p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Konstruksia
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EVALUASI TEGANGAN-REGANGAN LERENG JALAN AMPENAN – PEMENANG KM. 12+800 (STUDI KASUS LONGSORAN LERENG TANJAKAN ALBERTO SENGGIGI) Sukandi Sukandi; Bq. Malikah Hr
Konstruksia Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Konstruksia Vol 12 No. 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.313 KB) | DOI: 10.24853/jk.12.2.153-163

Abstract

Pengembangan pariwisata di Nusa Tenggara Barat, khususnya di Pulau Lombok terus mengalami peningkatan, sehingga dilakukan perbaikan fasilitas untuk memperindah pemandangan. Salah satu fasilitas yang diperbaiki adalah penambahan trotoar jalan yang menggantung kearah lereng pada ruas jalan Ampenan-Pemenang KM. 12+800 tanjakan Cafe Alberto Senggigi. Dampak dari penambahan trotoar tersebut memiliki resiko terhadap gerakan massa tanah/batuan dasar, hal ini ditandai dengan adanya retakan memanjang sejajar jalan. Adanya retakan yang disertai curah hujan tinggi menjadi pemicu terjadinya longsoran pada tanggal 6 Februari tahun 2021 karena naiknya muka air tanah. Untuk melihat terjadinya longsoran akibat kenaikan muka air tanah, maka dilakukan evaluasi terhadap tegangan - regangan yang terjadi pada lereng jalan dengan simulasi numeris. Metode yang digunakan yaitu melakukan kajian data laboratorium dan bore log yang digunakan sebagai parameter input dalam simulasi. Simulasi numeris di idealisasi 2D pada kondisi plane strain menggunakan model Mohr-Coulomb untuk tanah/batuan dasar, sedangkan pasangan batu dan trotoar beton di dekati dengan model linear elastic. Simulasi numeris dengan Plaxis dilakukan dalam kondisi sebelum dan setelah muka air tanah mengalami kenaikan dengan model geometri berdasarkan stratigrafi hasil penyelidikan geoteknik. Hasil simulasi numeris dengan Plaxis menunjukkan tegangan – regangan mengalami peningkatan setelah muka air tanah naik akibat curah hujan yang tinggi. Kondisi lereng sebelum terjadi kenaikan muka air tanah tergolong stabil karena angka aman (SF) 1.3379. Kenaikan muka air tanah pada lereng menyebabkan kestabilan lereng menjadi  tidak stabil karena angka aman (SF) 1.1602. Angka aman yang diperoleh setelah muka air tanah naik kurang dari syarat 1.2 sehingga lereng jalan mengalami kelongsoran.