Slamet Mujiono
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Urgensi Regulasi Pengawasan Baitul Wat Tanzil (BMT) di Indonesia Slamet Mujiono
LABATILA: Jurnal Ilmu Ekonomi Islam Vol 3 No 01 (2019)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAINU Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.231 KB) | DOI: 10.33507/labatila.v3i01.108

Abstract

UU Nomer 1 tahun 2013 tentang LKM dan UU Nomer 21 Tentang OJK landasan formil Pengawasan BMT oleh OJK yang merupakan salah satu fungsi perlindungan konsumen dan good government. Ada dua sistem pengawasan yaitu pengawasan usaha keuangan berbasis prisisp syari’ah di lakukan oleh Dewan Pengawas Syari’ah (pasal 5 UU NO 1 tahun 2013) dan Pasal 28, 29, 30, 31 dan 32 Undang-Undang NO 1 tahun 2013 Pembinaan dan pengawasan sektor Manajemen, Informasi, standar akutansi dilakukan oleh OJK, Departemen Koperasi, dan dapat di delegasikan oleh Pemerintah daerah kabupaten/ kota. Pembinaan pengawasan OJK di lakukan pada sektor Analisi Kelayakan Penyaluran Dana, kewajiban pengelolah manajemen, posisi akses dan devisa netto BMT, larangan dalam penyaluran kredit, peniliain kualitas aktiva BMT, implementasi tatakelola BMT yang sehat dengan Sistem Good Corporate Governance, jaminan manajemen resiko BMT dan jaminan penyelesaian sengketa nasabah. hingga saat ini pengawasan terhadap BMT dapat dikatakan belum berjalan efektif dan berdampak kepada sistem pengawasan BMT yang lebih baik, ada beberapa permasalahan sistem pengawasan kurang efektif yang di lakukan Oleh DPS, OJK, Koperasi dan Pemerintah Daerah Kabupaten dan kota. Undang-Undang No 1 tahun 2013 tentang lembaga keuangan Mikro belum di sertai peraturan Pemerintah dan Hukum Materil yang memadai sebagai regulasi melaksanakan Undang-Undang, sehingga pasal 5 pengawasan oleh DPS dan pasal 28, 29, 30 pengawasan oleh OJK, Departemen Koperasi dan Pemerintah Daerah tidak memiliki sistem pengawasan yang rigit, detail, dan konprehensif yang mengusung sistem pengawasan lembaga keuangan mikro yang profesional.
Blended Learning dalam Pembelajaran Agama Islam pada Pandemi Covid-19 Riya Irawan; Slamet Mujiono; Oky Ristya Trisnawati
Tarbi: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol 2 No 1 (2023)
Publisher : IAINU Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33507/tarbi.v2i1.597

Abstract

ABSTRACTThis study aims to determine the implementation of blended learning in PAI learning at SMK N 1 Kebumen during the Covid-19 Pandemic and the impact of blended learning in PAI learning in class 10 AKL 3 and 4 at SMK N 1 Kebumen during the Covid-19 pandemic. This study uses a qualitative method. Data collection techniques using observation, interviews and documentation. Technical analysis of data using data reduction, data presentation and draw conclusions. The implementation of blended learning in PAI learning at SMK N 1 Kebumen uses two systems, namely online and offline systems. The implementation of online learning is carried out using WhatsApp as a medium in learning Islamic religious education because it makes it easier for students to learn and collect assignments. The implementation of offline learning is carried out face-to-face and in the classroom, taking into account health protocols. Offline learning, each class is divided into 2 groups, namely group A and group B, the learning system shifts once a week alternating between online and offline learning. The implementation of blended learning provides a new paradigm, namely learning is no longer centered on the teacher, but more focused on the learner. The impact of implementing blended learning on students includes triggering student activity and participation in learning, where students are allowed to explore a wider range of learning through other media, not only focusing on the teacher and existing books. Keywords: Blended Learning, Islamic Religious Education, Covid-19 Pandemic