Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IMPLEMENTASI FOOD DEHYDRATOR PADA PENGERINGAN BUNGA TELANG SEBAGAI PRODUK TEH UMKM KAMPUNG CENDANA KELURAHAN PERAK BARAT Fatchullah, Achmad; Auffadiina, Javelin; Sarah, Gracela; Peggy, Clairine; Kurniasari, Laurentina; Dwi, Prastika; Gading, Azizah; Gaby, Lauda; Zakaria, Maulana; Nabil, Mohammad; Setyo, Gideon
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Patikala Vol. 1 No. 4 (2022): ABDIMAS PATIKALA
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/patikala.v1i4.474

Abstract

Butterfly pea atau yang lebih dikenal dengan sebutan bunga telang diyakini berasal dari Amerika Selatan bagian tengah yang menyebar ke daerah tropik sejak abad 19, terutama ke Asia Tenggara termasuk Indonesia. Bunga telang (Clitoria ternatea) merupakan tanaman polong-polongan yang tumbuh merambat dan biasa ditemukan di pekarangan atau tepi hutan. Bunga telang memiliki banyak ragam warna seperti, putih, biru, dan ungu. Bunga telang kaya akan flavonoid berupa antosianin yang memberikan warna pada bunga telang. Kegiatan implementasi alat pengering food dehydrator untuk proses pengeringan bunga telang dilakukan bersama UMKM Kampung Cendana yang bertempat di RT 03 RW 03 Kelurahan Perak Barat. Kegiatan implementasi alat pengering food dehydrator bertujuan untuk mengatasi permasalahan mitra mengenai proses pengeringan bunga telang yang membutuhkan waktu terlalu lama jika menggunakan metode manual, yaitu menggunakan sinar matahari tidak langsung. Metode yang digunakan adalah tahap persiapan meliputi perizinan dan wawancara, tahap pelaksanaan meliputi percobaan alat, sosialisasi, dan pendampingan, serta tahap evaluasi. Hasil dari kegiatan didapatkan bahwa pengeringan yang efektif dilakukan pada suhu 50°C - 60°C dengan waktu pengeringan antara 2 - 3 jam. Manfaat yang didapatkan oleh mitra dari penggunaan alat food dehydrator sebagai inovasi dalam proses pengeringan bunga telang yaitu mengatasi keterlambatan pasokan produk bunga telang kering sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar dari produk bunga telang kering.
KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT BERISIKO BENCANA BANJIR DI PERUMAHAN GRIYA YASA CIKUPA KABUPATEN TANGERANG Zakaria, Maulana
Jurnal Planesa (Planologi) Vol 15, No 1 (2024): Jurnal Planesa Perencanaan Wilayah dan Kota
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah adalah suatu hunian yang memberikan kenyamanan bagi seluruh orang yang ada di dalamnya, namun ketika rumah kehilangan suatu kenyamanan dalam beberapa faktor salah satunya ialah bencana banjir yang sering terjadi hunian tersebut bukan lagi menjadi rumah yang nyaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola adaptasi masyarakat berdasarkan fisik lingkungan dan perilaku masyarakat kawasan Perumahan Griya Yasa Cikupa terhadap bencana banjir. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data hasil observasi dan kuisioner warga. Untuk memperoleh data yang diinginkan, penelitian ini menggunakan perhitungan rumus slovin untuk menentukan jumlah sampel, dimana jumlah sampel berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan pada peniltian ini ialah 100 sampel atau responden. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis  deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis bahwa warga di Perumahan Griya Yasa Cikupa Sangat mengetahui dan mempersiapkan hal hal yang berkaitan menghadapi bencana banjir, di mana terbentuk pola adaptasi masyarakat berdasarkan fisik yaitu diantaranya adaptasi lantai bangunan, peninggian lantai bangunan, tanggul penahan banjir, saluran air dan struktur bangunan material tahan banjir, sedangkan untuk pola adaptasi non fisik yaitu diantaranya pengetetahuan masyarakat terhadap bencana banjir serta tindakan menghadapi banjir, menjaga kebersihan lingkungan dan memindahkan barang berharga ke tempat pengungsian atau ke tempat yang lebih tinggi
Pengaruh Bauran Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Motor Honda Pada PT Eka Cipto Prima Sentosa Sooko Mojokerto Zakaria, Maulana; Prabowo, Budi
SEIKO : Journal of Management & Business Vol 6, No 2.1 (2023)
Publisher : Program Pascasarjana STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/sejaman.v6i2.4868

Abstract

Marketing Mix atau Bauran Pemasaran adalah inti dari suatu sistem pemasaran suatu perusahaan yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi permintaan akan produk yang dihasilkan. Variabel dari marketing mix adalah produk, harga, promosi dan distribusi. Dari uraian diatas maka penulis melakukan penelitian di dealer Honda pada PT Eka Cipto Prima Sentosa Sooko Mojokerto yang berlokasi di jalan Ra. Basuni No.146, Kec. Sooko, Kab. Mojokerto. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari 4P yaitu produk (X1), promosi (X2), harga (X3), dan distribusi (X4) pada peningkatan penjualan motor Honda pada PT Eka Cipto Prima Sentosa Sooko Mojokerto. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan asosiatif, teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi,kuisoner dan studi pustaka. Hasil penelitian yang di dapat menunjukkan bahwa variabel bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi, berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penjulan motor Honda pada PT. Eka Cipto Prima Sentosa. Kata Kunci: bauran pemasaran, produk, promosi, harga, tempat, penjualan, Honda Abstract Marketing Mix is the core of a company's marketing system that can be done to influence the demand for the products it produces. The variables of the marketing mix are product, price, promotion and distribution. From the descriPTion above, the authors conducted research at the Honda dealer at PT Eka Cipto Prima Sentosa Sooko Mojokerto, which is located on Jalan Ra. Basuni No. 146, Kec. Sooko, Kab. Mojokerto. The purpose of this study was to determine the effect of implementing the marketing mix consisting of the 4Ps, namely product (X1), promotion (X2), price (X3), and distribution (X4) on increasing sales of Honda motorbikes at PT Eka Cipto Prima Sentosa Sooko Mojokerto. This research uses quantitative research with an associative approach, data collection techniques by means of interviews, observation, questionnaires and literature study. The results of the research showed that the marketing mix variables consisting of product,promotion, price and distribution had a significant effect on increasing sales of Honda motorcycles at PT. Eka Cipto Prima Sentosa Keywords: marketing mix, product, promotion, price, place, sale, Honda
IMPLEMENTASI FOOD DEHYDRATOR PADA PENGERINGAN BUNGA TELANG SEBAGAI PRODUK TEH UMKM KAMPUNG CENDANA KELURAHAN PERAK BARAT Fatchullah, Achmad; Auffadiina, Javelin; Sarah, Gracela; Peggy, Clairine; Kurniasari, Laurentina; Dwi, Prastika; Gading, Azizah; Gaby, Lauda; Zakaria, Maulana; Nabil, Mohammad; Setyo, Gideon
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Patikala Vol. 1 No. 4 (2022): Jurnal PkM PATIKALA
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/patikala.v1i4.474

Abstract

Butterfly pea atau yang lebih dikenal dengan sebutan bunga telang diyakini berasal dari Amerika Selatan bagian tengah yang menyebar ke daerah tropik sejak abad 19, terutama ke Asia Tenggara termasuk Indonesia. Bunga telang (Clitoria ternatea) merupakan tanaman polong-polongan yang tumbuh merambat dan biasa ditemukan di pekarangan atau tepi hutan. Bunga telang memiliki banyak ragam warna seperti, putih, biru, dan ungu. Bunga telang kaya akan flavonoid berupa antosianin yang memberikan warna pada bunga telang. Kegiatan implementasi alat pengering food dehydrator untuk proses pengeringan bunga telang dilakukan bersama UMKM Kampung Cendana yang bertempat di RT 03 RW 03 Kelurahan Perak Barat. Kegiatan implementasi alat pengering food dehydrator bertujuan untuk mengatasi permasalahan mitra mengenai proses pengeringan bunga telang yang membutuhkan waktu terlalu lama jika menggunakan metode manual, yaitu menggunakan sinar matahari tidak langsung. Metode yang digunakan adalah tahap persiapan meliputi perizinan dan wawancara, tahap pelaksanaan meliputi percobaan alat, sosialisasi, dan pendampingan, serta tahap evaluasi. Hasil dari kegiatan didapatkan bahwa pengeringan yang efektif dilakukan pada suhu 50°C - 60°C dengan waktu pengeringan antara 2 - 3 jam. Manfaat yang didapatkan oleh mitra dari penggunaan alat food dehydrator sebagai inovasi dalam proses pengeringan bunga telang yaitu mengatasi keterlambatan pasokan produk bunga telang kering sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar dari produk bunga telang kering.