Yudita Susanti
STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Eksistensi Bahasa Melayu Sintang pada Media Spanduk dalam Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sintang (Kajian Etnolinguistik) Yudita Susanti; Ursula Dwi Oktaviani; Tedi Suryadi
Belajar Bahasa Vol 6, No 1 (2021): BELAJAR BAHASA : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indone
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v6i1.3491

Abstract

Bahasa daerah merupakan identitas, sarana dalam berkomunikasi, sebuah kearifan lokal dan hegemoni budaya suatu masyarakat sebagai penguna bahasa. Indonesia memiliki sekitar 700 bahasa daerah yang sudah didokumentasikan oleh Badan Bahasa, salah satunya bahasa Melayu Sintang. Di Kabupaten Sintang, eksisktensi bahasa Melayu Sintang digunakan dalam media spanduk dengan tujuan untuk mengajak masyarakat Kabupaten Sintang agar melakukan pencegahan terhadap penyebaran COVID-19. Eksistensi bahasa Melayu Sintang pada media spanduk dianggap mampu mempengaruhi dan mendorong pembaca sehingga mengikuti isi dari informasi yang disampaikan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menemukan bentuk monomorfemis dan polimorfemis dalam bahasa Melayu Sintang yang terdapat pada media spanduk dan untuk melestarikan bahasa Melayu Sintang sebagai kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnolinguistik dengan metode deskriptif kualitatif yang menjelaskan dan menguraikan bentuk monomorfemik dan polimorfemik yang terdapat dalam bahasa Melayu Sintang pada media spanduk. Teknik pengumpulan data yaitu teknik dokumentasi, teknik simak dan teknik catat. Sumber data penelitian yaitu bahasa Melayu Sintang yang terdapat dalam media spanduk. Berdasarkan hasil penelitian, pembentukan monomorfemis terdapat 24 kata yaitu pada kata bayah, pambar, aboh, utan, yak, demam, sengah, rekong, pedeh, leteh, basok, pakai, banyak, belepa, batok, tik, jom, matok, engkayuk, baik, amaki, bah, menyadik, dan sik. 24 kata tersebut merupakan morfem dasar dan tidak mengalami penambahan morfem. Pembentukan polimorfemis bentuk afiksasi sufiks (nge-) terdapat 1 kata yaitu ngetau; bentuk redupliasi terdapat 1 kata yaitu tano-tano; dan bentuk pemajemukan terdapat 6 kata yaitu bayah pambar (membentuk frasa verba), rekong pedeh (membentuk frasa adjektiva), batok sengah (membentuk frasa ajektiva), bayah am (membentuk frasa verba), nafas sesak (membentuk frasa nomina), dan jom sik (membentuk frasa nomina).
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN MODEL QUICK ON THE DRAW Yudita Susanti
VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol 6, No 1 (2015): APRIL
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.269 KB) | DOI: 10.31932/ve.v6i1.85

Abstract

Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerita Rakyat Menggunakan Model Pembelajaran Quick On The Draw pada Siswa Kelas XF SMA Panca Setya Sintang Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian tindakan ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat menggunakan model Quick On The Draw pada siswa kelas XF SMA Panca Setya Sintang Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, bentuk penelitiannya adalah kualitatif dan jenis penelitiannya adalah tindakan kelas. Penelitian ini menggunakan teknik observasi langsung dan teknik pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Quick On The Draw berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerita  rakyat. Pada siklus 1 diperoleh rata-rata 70,6 dan ketuntasan belajar 20%, dapat digolongkan masih rendah, pada siklus 2 meningkat dengan rata-rata 87,2 dan ketuntasan belajar 80%, dan pada siklus 3 diperoleh rata-rata 94,2 dan ketuntasan belajar 100%, dikatakan pembelajaran sudah berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Kata kunci: mengidentifikasi unsur intrinsik, cerita rakyat, model Quick On The Draw
STARTEGI MEMBENTENGI KALANGAN PELAJAR TERHADAP PAHAM RADIKALISME DAN INTOLERANSI DI SMPN 01 SEBERUANG KABUPATEN KAPUAS HULU Yudita Susanti; Fusnika Fusnika; Suryameng Suryameng
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 5, No 1 (2020): Jurnal PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v5i1.713

Abstract

Abstrak Banyak sekali aksi yang mengancam semangat kebangsaan, salah satunya aksi terorisme yang masih mejadi  momok yang menakutkan  bagi perdamian di Indonesia. Peristiwa bom Surabaya yang terjadi baru-baru ini menimbulkan sebuah fenomena baru dalam kajian terorisme. Fenomena baru itu adalah keterlibatan satu keluarga termasuk anak-anak dalam aksi terorisme dengan melakukan aksi bom bunuh diri. Anak-anak yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri tersebut merupakan siswa berusia sekitar 8-18 tahun, yaitu usia sekolah. Siswa membutuhkan pendampingan dan pencerahan agar tidak mudah terjerumus pada gerakan-gerakan radikal. Yang menjadi sasaran dalam kegiatan pengabdian ini adalah bagaimana startegi membentengi kalangan pelajar terhadap paham radikalisme dan intoleransi di  SMPN 01 Seberuang Kabupaten Kapuas Hulu. Berdasarkan  hasil  pelaksanaan  kegiatan  Pengabdian kepada masyarakat  telah dilaksanakan dengan baik, peserta kegiatan sangat antusias  dan pihak sekolah memberikan dukungan serta apresiasi kepada STKIP Persada Khatuliswa melalui pihak dosen yang melakukan kegiatan penyuluhan. Kedepannya pihak sekolah mengharapkan agar dapat selalu berkerjasama karena siswa sangat membutuhkan pendampingan dan pencerahan agar tidak mudah terjerumus pada gerakan-gerakan radikalisme dan intoleransi. Kata Kunci : Kalangan Pelajar,  Radikalisme, Intoleransi, Kalimantan Barat