Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Peningkatan keterampilan motorik halus kelompok A melalui bermain playdough Suryameng Suryameng
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) Vol 3, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Departement of Nonformal Education, Graduate Scholl of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.299 KB) | DOI: 10.21831/jppm.v3i2.10031

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui bermain playdough di TK Tunas Gading Yogyakarta. Keterampilan motorik halus anak terlihat dalam keterampilan jari-jemari membuat bentuk dari playdough, kemiripan bentuk playdough dengan obyek aslinya, dan ketepatan waktu dalam penyelesaian bentuk yang dibuat dari playdough. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif yang menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian ini terdiri dari tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan bermain playdough dapat meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak usia dini 4-5 tahun di TK Tunas Gading. Proses peningkatan keterampilan motorik halus melalui Kegiatan bermain playdough dilakukan selama tiga siklus. Perubahan atau modifikasi bermain playdough yaitu menyusun aktivitas bermain playdough sesuai dengan tema yang sedang berlangsung di TK Tunas Gading, variasi bentuk dan warna bahan dari playdough, dan pembelajaran secara kelompok. Peserta didik lebih aktif dan antusias selama mengikuti proses pembelajaran, mandiri dalam menyelesaikan tugas, dan pelaksanakan pembelajaran lebih menarik. Bermain playdough sebagai ide kreatif yang tepat digunakan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak, dan peningkatan keterampilan diri dalam mengelola kelas dengan membuat anak-anak lebih fokus dan aktif melakukan latihan-latihan koordinasi antara mata dan tangan ketika membuat berbagai bentuk dari bahan playdough.Kata Kunci: peningkatan keterampilan, motorik halus, bermain playdough                                                       The Improvement of Fine Motor Skills Group A through Playing Playdough in Tunas Gading Kindergarten AbstractThis research aims to improve fine motor skills through playing playdough in Tunas Gading kindergarten Yogyakarta. The skills will be seen in the fingers skills in shaping the playdough.The similarity of the object with the genuine object,and the timing when they shape the playdough. This research is a collaborative classroom action research by using Kemmis and Mc Taggart models. This research consisted of  3 cycles each of, which cycle of 3 meetings. The results showed that the activity of playdough playing can improve fine motor skills in early childhood 4-5 years in Tunas Gading kindergarten. The process of improving fine motor skills through play playdough activities conducted during three cycles. Changes or modifications to play playdough which is preparing to play playdough activity in accordance with the ongoing theme in Tunas Gading kindergarten, variations in shape and color of the material from playdough, and learning in groups. Learners are more active and enthusiastic during the learning process, independent in completing tasks, and implement learning more interesting. Playing playdough as appropriate creative ideas used to improve fine motor skills, and increasing skills in managing the classroom by making children more focused and active exercises coordination between eye and hand when making shapes out of playdough materials.Keywords: improving skills, fine motor skills, playing playdough
PELATIHAN MEMBUAT MEDIA FLASH CARD UNTUK MENGEMBANGKAN KOGNITIF ANAK DI TK SANTA YOHANA ANTIDA 2 Suryameng Suryameng; Yohanes Berkhmas Mulyadi; Sarayati Sarayati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2021): Volume 2 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i3.2798

Abstract

Anak usia dini mengalami perkembangan kognitif yang signifikan apabila diberikan media pembelajaran yang menarik di kelas. Salah satu media pembelajaran adalah media flash card yaitu kartu  yang berulang kali ditunjukkan pada anak disertai bunyi bacaannya. Bila anak sudah bisa membaca satu set kartu kata maka dilanjutkan dengan satu set lain dengan ukuran yang lebih kecil, demikian seterusnya hingga anak dapat memahami huruf normal.Kegiatan pengabdian  masyarakat ini bertolak dari permasalahan bahwa guru TK mengalami kendala dalam membuat media yang sebenarnya mudah didapat ketika melakukan pembelajaran di sekolah. Tujuan pengabdian masyarakat  adalah untuk mengembangkan kognitif anak di TK Santa Yohana Antida 2 Sintang melalui pelatihan membuat media flash card.Kegiatan pengabdian kepada masyarakat menggunakan metode ceramah, tanyajawab dan demonstrasi dengan bentuk pelatihan. Hasil pengabdian masyarakat yaitu  guru memahami manfaat, fungsi dan pentingnya media flash card, guru dapat membuat media flash card untuk mengembangkan kognitif anak dan guru memahami bahwa penggunaan flash card untuk mengembangkan kognitif anak harus sesuai dengan tema pembelajaran dan tahap tumbuh kembang anak.
PENDEKATAN PSIKOLOGI TERHADAP BUDIDAYATANAMAN LADA RAMAH LINGKUNGAN BERBASIS TEKNOLOGI BIO FOB Yohanes Berkhmas Mulyadi; Warkintin Warkintin; Suryameng Suryameng
Jurnal Pengabdian Masyarakat Khatulistiwa Vol 1, No 2 (2018): NOPEMBER
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.986 KB) | DOI: 10.31932/jpmk.v1i2.323

Abstract

Masyarakat desa Riam Panjang bermayoritas petani, memiliki lahan pertanian yang luas, kaya akan sampah organik dan memiliki iklim yang baik  seperti curah hujan bagus. Masalah yang ditemukan adalah masyarakat kurang perhatian terhadap lahan pertanian. Penyebabnya adalah hal psikologisseperti cara pandang, mental, minat, sikap, konsep diri dan motivasi masyarakat dalam mengelolah pertanian masih kurang. Metode pelaksanaan dalam pengabdian kepada masyarakat adalah  penyuluhan, dengan hasilnya  adalah masyarakat mulai menyadari akan potensi yang dimiliki, konsep diri positif, niat dan keinginan untuk berani memulai dan yakin bahwa semuanya akan berhasil meskipun dilalui proses yang panjang. Kegiatan ini dilakukan di Desa Riam Panjang Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Sintang Kalimantan BaratKata kunci: Pendekatan psikologis, Teknologi Bio-FOB.
ANALISIS BIMBINGAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN PERILAKU KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK SINAR MENTARI PANDAN SUNGAI TEBELIAN SINTANG Suryameng Suryameng
DUNIA ANAK: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1, No 2 (2018): DUNIA ANAK
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.605 KB) | DOI: 10.31932/jpaud.v1i2.388

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bimbingan guru dalam mengembangkan perilaku kemandirian anak usia dini di TK Sinar Mentari Pandan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa TK Sinar Mentari Pandan Sungai Tebelian Sintang. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data di lapangan adalan pedoman observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yaitu hasil observasi, dan wawancara diperoleh suatu gambaran bahwa bimbingan guru dalam mengembangkan perilaku kemandirian anak usia dini di TK Sinar Mentari Pandan Sungai Tebelian Sintang sangat diperlukan. Dapat penulis simpulkan bahwa bimbingan yang diberikan guru yaitu pemahaman tentang siswa, pemberian informasi, pemberian nasihat, dan pembiasaan. Guru selalu mengintegrasikan setiap kegiatan pembelajaran dengan kemandirian, dan menciptakan suasana belajar yang menarik. Faktor pendukung melatih kemandirian anak  adalah kurikulum TK, semangat dan kesadaran guru sangat tinggi, dan sarana prasarana yang sudah memadai untuk melatih kemandirian. Sedangkan faktor hambatan yang dialami guru dalam mengembangkan kemandirian anak TK Sinar Mentari Pandan yaitu anak-anak suka malas dan lupa akibat dari suka sibuk sendiri dan mau cepat-cepat bermain ke luar kelas. Selain itu, kadang anak tidak mau menuruti dan lupa pada aturan yang telah ditetapkan.Upaya guru dalam mengatasi faktor hambatan bimbingan guru dalam mengembangkan perilaku kemandirian anak yaitu pemecahan masalah dan menjalin hubungan yang harmonis dengan anak. Demikian bimbingan guru melatih kemandirian anak di TK Sinar Mentari Pandan Sungai Tebelian Sintang sudah maksimal.Kata kunci: bimbingan guru, pengembangan perilaku kemandirian
ANALISIS PENGEMBANGAN KOGNITIF MELALUI KEGIATAN MENGUKUR BENDA DENGAN SEDERHANA DI TK NEGERI 1 SINTANG Suryameng Suryameng
DUNIA ANAK: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1, No 1 (2018): DUNIA ANAK
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.118 KB) | DOI: 10.31932/jpaud.v1i1.276

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengembangan kognitif melalui kegiatan mengukur benda dengan sederhana di tk negeri 1 sintang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa TK Negeri 1 Sintang. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Alat yang diguanakan dalam pengumpulan data di lapangan adalan pedoman observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan Hasil penelitian yaitu hasil observasi, dan wawancara diperoleh suatu gambaran bahwa pengembangan kognitif melalui kegiatan mengkur benda dengan sederhana di TK Negeri 1 Sintang sangat diperlukan. Guru memberikan stimulasi kegiatan untuk pengembangan kognitif sudah sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak. Pada tahap pelaksanaan terdapat 80% anak-anak TK sudah bisa menggunakan alat ukur dengan benar; faktor penghambat dalam pengembangan kognitif melalui kegiatan mengukur benda dengan sederhanaadalah anak-anak belum mampu membedakan antara ukur non standar dan alat ukur standar; dan Kemampuan guru tersebut sebagai salah satu upaya dalam mengatasi permasalahan yang sering muncul tentang kemampuan untuk mengunakan alat ukur dan membedakan alat ukur non standar dan alat ukur standar.Kata kunci: Pengembangan Kognitif, Kegiatan Mengukur
STARTEGI MEMBENTENGI KALANGAN PELAJAR TERHADAP PAHAM RADIKALISME DAN INTOLERANSI DI SMPN 01 SEBERUANG KABUPATEN KAPUAS HULU Yudita Susanti; Fusnika Fusnika; Suryameng Suryameng
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 5, No 1 (2020): Jurnal PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v5i1.713

Abstract

Abstrak Banyak sekali aksi yang mengancam semangat kebangsaan, salah satunya aksi terorisme yang masih mejadi  momok yang menakutkan  bagi perdamian di Indonesia. Peristiwa bom Surabaya yang terjadi baru-baru ini menimbulkan sebuah fenomena baru dalam kajian terorisme. Fenomena baru itu adalah keterlibatan satu keluarga termasuk anak-anak dalam aksi terorisme dengan melakukan aksi bom bunuh diri. Anak-anak yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri tersebut merupakan siswa berusia sekitar 8-18 tahun, yaitu usia sekolah. Siswa membutuhkan pendampingan dan pencerahan agar tidak mudah terjerumus pada gerakan-gerakan radikal. Yang menjadi sasaran dalam kegiatan pengabdian ini adalah bagaimana startegi membentengi kalangan pelajar terhadap paham radikalisme dan intoleransi di  SMPN 01 Seberuang Kabupaten Kapuas Hulu. Berdasarkan  hasil  pelaksanaan  kegiatan  Pengabdian kepada masyarakat  telah dilaksanakan dengan baik, peserta kegiatan sangat antusias  dan pihak sekolah memberikan dukungan serta apresiasi kepada STKIP Persada Khatuliswa melalui pihak dosen yang melakukan kegiatan penyuluhan. Kedepannya pihak sekolah mengharapkan agar dapat selalu berkerjasama karena siswa sangat membutuhkan pendampingan dan pencerahan agar tidak mudah terjerumus pada gerakan-gerakan radikalisme dan intoleransi. Kata Kunci : Kalangan Pelajar,  Radikalisme, Intoleransi, Kalimantan Barat