Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Cyberbullying Di Media Sosial Terhadap Perilaku Reaktif Sebagai Pelaku Maupun Sebagai Korban Cyberbullying Pada Siswa Kristen SMP Nasional Makassar Mira Marleni Pandie; Ivan Th. J. Weismann
Jurnal Jaffray Vol 14, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v14i1.188

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cyberbullying  terhadap perilaku reaktif sebagai pelaku sekaligus sebagai korban cyberbullying pada siswa. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei dengan mengambil sampel sebanyak 40 orang dari SMP Nasional Kota Makassar. Siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa SMP kelas VII sampai kelas IX karena tanggap terhadap teknologi dan  pada masa ini terjadi perubahan secara fisik dan psikis yang membawa siswa pada suatu fase yang disebut masa transisi, labil, mencari identitas dan mencari public figure. Hasil dari penelitian ini adalah terbuktinya hipotesis bahwa ada pengaruh antara perilaku pelaku cyberbullying dengan perilaku reaktif siswa Kristen korban cyberbullying dengan signifikansi 0,037<0,05. Dengan demikian jelas bahwa bila makin tinggi perilaku reaktif pelaku maka makin tinggi pula perilaku reaktif korban. Semakin rendah perilaku reaktif pelaku maka makin rendah pula perilaku reaktif korban cyberbullying.  
PEMIMPIN NARSISISTIK DALAM ORGANISASI GEREJA Ivan Th. J. Weismann
Diegesis : Jurnal Teologi Vol 4 No 2 (2019): DIEGESIS: JURNAL TEOLOGI
Publisher : Bethel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46933/DGS.vol4i215-25

Abstract

Beberapa pemimpin memiliki gangguan kepribadian narsistik atau menampilkan unsur narsistik dalam kepemimpinannya. Yang dicari dan dibutuhkan pemimpin narsistik dalam kepemimpinannya adalah dukungan dan penghormatan jemaat untuk menutupi perasaan kepribadian mereka yang tidak memadai. Untuk itu mereka mengembangkan kemampuan mereka untuk memanipulasi orang lain dan selalu berusaha tampil atraktif dalam mengembangkan kecakapan interpersonal. Hasilnya ialah mereka mendapatkan pengikut yang memenuhi kebutuhan mereka itu. Untuk itu sangat penting melalui tulisan ini membahas tentang karakteristik kepemimpinan narsisistik dalam gereja dan bagaimana menanangani kepemimpinan narsisitik tersebut.
Pengaruh Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen terhadap Perkembangan Spiritual Anak Kelas 4 & 5 SD Kristen Kalam Kudus Makassar Natalia Mallangi; Ivan Th. J. Weismann
Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jitpk.v2i1.517

Abstract

AbstrakKurikulum adalah bagian yang penting dalam dunia pendidikan, maka kurikulum perlu untuk dirancang dengan baik dan disempurnakan. Di Indonesia, kurikulum telah mengelami beberapa kali perubahan. Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui pengaruh Kurikulum 2013 (K13) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen terhadap perkembangan spiritual anak kelas 4 & 5 SD Kristen Kalam Kudus Makassar. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kuantitatif. Untuk melakukan peneltian tersebut hal yang dilakukan, yaitu: pertama, pengambilan dan pengumpulan data melalui buku, jurnal, dan artikel yang berkaitan dengan judul yang dibahas dalam tulisan. Kedua, penyebaran angket pada siswa-siswi SD Kristen Kalam Kudus Makassar. Ketiga, melakukan wawancara secara langsung kepada siswa-siswi. Berdasarkan hasil penelitian penulis maka: pertama, manajemen kurikulum 2013 yang dilaksanakan pada SD Kristen Kalam Kudus telah terlaksana dengan baik. Kedua, siswa-siswi yang menjadi responden pada penelitian ini berada pada tahap Conjunctive Faith dan Universalizing Faith, jadi hanya terdapat dua tahap dari enam tahap perkembangan spiritual. Ketiga, pengaruh antara variabel X dan Y berada pada korelasi yang lemah dengan konstribusi sebesar 0,07% terhadap tahap Conjunctive Faith dan konstribusi sebesar 22% terhadap tahap Universalizing Faith. Keempat, dari hasil wawancara yang dilakukan maka didapatkan bahwa faktor yang mendukung perkembangan spiritual pada responden adalah keluarga dan gereja. Kata-kata Kunci: Guru, Kurikulum 2013, PAK, Perkembangan, Spiritual Anak.