Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK MEKANIS DAN KOMPOSISI KIMIA ALUMUNIUM HASIL PEMANFAATAN RETURN SCRAP Koos Sardjono; Eri Diniardi; Piki Noviadi
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 4, No 2 (2010): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pembuatan produk komponen yang terbuat dari paduan Alumunium terdapat sisa-sisa logam (scrap) dari proses yang dilalui sampai proses akhir. Scrap tersebut diperoleh dari proses pengecoran (gatting system dan rejected part). Scrap ini jumlahnya relatif banyak, sehingga perlu dimanfaatkan kembali untuk di ubah kedalam bentuk ingot dan menjadi produk akhir dan diharapkan dapat mengurangi pemakaian ingot standar dengan tidak megurangi kualitas yang dipersyaratkan. Pada penelitaian yang saya lakukan ini, saya melakukan analisa terhadap perbandingan antara Ingot Alumunium standar dengan Ingot Renturn Scrap, perbandingan yang saya analisa adalah 100 % Ingot Alumunium Standar, 60 % Ingot Standar + 40 % Ingot  return scrap Alumunium, 30 % Ingot Standar + 70 % Ingot  return scrap Alumunium, 100 % Ingot return scrap Alumunium setelah keempat perbandingan yang berbeda tadi dilakukan proses peleburan, kemudian di ambil sampel dari masing-masing perbandingan yang kemudian dilakukan pengujian komposisi kimia dan pengujian mekanis ( uji kekerasan dan uji terik ). Setelah dilakukan pengujian maka diperoleh hasil Uji  Komposisi, sampel 1 dan 2 masuk dalam standar yang ditentukan, sedangkan sampel 3 dan 4 unsur Zn melebihi standar yang ditentukan. Uji tarik diperoleh hasil rata-rata dari keempat sampel sekitar 190 N/mm2. Uji kekerasan diperoleh hasil rata-rata dari keempat sampel sekitar 43 HRB.
STUDI SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA DIN 1.7223 41CrMo4 DENGAN PENGARUH PERLAKUAN PANAS Koos Sardjono; Eri Diniardi; Sugianto Sugianto
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 3, No 1 (2009): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Logam baja merupakan logam yang masih dominan dipergunakan dalam suatu industri rancang bangun, konstruksi mesin dan peralatan kebutuhan sehar-hari. Dalam memenuhi kebutuhan industri yang di tuntut tersedianya logam baja yang memiliki kualitas dan sifat mekanis yang baik. Untuk tujuan tersebut dilakukan penelitian dengan judul “Studi sifat mekanis dan struktur mikro pada baja DIN 1.7223 41CrMo4 dengan pengaruh perlakuan panas”. Dalam penelitian ini temperatur pemanasan yang diberikan adalah 850oC, dan di tahan selama 20 menit setiap sampel yang di berikan perlakuan panas kemudian dicelupkan kedalam air dan oli kemudian dilakukan pengujian tarik, pengujian kekerasan,dan penguijian metallografi. Dari hasil pengujian yang dilakukan, pada temperatur pemanasan 850 oC diperoleh nilai kekuatan tarik tinggi sebesar 1404,16N/mm2 dengan media quenching air. Dari hasil yang di peroleh nilai kekerasan tertinggi nilai rata-ratanya adalah  54 HRC pada temperatur pemanasan 850 oC dengan media quenching oli. Pada temperatur pemanasan  850 oC fasa yang tampak adalah pearlit  dan martensit dan nilai kekerasannya lebih tinggi.
ANALISIS KOMPARASI PENGGUNAAN FLUIDA PENDINGIN PADA UNIT PENGKONDISIAN UDARA (AC) KAPASITAS 19010 – 19080 KJ/H Koos Sardjono; Achmad Puji Prasetyo
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 2, No 1 (2008): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi buah bibir di halayak ramai adalah isu penyelamatan lingkungan. Bahkan di dalam salah satu standarisasi internasional seperti ISO 14001 merupakan suatu keharusan. Salah satu implementasinya adalah lingkungan harus bebas dari CFC (Chloro-Fluoro-Carbon atau biasa disebut Freon). Oleh karena itu diperlukan fluida pengganti CFC, yaitu Hidrokarbon yang memiliki sifat lebih ramah lingkungan dan lebih hemat energi. Pengendalian udara (AC) sekarang bukanlah menjadi barang mewah yang hanya bias dinikmati oleh masyarakat kalangan tertentu tetapi sudah menjadi kebutuhan masyarakat umum. Berdasarkan studi komparasi yang dilakukan, didapatkan rasio penghematan energi yang terjadi dalam satu bulan adalah sebesar 17.4 %. Maka dapat dikatakan fluida pendingin MC-22 lebih baik dibandingkan fluida pendingin R-22 dari segi refrigerating effect, laju aliran massa refrigeran, tenaga yang dibutuhkan kompresor teoritis maupun dari COP (Coeffisient of Performance)-nya.
PERENCANAAN SISTEM PNEUMATIK PADA MESIN MARKING UNTUK BAHAN BRASS (C3602) DENGAN KEKUATAN GESER 1000N Koos Sardjono; Catur Agil
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 6, No 1 (2012): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam persaingan dunia industri sekarang ini, pemakaian proses produksi yang tepat sangat diperlukan. Dengan pemilihan dan pemakaian proses produksi yang sesuai diharapkan akan dihasilkan kualitas produk yang bagus, kestabilan proses, kegagalan proses yang kecil saat proses produksi terutama akibat faktor human error sehingga biaya produksi dapat ditekan sekecil mungkin. Pada penelitian ini direncanakan dengan mengurangi pengoperasian secara langsung oleh operator. Hasil dari perencanaan adalah sebagai berikut: kekuatan marking 1000 N, silinder pneumatik 3 buah, daya kompresor yang diperlukan 1 kW. Dengan perencanaan ini dapat mengurangi kesalahan manusia, kegagalan proses, serta ketidakstabilan proses yang terjadi, karena proses mendorong part, mencekam part, serta melakukan marking dapat dilakukan secara berurutan oleh sistem pneumatik.
PENGARUH LAS TAHANAN LISTRIK TERHADAP KEKUATAN MEKANIS PIPA BAJA API 5L – X52 ( 24” X 12.70 mm ) Koos Sardjono; Achmad Chanif
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 3, No 1 (2009): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peranan teknologi pengelasan dalam mendukung berbagai sektor industri terutama dalam bidang fabrikasi dirasakan semakin meningkat dimasa-masa mendatang. Hal ini dirasakan dengan semakin meningkatnya permintaan terhadap berbagai jenis kontruksi dengan persyaratan kualitas semakin tinggi. Maka untuk meningkatkan kualitas dibutuhkan syarat mutu baik  bahan baku yang berkualitas maupun proses produksi dengan teknologi yang canggih dan sumber daya manusia yang terampil. Mutu sambungan las biasanya diukur dari komposisi kimia dari logam, kekuatan dan keuletan serta struktur mikro yang terbentuk pada sambungan las.untuk melakukan pengelasan yang berkwalitas tinggi PT. BAKRIE PIPIE INDUSTRIES menggunakan metode Pengelasan Kampuh Kontinyu (Continuous Seam Welding) dan untuk  mengetahui kekuatan dari pipa baja API 5L  X-52 ( 24” X 12.70mm) maka dilakukan pengujian yang meliputi : Pengujian Tarik, Kekerasan metode Vickers dan Struktur Mikro dengan membandingkan kekuatan daerah HAZ dan Base Metal serta Fusion Line sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengujian secara keseluruhan, menunjukkan bahwa data hasil pengujian sesuai standar. Untuk pengujian tarik menunjukkan bahwa Kuat Tarik  daerah Weld lebih tinggi dari  Transe ini dikarenakan Post Weld Heat - treatment, ( perlakuan panas setelah pengelasan ) sangat efektif. Untuk pengujian kekerasan daerah Base Metal yang paling keras, karena tidak terkena perlakuan panas.
STUDI KEKUATAN LAS RESISTANSI LISTRIK PADA PIPA BAJA API 5L-B DAN API 5L-X60 Koos Sardjono; Rusli Munandar
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 5, No 1 (2011): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mutu sambungan las biasanya diukur dari komposisi kimia dari logam, kekuatan dan keuletan serta struktur mikro yang terbentuk pada sambungan las untuk melakukan pengelasan yang berkualitas tinggi dengan menggunakan metode Pengelasan Kampuh Kontinyu (Continuous Seam Welding), dan untuk mengetahui sejauh mana kekuatan dari pipa baja API 5L-B (10″x9.30 mm) dan API 5L-X60 (20″x12.70 mm) maka dilakukan pengujian yang meliputi: pengujian radiografi, pengujian tarik, pengujian impact, pengujian kekerasan metode Vickers dan pengujian Metallografi dengan membandingkan kekuatan pada daerah HAZ dan Base Metal serta Weld Metal. Berdasarkan pengujian secara keseluruhan, menunjukkan bahwa data hasil pengujian sesuai standar. Untuk pengujian Radiografi menunjukkan bahwa tidak terdapatnya cacat pada benda uji. Pada pengujian tarik API 5L-X60 menunjukkan bahwa angka kekuatan tarik dan kekerasan cukup tinggi dibandingkan dengan API 5L-B dan juga kuat tarik pada daerah Weld lebih tinggi dari pada daerah Transe ini dikarenakan Post Weld Heat Treatment (perlakuan panas setelah pengelasan). Dalam pengujian Impact temperatur transisi semakin menurun sejalan dengan meningkatnya kalor yang terserap. Untuk pengujian kekerasan API 5L-X60 lebih keras dibandingkan dengan API 5L-B, daerah Base Metal adalah daerah yang paling keras, karena pada daerah Base Metal tidak terkena perlakuan panas.
ANALISIS KARAKTERISTIK MATERIAL GEAR SPROCKET DENGAN ATAU TANPA LAPISAN POLYURETHANE PADA SEPEDA MOTOR Koos Sardjono; Agung Cahyono
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 1, No 1 (2007): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gear Sproket adalah roda bergerigi yang berpasangan dengan rantai, track, atau benda panjang yang bergerigi lainnya.Faktor penyebab aus nya gear pada motor di sebab kan dia menarik beban besar secara terus menerus namun pelicin sporcket dan gear tidak ada atau kurang.Shingga dengan solusi untuk melapisi polyurethane pada gear maka di dalam kelemahan-kelemahan gear sprocket akan di dapat solusi nya.namun di sini belum tahu seberapa jauh kekuatan bahan yang di gunakan pada lapisan polyurethane pada gear sprocket sepeda motor. Dari hasil penelitian diketahui penyebab terjadinya variasi kualitas pada gear sprocket.Pada pengujian kekerasan data hasil nilai kekerasan dengan metode vickers yang sudah dirata – ratakan pada tiap – tiap benda uji. Untuk material gear sprocket original nilai kekerasan rata – rata 118,95 HVN, sedangkan gear sprocket Lapisan polyurethane nilai kekerasan rata – rata 426,7 HVN. Pada foto struktur mikro gear sproket original seperti terlihat pada struktur yang terbentuk adalah struktur ferrit (berwarna agak terang atau putih) dengan butiran-butiran yang besar dan paling dominan. Struktur perlite (berwarna agak gelap) juga terlihat dalam struktur ini, dengan butiran-butiran yang agak besar dan sedikit. Pada foto struktur mikro gear sproket Lapisan polyurethane seperti terlihat struktur yang terbentuk adalah struktur ferrit (berwarna agak terang atau putih) dengan butiran-butiran yang besar dan paling dominan. Struktur perlite (berwarna agak gelap) juga terlihat dalam sturktur ini, dengan butiran-butiran agak besar dan sedikit. Kemudian struktur.Pada  sturktur mikro diatas, struktur ferrit terbentuk, karena kandungan unsur logam Fe yang sangat banyak dan struktur ini bersifat lunak serta ulet. Berikutnya pada fasa struktur perlite terbentuk oleh perpaduan struktur antara struktur ferrit dan sementit, serta fasa struktur ini memiliki yang ulet dan kekerasan yang cukup kuat.