Sukarmansyah .
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERENCANAAN ALAT BANTU UNTUK MEMASANG TORAK (PISTON INSTALLER Zulkarnain Fatoni; Sukarmansyah .
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 6 No. 1 JANUARI 2018
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1268.174 KB) | DOI: 10.52333/destek.v6i1.384

Abstract

Penelitian yang dilakukan dalam perencanaan alat ini menggunakan metode observasi pengumpulan data bahan yang digunakan dengan mendatangi objek secara langsung agar didapat data yang akurat. Metode literatur untuk memperkuat data di lapangan, didapat dengan cara menghimpun buku yang terkait di dalam perencanaan, menyusun data yang diperoleh kemudian diinterprestasikan dan dianalisa sehingga mampu memberikan informasi yang lengkap untuk penggunaan dan Special Service Tool (SST). Kesimpulan perencanaan alat bantu ini spesifikasi alat, momen pada tuas pemutar = 17,6 kg/cm, tegangan pada paku keling = 6,8 kg/????????, tegangan geser izin paku keling = 33,3 kg/????????, dalam pengunaan alat bantu ini disarankan agar selalu menjaga kebersihan alat bantu dan juga setiap pengunaan alat agar melakukan pelumasan pada objek ring piston dan setiap selesai digunakan clamp pada alat bantu diharapkan dibuka secara penuh.Kata kunci: special service tool (SST), ring piston
KAJI ULANG SISTEM TERMOELEKTRIK UNTUK PEMANAS-PENDINGIN AIR MINUM DENGAN KAPASITAS 500 ML Try Satrio Putra; M. Ali; Sukarmansyah .; M. Amin Fauzie
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 4 No. 1 Januari 2016
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v4i1.263

Abstract

Abstrak: Water dispenser merupakan salah satu perlengkapan rumah tangga dan perkantoran yang berfungsi untuk menampung air minum, baik air panas maupun air dingin. Air panas yang dihasilkan oleh water dispenser biasanya menggunakan heater. Pemakaian alat pemanas dan pendingin sekarang masih banyak terdapat berbagai kelemahannya.Teknologi Termoelektrik dapat menjawab kebutuhan dari alat pemanas dan pendingin tersebut. Termoelektrik memiliki dua sisi yang berbeda temperatur, sisi satu merupakan sisi panas sedangkan sisi lainnya merupakan sisi dingin. Perbedaan temperatur tersebut terjadi akibat pergerakan elektron dari tembaga-semi konduktor tipe p ke semi konduktor tipe n. Dalam penelitian ini dibuat alat uji berbentuk persergi empat dari bahan plastik piber, dengan menggunakan coolsink pada sisi dingin dan heatsink pada sisi panas. Sedangkan media yang akan dipanaskan dan didinginkan menggunakan media air. Penelitian ini difokuskan pada perhitungan beban pemanas dan pendinginan, pada termoelektrik. Kotak penampung air/ box mempunyai ukuran 10 cm x 10 cm x 15 cm. Beban pemanas air dari sebesar 66860,8 J dan untuk beban pendingin air sebesar 29313,2 J. Untuk Perpindahan kalor yang terjadi pada Heatsink dalam proses pemanasan air sebesar Error! Reference source not found. 1,1878 Watt, dan Error! Reference source not found.Perpindahan kalor yang terjadi pada Coolsink dalam proses pendinginan air dalam box sebesar : 0,5339 Watt. Tegangan yang digunakan pada sistem termoelektrik ini adalah sebesar 12 V DC 10 Amper. Jenis termoelektrik yang digunakan adalah termoelektrik jenis TEC1-12706 dengan ukuran dimensi 40 mm x 40 mm x 3,9 mm. Kata kunci: Termoelektrik, Heatsink, Coolsink. Perpindahan Panas
PENGARUH CAMPURAN AIR HUJAN DAN BAKING SODA TERHADAP GAS BUANG MOTOR BAKAR HONDA SUPRA FIT 100 CC Muhammad Amin Fauzie; Sukarmansyah .; Iswahyudi .
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 5 No. 2 JULI 2017
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1192.564 KB) | DOI: 10.52333/destek.v5i2.376

Abstract

Motor bakar torak dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu motor bakar Otto dan motor bakar diesel. Perbedaannya yang utama terletak pada sistem penyalaannya. Bahan bakar pada motor bensin dinyalakan oleh loncatan api listrik diantara kedua elektroda busi, karena itu motor bensin dinamai juga ”Spark Ignation Engines”. Untuk motor diesel bisa juga disebut dengan ”Compression Ignation Engines”, terjadi proses penyalaan sendiri karena bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder berisi udara yang bertemperatur dan bertekanan tinggi. Perbandingan campuran bahan bakar dan udara berkisar antara 0,06 – 0,12. Untuk menyalakan campuran bahan bakar dan udara yang miskin diperlukan perbedaan tekanan yang relatif lebih besar daripada campuran yang kaya. Terdapat perbedaan kadar emisi gas buang antara campuran kaya dan campuran miskin. Perlu tes untuk melihat pengaruh dari campuran air hujan dan baking soda terhadap emisi mesin. Motor Supra Fit yang dibangun pada tahun 2005 ini digunakan untuk menguji emisi mesin.Kata kunci: motor bakar, baking soda, emisi mesin
OPTIMASI PROSES PENGGERINDAAN PERMUKAAN Zulkarnain Fatoni; Sukarmansyah .
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 4 No. 2 JULI 2016
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v4i2.290

Abstract

Abstrak: Mesin gerinda merupakan suatu alat yang digunakan untuk meratakan permukaan,mengasah, memotong benda kerja. Dalam penelitian ini mesin gerinda yang digunakan mesin gerindadatar dan bahan yang digunakan yaitu baja karbon HQ 705. Pengujian terlebih dahulu dilakukanproses pemesinan dengan variasi ketebalan makan batu gerinda yaitu 0.05 mm, 0.1 mm, 0.15mm.Setiap proses pemesinan akan dihitung waktu dan kecepatan untuk setiap satu produk. Ketebalanpemakanan terhadap permukaan baja karbon HQ 705 dalam penelitian ini akan menghasilkan datayang berbeda dari setiap variasi tebal pemakanan. Karena waktu, kecepatan, dan biaya yangdikeluarkan tiap  benda uji berbeda-beda. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa tebalpemakanan 0.05 mm akan lebih lama  produk untuk diselesaikan tapi hasil akhir dari penggerindaanlebih halus dibandingkan tebal pemakanan 0.1 mm dan 0.15 mm. Berdasarkan data yang diperolehdari hasil penelitian, bahwa optimasi proses penggerindaan yang baik dilihat dari harga produk, waktu,kecepatan adalah proses penggerindaan dengan tebal pemakanan 0.05 mm yang paling baik hasilnyadan halus, tapi untuk kecepatan pengerjaannya 0.1 mm dan 0.15 mm lebih cepat menyelesaikannya.Kata kunci: Proses pemesinan, HQ 705, Optimasi.