Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH SUHU DAN PENAMBAHAN NUTRISI PADA PROSES FERMENTASI UNTUK PEMBUATAN BIOETHANOL DARI SABUT KELAPA Dwi Ana Anggorowati; Purwati Purwati; Sulis Dwi P
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 3 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.718 KB) | DOI: 10.24929/ft.v3i1.141

Abstract

Pada saat ini,  bioethanol diperhitungkan sebagai pilihan yang lebih baik daripada bahan bakar fosil karena dapat mengurangi ketergantungan pada minyak mentah. Bioetanol juga menjanjikan pembakaran  lebih bersih yang mendorong ke arah lingkungan yang lebih sehat karena karbon yang dihasilkan dari proses pembakaran netral dan yang terpenting bebas dari sulfur. Bahan- bahan yang mungkin digunakan sebagai penghasil bioetanol biasanya mengandung karbohidrat, seperti pati sagu, jagung dan bongkolnya, singkong, rumput laut dan limbahnya.Dari  sekian  banyak  bahan  yang  tersedia  di alam selain bahan berpati, bahan lignoselulosa merupakan  substrat  terbanyak  yang  belum digunakan secara maksimal.Salah satu bahan yang mengandung lignoselulosa adalah buah kelapa, terutama bagian sabut kelapa. Sabut kelapa merupakan  bagian  yang  cukup  besar  dari  buah kelapa  yaitu  35%  dari  berat  keseluruhan  buah. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu terbaik pada proses fermentasi, dan mengetahui pengaruh penambahan nutrisi (NH4)2HPO4 terbaik pada proses fermentasi.Variabel penelitian ini antara lain : Suhu fermentasi yaitu 26, 29, 31, 33 dan 35 oC dan beratnutrisi (NH4)2HPO4 yaitu  5, 7, 9, 11 dan 13 g.  Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, hasil terbaik didapatkan pada kondisi fermentasi pada suhu 29oC menghasilkan kadar etanol sebesar 0,46790%. Serta penambahan nutrisi (NH4)2HPO4 pada proses fermentasi sebanyak 7 g menghasilkan kadar etanol sebesar 0,46790%. Kata kunci   : Bioetanol,            Sabut      Kelapa,Saccharomyces Cerevisea