Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Teachers’ scientific approach implementation in inculcating the students’ scientific attitudes Dewi Masithoh
Jurnal Prima Edukasia Vol 6, No 1: January 2018
Publisher : Asosiasi Dosen PGSD dan Dikdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.22 KB) | DOI: 10.21831/jpe.v6i1.14282

Abstract

The study aimed at attaining an overview on teaching experiences by means of guided inquiry model of the scientific approach in order to inculcate the scientific attitudes among the students of Luqman Al Hakim International Integrated Islamic Primary School Yogyakarta. The study was a qualitative research using the ethnographic classroom approach. The subjects in this study were the headmaster, the homeroom teachers of Grade 4A students, and the Grade 4A students. In collecting the data, the researchers conducted interview, observation, and documentation. Then, the instruments that the researchers employed were the interview guidelines and the observation guidelines. The data in this study were analyzed using Lankshear and Knobel models and the analysis also included the data that had been attained from both the observation and the interview. In order to test the data validity, the researchers conducted the subject triangulation and the method triangulation. The findings in this study thus revealed that the teaching activities that make use of the scientific approach consists of seven strands of learning cycles and these strands include the spiritual, moral, intellectual, physical, interpersonal, cultural, and social aspects. Each aspect has specific purpose and, as a result, by implementing each aspect the students will have the scientific attitudes similar to those owned by a scientist in solving their problems. The recounted teaching experiences, which made use of the scientific approach, have shown similarities in that teaching activities become more meaningful if they are conducted realistically with various learning activities both inside and outside the classroom. The constraints in the application of the scientific approach are varying the teachers’ ability in understanding the scientific approach, varying the learning styles and the learning abilities, and varying the learning process for the students who need special assistance.
Penerapan metode genius learning strategy sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar IPA di sekolah dasar Dewi Masithoh
Journal of Nusantara Education Vol. 1 No. 1 (2021): September 2021
Publisher : Faculty of Education Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.079 KB) | DOI: 10.57176/jn.v1i1.1

Abstract

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi hasil belajar IPA dengan menggunakan metode Genius Learning Strategy. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas V SD Negeri Cibeunying 03 yang berjumlah 17 siswa. Instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes pembelajaran IPA, lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar catatan lapangan, wawancara dan dokumentasi. Untuk menentukan validitas instrumen digunakan rumus korelasi product moment dan dikonsultasikan dengan ahli. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Adapun indikator keberhasilan penelitian ini ditandai dengan meningkatnya kualitas proses (keaktifan siswa dan suasana kelas menjadi lebih hidup) dan hasil belajar IPA (75% siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal/KKM 7,5). Hasil penelitian menunjukkan dengan diterapkannya metode Genius Learning Strategy, kualitas proses pembelajaran menjadi meningkat, terbukti siswa menjadi lebih aktif, komunikatif, dan suasana kelas menjadi lebih menyenangkan. Selain itu, prestasi hasil belajar IPA pada siswa juga meningkat, terbukti dengan nilai rata-rata siswa pratindakan sebesar 6,91 dengan pencapaian KKM 41,12%, pascatindakan siklus I sebesar 8,03 dengan pencapaian KKM 64,70%, dan pascatindakan siklus II sebesar 8,29 dengan pencapaian KKM 82,39%. This research is Class Action Research with the aim to improve the achievement of science learning results by using genius learning strategy method. The subject of his research was grade the fifth grade students of SD Negeri Cibeunying 03 which involve 17 students. The instruments used in the research are science learning tests, teacher observation sheets, student observation sheets, field notes, interviews and documentation. To determine the validity of the instrument used product moment correlation formula and consulted with experts. The data is analyzed descriptively quantitatively and qualitatively. The indicators of success of this study are characterized by increasing quality of process (student activity and classroom atmosphere becoming more lively) and science learning outcomes (75% of students achieved passing grades/KKM 7.5). The results showed that with the implementation of Genius Learning Strategy method, the quality of the learning process became improved, students proved to be more active, communicative, and the classroom atmosphere became more pleasant. In addition, the achievement of science learning outcomes in students also increased, as evidenced by the average score of pre-act students of 6.91 with the achievement of KKM 41.12%, post-act cycles I of 8.03 with the achievement of KKM 64.70%, and post-act cycle II of 8.29 with the achievement of KKM 82.39%.
Penyuluhan Program Penghijauan untuk Menanamkan Pendidikan Karakter "Cinta Lingkungan" di Sekolah Dasar Dewi Masithoh; Riska Anintyawati
Lamahu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Vol 1, No 2: August 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.3 KB) | DOI: 10.34312/ljpmt.v1i2.15529

Abstract

The importance of maintaining the environment so that the earth remains sustainable, efforts need to be made to develop character education "Love the Environment" for elementary school residents and train students to form individuals who care about the surrounding natural environment through greening programs. This program is carried out in the neighborhood around MI Al-Mumtaz Pathuk, Gunungkidul, Yogyakarta. It consists of several stages, namely character education counseling, gardenization programs, and reading garden spots. The series of program implementations were carried out well for six months from October 2020 to March 2021. The result of this activity is to educate the importance of preserving the environment, increase awareness of the importance of protecting the environment, form a positive character "Love the Environment" in students and school residents.
Analisis Peran Guru Dan Orang Tua Dalam Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19 Di Madrasah Ibtidaiyah Al-Mumtaz Patuk Gunungkidul Yogyakarta Qurrotun ‘Ainiyah; Dewi Masithoh
COMPETITIVE: Journal of Education Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Perkumpulan Dosen Fakultas Agama Islam Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.59 KB) | DOI: 10.58355/competitive.v2i1.14

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru dan orang tua dalam pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif yang dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2021. Subjek penelitian adalah guru dan orang tua siswa dari kelas I hingga kelas VI di MI Al-Mumtaz Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan catatan lapangan. Analisis data yang digunakan adalah analisis data model interaktif Miles dan Huberman, yang meliputi: 1) reduksi data; 2) penyajian data; dan 3) kesimpulan. Keabsahan data penelitian diperoleh dengan menggunakan tiga teknik, yaitu: 1) perluasan partisipasi; 2) persistensi pengamatan, dan 3) triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran daring di MI Al-Mumtaz membutuhkan peran guru dan orang tua siswa. Persiapan guru sebelum melaksanakan pembelajaran daring, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan pelajaran, melakukan proses pembelajaran, dan mengevaluasi pembelajaran. Peran guru saat belajar daring, yaitu: menyampaikan materi dengan berbagai teknik pembelajaran, menjaga komunikasi yang baik, dan berkolaborasi dengan orang tua dalam mendampingi peserta didik selama proses pembelajaran daring. Sedangkan peran orang tua saat belajar daring, yaitu: sebagai motivator, fasilitator dan pengganti guru di rumah selama proses kegiatan pembelajaran daring.
Analisis Cara Belajar Siswa pada Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar Hasnaa Rizka Putri Qurrotu’ainii; Dewi Masithoh
Jurnal Pendidikan West Science Vol 1 No 01 (2023): Jurnal Pendidikan West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.01 KB)

Abstract

Penelitian ini berawal dari pandemi Covid-19 yang mewabah hampir di seluruh wilayah Indonesia sejak tahun 2020. Adanya kebijakan bidang Pendidikan terkait peralihan pembelajaran tatap muka ke pembelajaran daring, berdampak pada kebiasaan cara belajar siswa di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cara belajar siswa pada pembelajaran daring di MI Al-Mumtaz selama Pandemi covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian survei. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Januari sampai April 2021. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I sampai kelas VI di MI Al-Mumtaz Patuk Gunung kidul. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data penelitian menggunakan rumus korelasi Person Product Moment. Hasil penelitian menunjukan bahwa cara belajar siswa pada pembelajaran daring mempunyai tiga aspek, yaitu: 1) cara belajar; 2) pembelajaran daring; dan 3) sarana prasarana. Aspek cara belajar yang paling banyak diminati siswa MI Al-Mumtaz adalah menggunakan media pembelajaran video, gaya belajar visual, dengan pendampingan orang tua. Aspek yang kedua, pembelajaran daring, waktu belajar siswa yang paling efektif untuk pelaksanaan pembelajaran daring pada siswa MI Al-Mumtaz paling banyak dilakukan pada pagi hari. Aspek ketiga yaitu sarana prasarana, aspek ini mempunyai kendala dengan jumlah prosentase tertinggi sebesar 47,5 % yaitu kesulitan siswa memahami materi, solusinya adalah bertanya kepada anggota keluarga atau guru.
Analisis Karakter Sociopreneur Melalui Program Market Day Untuk Melatih Talenta Berbisnis Pada Diri Siswa Kelas V Di Sekolah Dasar Faizun Fitria Sani; Dewi Masithoh
TADRUSUUN: JURNAL PENDIDIKAN DASAR Vol. 2 No. 2 (2023): September 2023
Publisher : STIT Fatahillah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62274/tadrusuun.v2i2.50

Abstract

Tantangan di Era Industri 5.0 menuntut berbagai sektor untuk mengikuti perkembangan zaman, salah satunya sektor di bidang pendidikan. Perkembangan kemajuan pendidikan berpengaruh pada berbagai sektor, seperti: politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Dalam menghadapi tantangan tersebut di bidang pendidikan harus mampu menyesuaikan diri melalui inovasi dan karakter kuat dalam perubahan globalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakter sociopreneur melalui program market day pada siswa kelas V di SD Imogiri. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Juni tahun 2023. Tempat penelitian di SD Imogiri Bantul, Yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V sebanyak 46 siswa, dengan populasi seluruh siswa di SD Imogiri Bantul Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan pedoman kuesioner, dengan instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner (angket tertutup). Skor angket dianalisis dengan menggunakan rumus Person Product Moment untuk mengetahui validitasnya, sedangkan untuk mengetahui reliabilitasnya menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian menyatakan bahwa karakter sociopreneur dapat terbentuk dalam diri siswa melalui program market day. Karakter sociopreneur, meliputi: percaya diri, tanggungjawab, kepemimpinan, kejujuran, kewirausahaan, dan cinta lingkungan. Jumlah skor rata-rata perolehan sebesar 520 dengan persentase 84,58% kriteria “sangat kuat”, terdiri dari: karakter percaya diri sebesar 792 dengan persentase 86,08%, karakter tanggung jawab sebesar 473 dengan persentase 85,69%, karakter jiwa kepemimpinan sebesar 454 dengan persentase 82,25%, karakter kejujuran sebesar 477 dengan persentase 86,42%, karakter kewirausahaan sebesar 458 dengan persentase 82,97%, dan karakter cinta lingkungan sebesar 464 dengan persentase 84,06%.