Atra Romeida
Universitas Bengkulu

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Adopsi Petani Terhadap Teknologi Jajar Legowo Padi Sawah Di Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan Kabupaten Seluma Yeni Herlina; Mohammad Chozin; Atra Romeida
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 8 No. 2 (2019)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.8.2.9217

Abstract

Program GP-PTT sebagai kelanjutan dari Program SL-PTT yang menerapkan teknologi jajar legowo merupakan suatu upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan produktifitas lahan persawahan yang ada melalui pemberdayaan petani. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan teknologi jajar legowo dalam program tersebut maka perlu dievaluasi tingkat penerapan komponen-komponennya yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor–faktor sosial ekonomi (umur, pendidikan, luas lahan, status kepemilikan  lahan, jumlah anggota keluarga, pengalaman usahatani, pendapatan) dan persepsi petani terhadap teknologi jajar legowo padi sawah di Kelurahan Rimbo Kedui kecamatan Seluma Selatan Kabupaten Seluma. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja yaitu petani padi sawah yang telah mengikuti kegiatan program SL-PTT dan GP-PTT yang menerapkan teknologi jajar legowo. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh dari hasil survei di lapangan. Metode penentuan sampel menggunakan teori yang dikemukakan oleh Arikunto Suharsimi untuk jumlah populasi diatas 100 maka diperoleh sampel sebanyak 40 orang petani. Penentuan faktor-faktor yang memetakan tingkat adopsi dilakukan dengan analisis regresi logistik dengan transformasi logit. Hasil analisis secara deskriptif menunjukkan bahwa sebanyak 98,82% petani mempunyai persepsi baik terhadap sifat inovasi teknologi jajar legowo dan 62,5% petani menerapkan sesuai anjuran sedangkan 37,5% petani menerapkan tidak sesuai anjuran. Hasil analisis logistik menunjukkan bahwa pendidikan dan pendapatan usahatani merupakan faktor penting dalam menentukan tingkat adopsi teknologi jajar legowo oleh petani.Kata Kunci : adopsi, petani, jajar legowo, padi sawah
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MELON (Cucumis melo L.) PADA KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN FREKUENSI PEMUPUKAN YANG BERBEDA Muhammad Iqbal; Faiz Barchia; Atra Romeida
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia Vol 21, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jipi.21.2.108-114

Abstract

[GROWTH AND YIELD OF MELON PLANT (Cucumis melo L.) IN DIFFERENT COMPOSITION OF PLANT MEDIA AND DIFFERENT FREQUENCY OF NPK APPLICATION]. This study aims to determine the best combination of planting media composition and frequency of NPK fertilization on the growth and yield of melon plants. The research was conducted in October 2018 - January 2019 on the land located in Bentiring, Muara Bangkahulu District, Bengkulu City. The design used in this study was a Completely Randomized Design (CRD) consisting of two factors and three replications. The first factor was the composition of the media for plant growth, which consists of three different media composition, namely: sand: soil: manure (30%: 50%: 20%), sand: soil: manure (10%: 60%: 30%), and sand: soil: manure (20%: 70%: 10%). The second factor is the frequency of NPK fertilization consisting of four types of fertilization, namely: 1 time NPK fertilization during planting, 2 times NPK fertilization during planting and 10 days after planting (dap), 3 times NPK fertilization during planting, 10 dap and 20 dap, and 4 times NPK fertilizing during planting, 10 dap, 20 dap and 30 dap. The dose given is 15 g/plant (equivalent to 800 kg/ha) and NPK fertilizer given in the form of compound fertilizer N: P: K 16:16:16. The results showed that the best composition of the planting media was found in the treatment of sand media: soil: manure (10%: 60%: 30%). The best fertilizing frequency was found in the treatment of NPK fertilizing 4 times during planting, 10 dap, 10 dap, 30 dap, and the combination of both produces the most substantial plant length, weight, and fruit circumference
PEMANFAATAN ASAM HUMAT UNTUK BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN RAMAH LINGKUNGAN Yudhi Harini Bertham; Yuwana Yuwana; Atra Romeida; Indarwanto Indarwanto; Defi Ermayendri
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i1.11988

Abstract

Abstrak: Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dalam jangka panjang akan mncemari lingkungan, sehingga kelestarian sumber daya lahan dan keberlanjutan produksi tidak akan terjaga. Asam humat merupakan salah satu bahan bersifat ramah lingkungan dan mampu meningkatkan kesuburan tanah. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilana masyarakat khususnya kelompok Wanita Tani di Kelurahan Beringin Raya, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu dalam mengaplikasikan asam humat untuk budidaya sayuran yang ramah lingkungan. Metode pelaksanaan kegiatan ini dibagi 3 tahap yaitu: (1) sosialisasi; (2) praktik budidaya tanaman sayur; dan (3) evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terlihat bahwa sebelum kegiatan sosialisasi dilakukan terdapat 10 orang (44%) yang hanya mengetahui definisi dan peranan asam humat, namun tidak ada peserta yang mengetahui bagaimana cara menggunakan asam humat. Selanjutnya setelah dilakukannya pemaparan materi sosialisasi, terdapat peningkatan jumlah peserta yang mengetahui defenisi dan peranan asam humat yaitu menjadi 25 orang (100%). Sedangkan peserta yang menyatakan faham cara penggunaan asam humat setelah dilakukan sosialisasi adalah sebanyak 20 orang (80%). Hasil evaluasi akhir kegiatan juga menunjukkan bahwa seluruh peserta tertarik untuk mengadopsi asam humat dalam budidaya sayuran. Abstract: The continuous use of chemical fertilizers in the long term will pollute the environment, so that the sustainability of land resources and the sustainability of production will not be maintained. Humic acid is an environmentally friendly material and can increase soil fertility. This PKM activity aims to increase the knowledge and skills of the community, especially the Women Farmer group in Beringin Raya Village, Muara Bangkahulu District, Bengkulu City in applying humic acid for environmentally friendly vegetable cultivation. The method of implementing this activity is divided into 3 stages, namely: (1) socialization; (2) vegetable cultivation practice; and (3) evaluation. Based on the results of the evaluation conducted, it was seen that before the outreach activities were carried out there were 10 people (44%) who only knew the definition and role of humic acid, but none of the participants knew how to use humic acid. Furthermore, after the presentation of socialization material, there was an increase in the number of participants who knew the definition and role of humic acid, namely to 25 people (100%). While the participants who stated that they understood how to use humic acid after the socialization was carried out were 20 people (80%). The results of the final evaluation of the activity also showed that all participants were interested in adopting humic acid in vegetable cultivation.