Kemampuan beradaptasi dengan cara merespon permintaan pasar dan inovasi pengolahan kerajinan rambut palsu di Purbalingga menjadikannya mampu bertahan hingga 68 tahun. Sebagai modal keberlanjutan usaha, inovasi mencakup proses pelaku usaha mengakses ide kreatif dari berbagai sumber dan menerapkannya sesuai kondisi dan kebutuhan. Inovasi mampu memberikan nilai tambah melalui berbagai penciptaan alternatif produk rambut palsu. Secara empiris inovasi tidak hanya berasal dari keahlian yang diwariskan, namun juga dari kepekaan memanfaatkan ide dan pengetahuan baru dari sumber lain. Aliran inovasi memberikan ilustrasi asal sumber ide kreatif dan bagaimana ide tersebut sampai kepada pelaku usaha, sehingga mampu menghasilkan diversifikasi produk, perluasan jejaring pemasaran maupun perolehan bahan baku untuk efisiensi proses produksi. Tujuan penelitian ini berpa identifikasi aliran inovasi industri kreatif kerajinan rambut palsu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan studi kasus. Wawancara mendalam dilakukan kepada 10 narasumber yang dipilih menggunakan teknik snowballing. Analisis kronologis perkembangan usaha diilustrasikan secara deskriptif dan spasial didukung teknik triangulasi menggunakan desk study. Temuan penelitian menunjukkan aliran inovasi kerajinan rambut palsu di Purbalingga tidak hanya bersumber dari pengetahuan yang diwariskan, tetapi juga pengetahuan baru dari interaksi dengan pabrik rambut palsu, pelatihan dan mitra kerja pemasaran. Perluasan perkembangan pasar hingga skala regional juga berperan terhadap aliran inovasi dan munculnya kerajinan rambut palsu di luar Purbalingga. Aliran inovasi juga terjadi antar pelaku usaha melalui interaksi dan pembelajaran sosial dalam hubungan keluarga, tenaga kerja, dan kompetisi usaha.