Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH DEBIT AIR TEHADAP POLA TATA TANAM PADA BAKU SAWAH DI DAERAH IRIGASI KEBONAGUNG KABUPATEN SUMENEP Cholilul Chahayati; Sutrisno Sutrisno
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 2 No 2 (2014): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.318 KB) | DOI: 10.24929/ft.v2i2.90

Abstract

Pemberian air irigasi ini harus dilakukan dengan tepat agar tanaman yang ada mendapatkan air yang cukup. Ketersediaan debit air untuk irigasi sangat dipengaruhi oleh musim. Ketidaksesuaian debit air yang dibutuhkan dengan debit yang tersedia diakibatkan oleh terjadinya penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan tata tanam  di lapangan yang tidak sesuai dengan rencana luasa tanam yang diusulkan. Sehingga secara tidak langsung mengakibatkan tidak maksimalnya keuntungan hasil panen dari lahan pertanian yang ada. beberapa masalah, yaitu: berapa debit andalan yang ada pada Dam Irigasi Kebonagung?,Berapa kebutuhan debit air irigasi yang diperlukan untuk setiap jenis tanaman yang dibudidayakan berdasarkan pola tanam?,Berapa luas tanam lahan teknis optimum disaat pergantian musim yang didapat dari hasil optimasi?.untuk menyelesaikan permasalahan harus menganalisa tentang Evaporasi, Transpirasi, Evapotranspirasi, Evapotranspirasi, Analisis Curah Hujan, Uji Konsistensi Data Curah Hujan, Kebutuhan Air Untuk Penyiapan Lahan, Perkolasi, Debit Andalan, Koefisien Tanaman, Berdasarkan hasil analisa data dengan metode Weibull diperoleh debit andalan Dam Parsanga dengan nilai debit tertinggi sebesar 1,380 m3/dt dan nilai debit terendah sebesar 0,050 m3/dt . Besar kebutuhan air irigasi yang diperlukan untuk masing-masing jenis tanaman yang dibudidayakan di DI Kebonagung berdasarkan pola tanam terdapat pada Sekunder Kanan dan Sekunder Kiri.Pada Sekunder Kanan terpilih Pola Tata Tanam Alternatif III luas tanam optimum untuk musim tanam I seluas 310 Ha, pada musim tanam II seluas 310 Ha dan musim tanam III seluas 236,157 Ha. Pada musim tanam III luas lahan yang ditanami tidak bisa maksimum karena terjadi kekurangan air. Pada Sekunder Kiri terpilih Pola Tata Tanam Alternatif III luas tanam optimum untuk musim tanam I seluas 338 Ha dan musim tanam III seluas 257,488 Ha. Pada musim tanam III luas lahan yang ditanami tidak bisa maksimum karena terjadi kekurangan air. Kata kunci        :  debit air, daerah irigasi.
STRATEGI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KECAMATAN KALIANGET KABUPATEN SUMENEP Cholilul Chahayati; Sutrisno Sutrisno; Dedi Falahuddin
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 1 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.204 KB) | DOI: 10.24929/ft.v1i2.93

Abstract

Banyak rumah di kawasan ini yang tidak memiliki fasilitas sanitasi yang layak, utamanya masalah pengelolaan air limbah domestik. Kondisi permukiman yang berada dikawasan pesisir, dimana banyak tambak yang di dekat rumah yang digunakan penduduk untuk keperluan buang air besar. Kondisi ini tentu saja berdampak sangat buruk terhadap lingkungan. Berbagai penyakit yang penyebarannya melalui media air (water borne disease) pernah diderita oleh warga, seperti penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), diare, typhus dan lain-lain. Pada tahun 2011, Puskesmas Kalianget mencatat sebanyak 462 kasus diare. Hal ini merupakan indikasi rendahnya kualitas lingkungan di Kecamatan Kalianget. Dengan keterbatasan sarana dan prasarana sanitasi diperlukan penelitian untuk mendapatkan rumusan strategi pengelolaan air limbah domestik di Kecamatan Kalianget. Berdasarkan permasalahan di atas maka penelitian ini difokuskan pada strategi bagaimana upaya dalam pengelolaan air limbah domestik. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan penelitian menggunakan studi kasus. Data sekunder dikumpulkan melalui studi kepustakaan dan pengumpulan dokumen, data primer diperoleh melalui pengamatan lapangan (survey) dan penyebaran kuesioner. Aspek yang ditinjau dari penelitian ini adalah aspek teknis dan pemberdayaan masyarakat. Dari aspek teknis adalah tersusunnya suatu teknologi yang tepat dalam pengelolaan air limbah domestik. Sedangkan aspek pemberdayaan masyarakat adalah bagaimana meningkatkan kepedulian masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik. Kata Kunci : air limbah domestik, diare, aspek teknis, aspek pemberdayaan masyarakat.