Abstrak Kegiatan militer baik di dalam maupun di luar batalyon sering melibatkan lingkungan yang panas, medan yang sulit, dan beban yang berat, serta menuntut kemampuan fisik yang bagus. Pelaksanaan kegiatan militer cukup berpotensi terjadinya cedera panas. Pengalaman tentara yang mengalami cedera panas penting mengingat minimnya penelitian tentang kasus ini di tentara. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi pengalaman tentara yang mengalami cedera panas pada kegiatan militer di Malang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi dengan pendekatan interpretif. Didapatkan 5 orang partisipan, dengan wawancara semi terstruktur, data yang didapatkan dianalisa dengan Van Manen. Didapatkan 7 (tujuh) tema, yaitu beban pembinaan fisik yang berlebihan, kebutuhan fisiologis tidak terpenuhi, dilematis latihan persiapan, gangguan kesehatan tidak teridentifikasi, motivasi tinggi untuk bisa IB (Ijin Bermalam), kondisi fisik dan psikologis yang tidak nyaman serta upaya pencegahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban fisik yang berlebihan pada siang hari bisa menyebabkan tentara mengalami cedera panas. Meskipun kebugaran fisik bagus, makan dan tidur cukup, dilakukan latihan persiapan kegiatan, motivasi yang terlalu tinggi juga bisa menjadi penyebab cedera panas. Makna dari penelitian ini adalah minimnya peralatan pencegahan cedera panas dan kultur tentara yang memiliki integritas, loyalitas dan esprit de corps yang tinggi mampu menepis dan mengalahkan batas kemampuan fisiologis yang dimiliki tentara, meskipun hal ini bisa membahayakan bagi kesehatan dan keselamatannya. Penelitian ini memberikan masukan terhadap batalyon untuk mempersiapkan personil sebaik mungkin dalam suatu kegiatan, dan bagi tentara kegiatan pembinaan fisik mutlak dilakukan secara kontinyu untuk mendapatkan kebugaran fisik yang prima, kebutuhan nutrisi dan kebutuhan tidur yang cukup sehingga menjadi kunci keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan. Kata Kunci: pengalaman tentara, cedera panas, studi fenomenologi, lomba peleton beranting, cross country Abstract Military activities both inside and outside battalion often involves a hot environment, a difficult terrain, and heavy burdens that need a good physical ability.The implementation of activities of the military has a potential to provoke heat injury.The experience of soldiers who suffered a hot injury is important, considering that the lack of research on this case in the army.The purpose of this research is exploring the experience of heat injury among army soldier on military activities in Malang. A qualitative phenomenology research method with interpretiveapproach of are applied in this research. 5 participants are interviewed with semi-structured technique. Data were analysed with interpretive qualitative research method byVan Manen. There are 7 (seven) the theme were obtain, they are excessive Binsik (physical training) burden, inappropriate physiological need compliance (sleep, eating etc), intensity of preparational activities, an unidentified physical impairment condition (fever), high motivation (to get an overnight allowance out side batallion), uncomfortable psycal and psycological condition and also prevention efforts.The result showed that anexcessivephysical burden during the daytime could be the cause an army suffered heat injury. Although in good physicalcondition, physiological need compliance and preparation, the high motivation can also be the cause of heat injury. It coud be concluded this research that the lack of equipment in heat injury prevention and the culture soldier who has integrity, loyalty and esprit de corpsthat capable to defeated the limit of physiological capability in army soldier, although it could be dangerous forarmy health and safety. This study providean information for battalion to prepare personnel and activities well before military activities. In the other hand for the troops, continuous Binsik (physical training) was absolutely necessary in orer to maintain physical condition in top condition. Appropriate nutritional intake andand rest are alsoimportant key factor to successesactivities. Keywords: experience of heat injury, phenomenology, the study platoon estaffete competition, cross country