Joy V.I. Sambuaga
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Manado

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS SPASIAL KEPADATAN VEKTOR DENGAN ANGKA KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Joy V.I. Sambuaga; Yozua T. Kawatu; Steven Jacub Soenjono
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 2 No 2 (2013): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v2i2.547

Abstract

Dengue Haemorrhagic Fever(DHF) to be one ofthe moreserioushealthprobleminIndonesiaandoften createsanExtraordinary Incident(KLB). The disease isa public health probleminIndonesiabecause ofits highprevalenceandspreadmore widely. Untilnow there is noeffective vaccinetopreventdengueinfection.The study wasobservationalanalytic, with across-sectionalstudy design. The purposeof this studywas tomap thedensity ofthe vectorfordengue fever(House Index, Container Index,BreteauIndex), tomap the spreadof dengue casesandto analyzethe influence ofthe vectordensityDBD(House Index, Container Index,Indexand FiguresBreteauFreeFlick) on the incidencedenguein the districtMalalayangManado. Samples were takenateach housecasesrecordedeveryneighborhoodin the VillageMalalayangIpresentthe case ofDBDandretrievedthe coordinates, the following 15 housesthat surroundthecases(15cases ofthis houseincluding the case house) using GPS. The results showedthere is astrong relationship betweenthe density oflarvaewith the incidenceof dengue casesin the VillageMalalayangI andthe density ofdenguevectorsanddengue casescanspasial
APLIKASI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DALAM PERACIKAN DAN PENYEMPROTAN PESTISIDA PADA PETANI SAYUR DI DESA LIBERIA TIMUR KECAMATAN MODAYAG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR TAHUN 2014 Dewinta A. Sayanto; Joy V.I. Sambuaga; Jasman Jasman
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 4 No 1 (2014): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v4i1.575

Abstract

Alat pelindung diri (APD) merupakan suatu alat yang dipakai untuk melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja, dimana secara teknis dapat mengurangi tingkat keparahan dari kecelakaan kerja yang terjadi. Peralatan pelindung diri tidak menghilangkan ataupun mengurangi bahaya yang ada. Peralatan ini hanya mengurangi jumlah kontak dengan bahaya dengan cara penempatan penghalang antara tenaga kerja dengan bahaya. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif, yakni penulis ingin menggambarkan aplikasi penggunaan Alat Pelindung Diri dalam peracikan dan penyemprotan pestisida pada petani sayur. dengan jumlah sempel yaitu 30 responden, penentuan sempel secara acak sederhana, pengumpulan data menggunakan kuesioner. Dari hasil penelitian yang di dapat dari 30 responden bahwa Aplikasi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu 2 responden (6,7%), memenuhi syarat 8 responden (26,7%) kurang memenuhi syarat, dan 20 responden (66,6%) tidak memenuhi syarat untuk itu perlu dilakukan penyuluhan tentang bahaya pestisida dalam proses peracikan dan penyemprotan karena dapat mempengaruhi kesehatan. Agar dapat memperkecil resiko atau dampak yang akan terjadi.
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH PUSKESMAS SAMBUARA KECAMATAN ESSANG SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Laurina Majuntu; Yozua Kawatu; Joy V.I. Sambuaga
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 5 No 1 (2015): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.384 KB) | DOI: 10.47718/jkl.v5i1.589

Abstract

Data kasus Tb paru yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Talaud pada tahun 2013, jumlah kasus Tb paru sebanyak 83 kasus, dengan kematian akibat Tb paru sebanyak 2 orang. Angka Case Detection Rate (CDR) hanya mencapai 47 % tidak mencapai target nasional yaitu 70 %, dan pada tahun 2014 terdapat 148 kasus, kematian akibat Tb paru hanya 1 orang dengan angka Case Detection Rate melebihi target nasional yaitu sebesar 84%. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian penyakit Tuberkulosis paru di wilayah Puskesmas Sambuara Kecamatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan Cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini yaitu semua rumah penduduk yang ada di Desa Sambuara sebanyak 86 rumah. Hasil analisis secara bivariat dengan menggunakan uji Chi square didapatkan hasil yaitu ada hubungan yang bermakna antara jenis lantai dengan kejadian Tb paru (p-value 0,004), ada hubungan yang bermakna antara jenis dinding dengan kejadian Tb paru (p-value 0,007), ada hubungan yang bermakna antara luas ventilasi dengan kejadian Tb paru (p-value 0,000) ada hubungan yang bermakna antara kelembaban dengan kejadian Tb paru (p-value 0,002) dan ada hubungan yang bermakna antara suhu dengan kejadian Tb paru (p-value 0,016). Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan yang bermakna antara kondisi fisik rumah (jenis lantai, jenis dinding, luas ventilasi, kelembaban dan suhu) dengan kejadian Tb paru di Desa Sambuara Kabupaten Kepulauan Talaud. Saran bagi masyarakat yang sedang membangun rumah agar memperhatikan aspek sanitasi rumah, seperti ventilasi, pencahayaan, membuka jendela dan meningkatkan PHBS untuk menghindari penularan penyakit Tb paru
HUBUNGAN SARANA KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN PATETEN SATU KECAMATAN AERTEMBAGA KOTA BITUNG Temmy V. Pesik; Steven J. Soenjono; Joy V.I. Sambuaga
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 7 No 2 (2017): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v7i2.623

Abstract

Data dari Dinas Kesehatan Kota Bitung jumlah penderita diare sampai pada tahun 2013 sebanyak 2393 kasus yang terdiri dari usia < 1 tahun sebanyak 382 kasus, usia 1-4 tahun sebanyak 879 kasus, usia lebih dari 5 tahun sebanyak 1132 kasus dan kasus diare pada tahun 2014 sampai pada bulan Oktober 2014 sebanyak 4687 yang terdiri dari usia < 1 tahun sebanyak 749 kasus, usia 1-4 tahun sebanyak 1751 kasus, usia lebih dari 5 tahun sebanyak 2187. Prevalensi kejadian diare di Kota Bitung pada tahun 2013 sebesar 1,3 %. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara sarana kesehatan lingkungan dengan kejadian diare pada balita di Kelurahan Pateten Satu Kecamatan Aertembaga Kota Bitung. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan Cross sectional study, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini yaitu berdasarkan hasil perhitungan besar sampel sebanyak 53 sampel yang dijadikan sebagai responden. Hasil analisis secara bivariat dengan menggunakan uji Chi square didapatkan hasil yaitu ada hubungan yang bermakna antara ketersediaan sarana air bersih dengan kejadian diare pada balita dengan nilai p= 0,004, ada hubungan yang bermakna antara ketersediaan jamban keluarga dengan kejadian diare pada balita dengan nilai p= 0,000 dan ada hubungan yang bermakna antara ketersediaan sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare pada balita dengan nilai p= 0,012. Kesimpulan yaitu ada hubungan yang bermakna antara ketersediaan sarana air bersih, ketersediaan jamban keluarga dan ketersediaan saluran pembuangan air limbah dengan kejadian diare pada balita di Kelurahan Pateten Satu Kecamatan Aertembaga Kota Bitung. Saran bagi masyarakat agar membangun dinding sumur yang kedap air supaya air buangan tidak merembes ke dalam sumur, jamban yang tidak memiliki saptic tank, agar membangun septic tank dan pembuangan akhir jamban tidak di buang pada saluran umum, agar kotoran yang di buang tidak mencemari lingkungan dan tidak mencemari air sumur gali dan air buangan yang di buang ke halam rumah agar dibangun SPAL yang kedap air