Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IMPLEMENTASI FOOD DEHYDRATOR PADA PENGERINGAN BUNGA TELANG SEBAGAI PRODUK TEH UMKM KAMPUNG CENDANA KELURAHAN PERAK BARAT Fatchullah, Achmad; Auffadiina, Javelin; Sarah, Gracela; Peggy, Clairine; Kurniasari, Laurentina; Dwi, Prastika; Gading, Azizah; Gaby, Lauda; Zakaria, Maulana; Nabil, Mohammad; Setyo, Gideon
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Patikala Vol. 1 No. 4 (2022): ABDIMAS PATIKALA
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/patikala.v1i4.474

Abstract

Butterfly pea atau yang lebih dikenal dengan sebutan bunga telang diyakini berasal dari Amerika Selatan bagian tengah yang menyebar ke daerah tropik sejak abad 19, terutama ke Asia Tenggara termasuk Indonesia. Bunga telang (Clitoria ternatea) merupakan tanaman polong-polongan yang tumbuh merambat dan biasa ditemukan di pekarangan atau tepi hutan. Bunga telang memiliki banyak ragam warna seperti, putih, biru, dan ungu. Bunga telang kaya akan flavonoid berupa antosianin yang memberikan warna pada bunga telang. Kegiatan implementasi alat pengering food dehydrator untuk proses pengeringan bunga telang dilakukan bersama UMKM Kampung Cendana yang bertempat di RT 03 RW 03 Kelurahan Perak Barat. Kegiatan implementasi alat pengering food dehydrator bertujuan untuk mengatasi permasalahan mitra mengenai proses pengeringan bunga telang yang membutuhkan waktu terlalu lama jika menggunakan metode manual, yaitu menggunakan sinar matahari tidak langsung. Metode yang digunakan adalah tahap persiapan meliputi perizinan dan wawancara, tahap pelaksanaan meliputi percobaan alat, sosialisasi, dan pendampingan, serta tahap evaluasi. Hasil dari kegiatan didapatkan bahwa pengeringan yang efektif dilakukan pada suhu 50°C - 60°C dengan waktu pengeringan antara 2 - 3 jam. Manfaat yang didapatkan oleh mitra dari penggunaan alat food dehydrator sebagai inovasi dalam proses pengeringan bunga telang yaitu mengatasi keterlambatan pasokan produk bunga telang kering sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar dari produk bunga telang kering.
IMPLEMENTASI FOOD DEHYDRATOR PADA PENGERINGAN BUNGA TELANG SEBAGAI PRODUK TEH UMKM KAMPUNG CENDANA KELURAHAN PERAK BARAT Fatchullah, Achmad; Auffadiina, Javelin; Sarah, Gracela; Peggy, Clairine; Kurniasari, Laurentina; Dwi, Prastika; Gading, Azizah; Gaby, Lauda; Zakaria, Maulana; Nabil, Mohammad; Setyo, Gideon
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Patikala Vol. 1 No. 4 (2022): ABDIMAS PATIKALA
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/patikala.v1i4.474

Abstract

Butterfly pea atau yang lebih dikenal dengan sebutan bunga telang diyakini berasal dari Amerika Selatan bagian tengah yang menyebar ke daerah tropik sejak abad 19, terutama ke Asia Tenggara termasuk Indonesia. Bunga telang (Clitoria ternatea) merupakan tanaman polong-polongan yang tumbuh merambat dan biasa ditemukan di pekarangan atau tepi hutan. Bunga telang memiliki banyak ragam warna seperti, putih, biru, dan ungu. Bunga telang kaya akan flavonoid berupa antosianin yang memberikan warna pada bunga telang. Kegiatan implementasi alat pengering food dehydrator untuk proses pengeringan bunga telang dilakukan bersama UMKM Kampung Cendana yang bertempat di RT 03 RW 03 Kelurahan Perak Barat. Kegiatan implementasi alat pengering food dehydrator bertujuan untuk mengatasi permasalahan mitra mengenai proses pengeringan bunga telang yang membutuhkan waktu terlalu lama jika menggunakan metode manual, yaitu menggunakan sinar matahari tidak langsung. Metode yang digunakan adalah tahap persiapan meliputi perizinan dan wawancara, tahap pelaksanaan meliputi percobaan alat, sosialisasi, dan pendampingan, serta tahap evaluasi. Hasil dari kegiatan didapatkan bahwa pengeringan yang efektif dilakukan pada suhu 50°C - 60°C dengan waktu pengeringan antara 2 - 3 jam. Manfaat yang didapatkan oleh mitra dari penggunaan alat food dehydrator sebagai inovasi dalam proses pengeringan bunga telang yaitu mengatasi keterlambatan pasokan produk bunga telang kering sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar dari produk bunga telang kering.
Analisis Pengaruh Dimensi dan Ketebalan Hollow ST 37 terhadap Kekuatan Rangka Sepeda Motor Listrik dengan Metode Elemen Hingga (FEM) Nabil, Mohammad; Faizin, Akhmad
Journal of Mechanical Engineering Vol. 2 No. 3 (2025): July
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jme.v2i3.4794

Abstract

Rangka merupakan komponen penting pada sepeda motor listrik yang berfungsi menopang beban dan menjaga kestabilan struktur. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh variasi dimensi dan ketebalan besi hollow ST 37 terhadap tegangan Von Mises, deformasi, dan faktor keamanan pada rangka sepeda motor listrik tipe Trellis. Metode yang digunakan adalah simulasi berbasis Finite Element Method (FEM) menggunakan perangkat lunak Catia V5. Variasi meliputi tiga ukuran hollow (20×40 mm, 60×40 mm, dan 75×40 mm) dengan ketebalan 0,8 mm, 1 mm, 1,2 mm, dan 1,5 mm. Beban statik 2.394 N diaplikasikan untuk mensimulasikan kondisi nyata. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan dimensi dan ketebalan menurunkan tegangan Von Mises dan displacement, sekaligus meningkatkan faktor keamanan. Profil 20×40×0,8 mm menghasilkan tegangan dan displacement tertinggi (0,417 mm), sedangkan profil 75×40×1,5 mm menunjukkan hasil terbaik dengan displacement terendah (0,075 mm) dan faktor keamanan tertinggi (57,379). Seluruh variasi rangka memiliki faktor keamanan di atas 2, sehingga dinyatakan aman. Disimpulkan bahwa pemilihan dimensi dan ketebalan yang tepat berpengaruh signifikan terhadap performa struktural. Kombinasi optimal adalah profil 75×40 mm dengan ketebalan 1,2–1,5 mm karena mampu memberikan keseimbangan antara kekuatan, kekakuan, dan efisiensi material.