Joy Victor Sambuaga
Poltekkes Kemenkes Manado

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Kepadatan Plasmodium Terhadap Kadar SGPT/SGOT Pada Penderita Malaria Di Kota Bitung Tahun 2016 Joy Victor Sambuaga; Steven Jacub Soenjono; Dionysius Sumenge
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 8 No 2 (2018): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.774 KB) | DOI: 10.47718/jkl.v8i2.652

Abstract

Malaria adalah penyakit kronis dan akut yang disebabkan oleh protozoa dari jenis Plasmodium. Secara alami, Plasmodium sp. ditularkan kepada manusia oleh vektor nyamuk betina dari jenis Anopheles sp. Penularan juga dapat terjadi dengan induksi inokulasi langsung dari sel darah merah yang terinfeksi melalui transfusi, jarum atau bawaan dari ibu kepada bayi yang dikandungnya. Beberapa tanda dan gejala utama dari penyakit ini adalah menggigil, demam tinggi, sakit kepala, anemia dan pembesaran limpa (splenomegali). Menurut WHO jumlah penderita malaria di seluruh dunia diperkirakan mencapai 154-289 juta jiwa pada tahun 2010 dengan jumlah kematian 490.000-836.000 jiwa dan mayoritas kasus terjadi pada anak di bawah 5 tahun. Berdasarkan data Profil Kesehatan Kota Bitung tahun 2015, jumlah temuan penderita dengan gejala malaria dalam kurun waktu tahun 2014-2015 mencapai 5071 kasus dan 569 yang terkonfirmasi positif dengan ditemukan infeksi P. falciparum 81%, P. vivax 15%, dan Campuran 4%. Keterlibatan hati pada malaria adalah kejadian umum pada pasien penderita malaria dan mungkin menunjukkan jaundice atau yang biasa disebut penyakit kuning dikarenakan peningkatan serum bilirubin, terjadinya hepatomegali, serta kemungkinan terjadi peningkatan aktivitas enzim hati seperti Aspartat Transaminase (AST/SGOT) dan Alanine Transaminase (ALT/SGPT). . Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kepadatan Plasmodium sp terhadap Kadar SGPT/SGOT Pada Penderita Malaria Di Kota Bitung. Populasi penelitian adalah Penderita malaria di Kota Bitung pada bulan April sampai bulan Oktober tahun 2016. Sampel ditentukan secara Accidental Sampling yaitu Penderita malaria pada bulan April sampai bulan Agustus yang datang memeriksakan diri pada di Puskesmas dan RS yang ada di Kota Bitung yang berjumlah 30 penderita. Hasil penelitian Densitas Plasmodium sp pada 30 penderita malaria terdiri dari 28 kasus +, dan 2 kasus +++. Hasil uji statistik tidak ada pengaruh antara kepadatan Plasmodium sp terhadap Kadar SGPT/SGOT Pada Penderita Malaria Di Kota Bitung. Kepada instansi terkait yaitu Dinas Kesehatan Kota Bitung perlu melakukan pemetaan kasus malaria dengan sistim buffering guna mengetahui pola penyebaran penyakit malaria sehingga pengendalian vektor malaria tepat pada sasaran. Penanganan/pengobatan penderita malaria jangan hanya terfokus pada parasitnya tap iharus disertai juga dengan pengobatan pada gejala klinis yang dialami oleh penderita yaitu penurunan fungsi hati.