam paradigma ilmu sosial (baca : ilmu komunikasi), jika ditelusuri dari segi historikal kemunculannya, maka pada hakekatnya merupakan reaksi dari rangkaian reaksi yang ada dalam paradigma ilmu sosial ketika paradigma dimaksud diorientasikan pada upaya menemukan kebenaran dari beragam fenomena sosial yang ada[1].Desk Research ini secara purposive menetapkan media sosial FB pada internet, secara khusus yaitu channel Wall/Status sebagai obyek treatment. Dasar penetapannya karena isi pesan komunikasi dalam Wall/Status tersebut sifatnya langsung dan dengan begitu diasumsikan sebagai wujud dari tindakan ideologis pemilik akun. Subyek pemilik akun ditetapkan secara purposive, yaitu berdasarkan sifat kontennya, yaitu yang bersifat polity. Data dikumpulkan dengan teknik deepth interview melalui chaatroom FB. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif dengan mengacu pada penggunaan konsep teoritik yang relevan. Penelitian ini mengobservasi sejumlah Wall/status akun di medsos FB. Melalui proses selektif, proses seterusnya di fokuskan pada salah satu Wall/status informan yang isu polity-nya  dinilai masih relativ hangat saat riset ini berlangsung. KTI ini mencoba menelaah lebih jauh menyangkut ideologi. Telaahnya dibatasi pada upaya mengetahui konsep ideologi itu sendiri. Termasuk pula dibahas khusus menyangkut keterkaitan ideologi dengan media. Media di sini juga dimaksudkan bukan hanya terbatas pada media mainstream, tapi termasuk juga media baru atau internet.