Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PERENCANAAN DAYA POMPA UNTUK KOLAM RENANG KONVENSIONAL DENGAN KAPASITAS 2000M Eri Diniardi; Aliyansyah Ali
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2013): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam perencanaan sistem sirkulasi yang menggunakan pompa ini ada beberapa tahapan yang diperlukan seperti, Perhitungan kapasitas, Perhitungan head, pemilihan jenis pompa pemilihan motor penggerak, perhitungan impeller, penentuan efisiensi pompa dan yang terakhir perhitungan daya motor penggerak.Pada proses perencanaan ini ada beberapa peralatan pendukung yang digunakan seperti Sand Filter, Carbon Filter dan juga Chlorinator yang masing-masing fungsinya sebagai penyaring dan pembersih, selain itu dalam perencanaan ini ada tiga saluran utama yang digunakan dalam prosesnya yaitu Main Drain, Inlet Fitting dan Over Flow. Untuk menjalankan sistem sirkulasi ini digunakan dua buah pompa yang akan dijalankan secara bergantian agar umur pompa bisa bertahan lama dan juga bisa difungsikan sebagai pompa cadangan.
PERENCANAAN SISTEM PENGEREMAN OTOMATIS SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN AKTUATOR REM TROMOL Cahya Sutowo; Eri Diniardi; Sulis Yulianto; Heru Prianto
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 3, No 1 (2009): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem rem dari suatu kendaraan merupakan hal penting dalam sebuah sistem pengamanan maupun kenyamanan dan mengendarai sepeda motor. Rem harus mampu mengurangi kecepatan atau menghentikan sepeda motor secara aman dalam kondisi ramai/macet maupun sepi. Dalam proses pengereman manual kesadaran kontrol otak mempunyai peranan penting untuk memberikan perintah pada tangan atau kaki untuk melakukan pengereman, oleh karena itu untuk melakukan proses pengereman otak harus dalam kondisi sadar (on controll) dan tidak dalam keadaan tidak sadar (out off controll). Untuk memperbaiki kekurangan pada sistem pengereman manual, perlu digunakan sistem pengereman otomatis. Pada sistem pengereman otomatis, sistem pengereman akan mengontrol jarak antara kendaraan bermotor pengguna rem otomatis dengan kendaraan bermotor yang ada di depannya. Sensor Fotoelektrik akan mengaktifkan motor listrik pengaktif rem apabila sensor telah mendeteksi jarak kritis tabrakan sejauh 0,5 meter. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kerja dari sistem pengereman otomatis pada sepeda motor, dan melakukan perancangan sistem pengereman otomatis pada sepeda.Dengan menggunakan pengereman otomatis diharapkan bisa mempermudah berkendara. Dan tingkat kecelakaan akibat kelalaian si pengemudi dapat di eliminir.
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK MEKANIS DAN KOMPOSISI KIMIA ALUMUNIUM HASIL PEMANFAATAN RETURN SCRAP Koos Sardjono; Eri Diniardi; Piki Noviadi
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 4, No 2 (2010): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pembuatan produk komponen yang terbuat dari paduan Alumunium terdapat sisa-sisa logam (scrap) dari proses yang dilalui sampai proses akhir. Scrap tersebut diperoleh dari proses pengecoran (gatting system dan rejected part). Scrap ini jumlahnya relatif banyak, sehingga perlu dimanfaatkan kembali untuk di ubah kedalam bentuk ingot dan menjadi produk akhir dan diharapkan dapat mengurangi pemakaian ingot standar dengan tidak megurangi kualitas yang dipersyaratkan. Pada penelitaian yang saya lakukan ini, saya melakukan analisa terhadap perbandingan antara Ingot Alumunium standar dengan Ingot Renturn Scrap, perbandingan yang saya analisa adalah 100 % Ingot Alumunium Standar, 60 % Ingot Standar + 40 % Ingot  return scrap Alumunium, 30 % Ingot Standar + 70 % Ingot  return scrap Alumunium, 100 % Ingot return scrap Alumunium setelah keempat perbandingan yang berbeda tadi dilakukan proses peleburan, kemudian di ambil sampel dari masing-masing perbandingan yang kemudian dilakukan pengujian komposisi kimia dan pengujian mekanis ( uji kekerasan dan uji terik ). Setelah dilakukan pengujian maka diperoleh hasil Uji  Komposisi, sampel 1 dan 2 masuk dalam standar yang ditentukan, sedangkan sampel 3 dan 4 unsur Zn melebihi standar yang ditentukan. Uji tarik diperoleh hasil rata-rata dari keempat sampel sekitar 190 N/mm2. Uji kekerasan diperoleh hasil rata-rata dari keempat sampel sekitar 43 HRB.
PERENCANAAN ULANG MESIN PENGUPAS KACANG TANAH DENGAN KAPASITAS 180 KG/JAM Syawaluddin Syawaluddin; Eri Diniardi; Fauzan Baihaqi
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 4, No 1 (2010): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dari hasil perencanaan ulang mesin pengupas kacang tanah kapasitas 180 kg polong / jam, direncanakan silinder mengupas 4 alur, panjang 1 alur = 290 mm dan lebarnya 39 mm, koefisien gesek antara rumah silinder dengan pengupas 0,6 sedangkan kecepatan putarannya 318 rpm. Untuk polong kacang itu sendiri mempunyai data-data bila dirata-ratakan panjang satu biji kacang polong = 26 mm (14 38 mm), lebar satu biji kacang polong = 6 mm (58 mm), berat satu biji kacang polong = 0,5 gr (0,40,8 gr). Komponen utama seperti rangka menggunakan besi siku. Bak penampung (hopper) menggunakan kontruksi baja plat yang tebalnya 3 mm, didalam hopper terdapat bagian pengupasan dari concave dan silinder pengupas. Concave ini di desain setengah lingkaran dan bahan yang digunakan ialah baja pejal dengan ketebalan 6 mm. Ayakan berfungsi untuk memisahkan kulit dan biji kacang polong dan di desain dengan kemiringan + 5º, menggunakan bahan dari plat perforated (Plat seng berlubang). Blower (penghembus) menggunakan sudu-sudu untuk menghasilkan angin yang telah ditentukan putarannya. Saluran keluaran kulit terbuat dari bahan plat seng dengan ketebalan 1,2 mm. Komponen utama yang terakhir adalah engine (motor penggerak) menggunakan bahan bakar bensin (premium) dengan kapasitas daya 5,5 hp, bekerja menurut prinsip motor 4 langkah.
STUDI SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA DIN 1.7223 41CrMo4 DENGAN PENGARUH PERLAKUAN PANAS Koos Sardjono; Eri Diniardi; Sugianto Sugianto
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 3, No 1 (2009): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Logam baja merupakan logam yang masih dominan dipergunakan dalam suatu industri rancang bangun, konstruksi mesin dan peralatan kebutuhan sehar-hari. Dalam memenuhi kebutuhan industri yang di tuntut tersedianya logam baja yang memiliki kualitas dan sifat mekanis yang baik. Untuk tujuan tersebut dilakukan penelitian dengan judul “Studi sifat mekanis dan struktur mikro pada baja DIN 1.7223 41CrMo4 dengan pengaruh perlakuan panas”. Dalam penelitian ini temperatur pemanasan yang diberikan adalah 850oC, dan di tahan selama 20 menit setiap sampel yang di berikan perlakuan panas kemudian dicelupkan kedalam air dan oli kemudian dilakukan pengujian tarik, pengujian kekerasan,dan penguijian metallografi. Dari hasil pengujian yang dilakukan, pada temperatur pemanasan 850 oC diperoleh nilai kekuatan tarik tinggi sebesar 1404,16N/mm2 dengan media quenching air. Dari hasil yang di peroleh nilai kekerasan tertinggi nilai rata-ratanya adalah  54 HRC pada temperatur pemanasan 850 oC dengan media quenching oli. Pada temperatur pemanasan  850 oC fasa yang tampak adalah pearlit  dan martensit dan nilai kekerasannya lebih tinggi.
PERENCANAAN MESIN PENGHANCUR PLASTIK KAPASITAS 30 KG/JAM Cahya Sutowo; Eri Diniardi; Maryanto yanto
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 4, No 2 (2010): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semakin banyaknya limbah plastik baik itu limbah industri maupun limbah rumah tangga, telah pula menjadi masalah yang patut dicari solusinya pada saat ini karena material ini masih menjadi pilihan utama contohnya yaitu botol atau gelas plastik. Dimana barang tersebut dipakai sebagai wadah untuk menyimpan air minum. Botol dan gelas plastik bekas tersebut masih bisa didaur ulang. Dengan cara yaitu botol dan gelas plastik tersebut harus dihancurkan menjadi serpihan berukuran kecil. Model mesin  penghancur plastik yang dibuat ini sangat mudah pengoperasiannya serta mempunyai ukuran 800mm x 600mm x 1400mm. Sehingga tidak membutuhkan tempat yang luas untuk menempatkannya, selain itu model mesin penghancur plastik ini juga diberi roda agar mesin dapat dipindahkan dengan mudah. Mesin penghancur plastik ini juga dilengkapi dengan penggerak motor listrik, dimana motor listrik ini berfungsi sebagai sumber tenaga untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik. Sebagaimana yang dibutuhkan mesin agar bergerak sesusai kebutuhan pada kerjanya. Dengan daya motor (P) = 764 W = 1 HP, dengan  putaran poros motor (n) = 1420 rpm, dan tegangan motor listrik (V) = 220 Volt. Dalam proses penghancuran pada mesin ini dilengkapi dengan 4 pisau yang melekat pada poros dengan cara berputar. Dengan bahan pisau baja ST 37 mempunyai kekuatan tarik (σ) = 19,45 Mpa. Dengan berputarnya poros pada pisau ini mengakibatkan bekerjanya tegangan geser terhadap plastik, sehingga dapat dikatakan botol atau gelas plastik tersebut akan putus atau hancur.
PERENCANAAN MOTOR BAKAR PENGGERAK RODA DUA MENGGUNAKAN MESIN PEMOTONG RUMPUT Syawaluddin Syawaluddin; Eri Diniardi; Mikrad Mikrad
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 3, No 2 (2009): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di zaman sekarang ini kita mengetahui bahwa sepeda motor bukan barang aneh ataupun baramg mewah. Dengan meningkatnya tingkat kehidupan masyarakat di pedesaan dan di kota – kota besar, maka kebutuhan akan adanya alat transportasi yang memadai semakin tinggi. Seperti kita ketahui secara umum, alat transportasi roda dua belum pernah diungkap secara khusus, kalaupun ada belum pernah dibahas secara mendalam suatu tulisan. Mengacu kepada hal tersebut di atas, maka dibua penelitian, yaitu dengan merencanakan sebuah alat transportasi roda dua dengan bermesin potong rumput dengan bahan bakar bensin campur pelumas 2T dengan 1 silinder, daya 2,4 Hp putaran 6000 rpm awalnya mesin potong rumput ini dengan daya 2 Hp putaran 5000 rpm tetapi dengan daya tersebut kurang mampu menarik beban 77 kg maka agar mesin potong rumput tersebut mampu menarik beban 77 kg maka daya dan putaran  tersebut dinaikan. Sepeda dengan menggunakan rangka sepeda BMX yang dirubah ulang untuk dudukan-dudukan seperti mesin, gigi, tengki,dan lengan ayun. Sepeda ini dengan menggunakan ban ukuran 20 X 2,125 untuk ban belakang dan 20 X 125 untuk ban depan, sepeda ini dengan menggunakan rem jenis cakera, agar sepeda motor ini meringankan putaran diroda maka menggunakan bearing dengan type 6000, maka berat kendaraan 27 kg.
PERENCANAAN PEMANAS AIR TENAGA SURYA KAPASITAS 80 GALON PER HARI Soeleman Soeleman; Eri Diniardi; Sofyan Sofyan; Sunarto Sunarto
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 5, No 1 (2011): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi matahari adalah sumber energi yang gratis, sehingga dapat dimanfaatkan seefisien mungkin, walaupun butuh biaya tinggi dalam pemanfaatannya. Dalam hal ini energi matahari digunakan untuk memanaskan air dengan suhu keluaran 430C dengan kapasitas 80 gal per hari yang digunakan untuk industri rumah apartemen (bukan gedung apartemen) sebanyak kurang dari 20 apartemen, dengan 80 galon per hari setiap apartemennya. Proses pengumpulan panas dilakukan oleh kolektor dengan menyerap panas matahari, sehingga mengalir secara konduktif mengenai pelat penyerap (tembaga dengan lapisan chrom hitam), dengan suhu 1280C, dan melalui dinding silinder kemudian panas dipindahkan ke fluida didalam saluran pipa-pipa dengan cara konveksi paksa, pelat penyerap yang panas itu melepaskan panas kepelat penutup kaca dengan cara konveksi alamiah dan diteruskan ke atmosfir dengan cara radiasi yang hal ini merupakan salah satu kerugian kalor yang mencapai 4,4 W/(m2.K). Dan bersirkulasi terus selama perbedaan antara suhu di kolektor dan tangki penyimpan masih selisih 140C. Dari hasil penelitian di lapangan bahwa suhu air masuk sebesar 270C dan suhu air hangat 430C. Dan hasil perhitungan, radiasi matahari yang ditangkap pada kolektor dengan posisi 60LS (wilayah DKI Jakarta) sebesar 1047,9 W/m2 dan panas yang diperoleh sekitar 80% dengan kerugian total pada kolektor sebesar 5,14 W/(m2.K). Waktu yang diperlukan untuk memanaskan air hingga suhu keluaran mencapai 430C sebesar 1 jam dengan membutuhkan dua buah kolektor, dengan kerugian kalor pada tangki sebesar 20% dari panas yang diterima kolektor.
RANCANGAN ULANG MESIN PENGUPAS BIJI MELINJO BERKAPASITAS 90 KG/JAM Syawaluddin Syawaluddin; Eri Diniardi; Muhamad Alogo
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 4, No 1 (2010): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Melinjo (gnetum gnemon) adalah merupakan salah satu tanaman pangan, maka dengan ini penulis membuat perancangan mesin pengupas biji melinjo dimana dalam perancangan ini kecepatan linier yang direncanakan adalah sekitar 0,300 – 0,740 m/s dengan kapasitas kerja mesin 1,5 kg permenit atau 90 kg/jam dengan putaran mesin 71 rpm dengan lama pemanasan biji antara 5 – 8 menit banyaknya biji terkupas adalah sebesar 80 % dan sisanya adalah biji yang rusak.Karena banyaknya permasalahan yang timbul, maka penulis membatasi perhitungan hanya pada beberapa komponen mesin pengupas biji melinjo (Gnetum gnemon) saja, yang meliputi perhitungan hopper, baut dan rangka pada perancangan mesin ini hopper yang didukung F = 39,2 N. Beban perbaut (w) 75 N yang merupakan komponen pengikat pada rangka mesin pengupas biji melinjo.
PERENCANAAN BATANG TORAK MOTOR BENSIN 4 LANGKAH 100 CC Sasi Kirono; Eri Diniardi; Ridwan Adha
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 4, No 2 (2010): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam komponen motor 4 langkah batang torak merupakan komponen yang penting dalam meneruskan energi didalam ruang bakar ke poros engkol yang menghasilkan gerak putar. Dengan fungsinya untuk meneruskan gaya yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar dari torak ke poros engkol, maka batang torak membutuhkan kekuatan yang tahan terhadap beban dinamis. Untuk mendapatkannya diperlukan perencanaan yang baik. Kekuatan batang torak perlu diperhitungkan dengan menentukan gaya-gaya yang terdapat di bagian-bagian batang torak tersebut, seperti pada bagian ujung kecil, batang, ujung besar, sehingga kita dapat menentukan dimensi dari bagian-bagian itu. Beban dinamik sangat dominan dalam menentukan kekuatan dan ukuran dari batang torak. Oleh karena itu kita harus memperhitungkan faktor keamanan dan faktor konsentrasi tegangan pada setiap bagian dalam batang torak untuk mendapatkan hasil yang baik.