Mohammad Chozin
Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SIMULASI AQUACROP UNTUK MEMPROYEKSIKAN PRODUKTIVITAS PADI BERDASARKAN SKENARIO PERUBAHAN IKLIM REPRESENTATIVE CONCENTRATION PATHWAYS (RCP) 4.5 DI KABUPATEN BENGKULU UTARA Winda Ayu Kusumawati; Mohammad Chozin; Sigit Sudjatmiko
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.9.2.13514

Abstract

Perubahan iklim memiliki peran penting dalam keberlanjutan produksi padi. Upaya mitigasi dan renacana aksi terus diupayakan untuk meminimalisasi terjadinya gagal panen oleh sebab itu proyeksi iklim di masa mendatang sangat dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model yang dapat digunakan untuk memproyeksikan produktivitas padi di Kabupaten Bengkulu Utara ketika kondisi iklim berubah. Penelitian ini menggunakan model Aquacrop berdasarkan skenario perubahan iklim Representative Concentration Patways (RCP)4,5 yang divalidasi dengan data observasi parameter iklim dan produktivitas padi di Kabupaten Bengkulu Utara pada kurun waktu tahun 2008 sampai tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data skenario RCP4,5 yang digunakan untuk mengembangkan model Aquacrop 4.0 memiliki kesesuaian yang tinggi terhadap data observasi kecuali pada data paremeter curah hujan. Kondisi iklim di Bengkulu Utara hingga tahun 2050 diproyeksikan hanya mengalami perubahan yang relatif kecil. Penggunaan model Aquacrop untuk memproyeksi produktivitas padi di Bengkulu Utara memerlukan koreksi untuk menghindari bias terlalu tinggi.
Adopsi Petani Terhadap Teknologi Jajar Legowo Padi Sawah Di Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan Kabupaten Seluma Yeni Herlina; Mohammad Chozin; Atra Romeida
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 8 No. 2 (2019)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.8.2.9217

Abstract

Program GP-PTT sebagai kelanjutan dari Program SL-PTT yang menerapkan teknologi jajar legowo merupakan suatu upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan produktifitas lahan persawahan yang ada melalui pemberdayaan petani. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan teknologi jajar legowo dalam program tersebut maka perlu dievaluasi tingkat penerapan komponen-komponennya yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor–faktor sosial ekonomi (umur, pendidikan, luas lahan, status kepemilikan  lahan, jumlah anggota keluarga, pengalaman usahatani, pendapatan) dan persepsi petani terhadap teknologi jajar legowo padi sawah di Kelurahan Rimbo Kedui kecamatan Seluma Selatan Kabupaten Seluma. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja yaitu petani padi sawah yang telah mengikuti kegiatan program SL-PTT dan GP-PTT yang menerapkan teknologi jajar legowo. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh dari hasil survei di lapangan. Metode penentuan sampel menggunakan teori yang dikemukakan oleh Arikunto Suharsimi untuk jumlah populasi diatas 100 maka diperoleh sampel sebanyak 40 orang petani. Penentuan faktor-faktor yang memetakan tingkat adopsi dilakukan dengan analisis regresi logistik dengan transformasi logit. Hasil analisis secara deskriptif menunjukkan bahwa sebanyak 98,82% petani mempunyai persepsi baik terhadap sifat inovasi teknologi jajar legowo dan 62,5% petani menerapkan sesuai anjuran sedangkan 37,5% petani menerapkan tidak sesuai anjuran. Hasil analisis logistik menunjukkan bahwa pendidikan dan pendapatan usahatani merupakan faktor penting dalam menentukan tingkat adopsi teknologi jajar legowo oleh petani.Kata Kunci : adopsi, petani, jajar legowo, padi sawah