Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Negosiasi Hukum Islam di Pulau Bawean: Studi Sistem Pembagian Harta Waris Adat dan Islam di Bawean Ainul Yakin
JURNAL HAKAM Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Prodi Hukum Keluarga Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.724 KB) | DOI: 10.33650/jhi.v3i1.683

Abstract

The topic of this article is the division of inheritance assets in Bawean Island in relation to Islamic inheritance law. This paper does not want to look for the legal status of the practice of division of inheritance on the island of Bawean according to Islam, but tries to elaborate the practice of the distribution of inheritance that exists on the island of Bawean. This type of research is qualitative with the case study method. While the theoretical framework used is Islamic inheritance law and maslahah. Data obtained through interviews and observations, and supplemented with secondary data such as Isalm inheritance book and customary law. The findings in this study indicate that the distribution system of inheritance on Bawean Island can be categorized as customary inheritance law, using two models of inheritance distribution. Namely the pattern du'um kupat and lalake mekol, bebine nyo’on. Both patterns are equally applied in the distribution of inheritance. The pattern of inheritance distribution with customary patterns is a form of negotiation between customary law and Islamic law. Once in Bawean there is already an official institution authorized to divide up inheritance assets such as the Religious Courts, but customary inheritance law is still maintained. The presence of codified Islamic inheritance law in the Compilation of Islamic Law (KHI) has not been fully followed in the practice of inheritance in Bawean. Between customary inheritance law and Islamic warsi law go hand in hand without eliminating them altogether. The practice of customary inheritance law among the Bawean community is still considered relevant in order to maintain kinship and family harmony. Thus, the provisions of Islamic inheritance law are implemented in an integrated manner without eliminating the others. Accommodation and negotiation are both in the context of harmonization between Islamic law and customary law as the benefit and local policy. Keywords: Customary law, inheritance, Islamic law, Maslahah
Mut'ah Marriage Position In The National Law System And Islamic Law ainul yakin
Veteran Justice Journal Vol 3 No 2 (2022): Veteran Justice Journal
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/vjj.v3i2.62

Abstract

This article examines the position of mutáh marriage in the national legal system and Islamic law. The background of this study departs from the many phenomena in society regarding the practices of mutáh marriage. Therefore, this article seeks to raise the legal status of mutáh marriages both in terms of legislation and in terms of Islamic law. In Law No. 1 of 1974 it is stated that one of the conditions for a valid marriage is that it must be recorded in state documents. Likewise in Islamic law that one of the goals of marriage is a form of actualizing the perfection of religion and carrying out the sunnah of the Prophet. Keyword: Mutáh Marriage, National Law and Islamic Law
PKM Revitalisasi Islam Wasatiyah: Moderasi Pemikiran Kader PMII Komisariat Universitas Nurul Jadid Ainul Yakin; Hafilul Fawaid; Achmad Ainur Rafiq; Faqih Thariqu Billah; Affan Muzakki; R. Ach. Supandi; Maulidi Iksan; Mahbubatul Hafifi; Muhammad Sofwan Hadi
GUYUB: Journal of Community Engagement Vol 2, No 1 (2021): Pendampingan Pendidikan, Agama, dan Teknologi
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/guyub.v2i1.1995

Abstract

Di tengah maraknya gerakan Islam dengan beragam ideologi, paham dan latar belakang di negara kita belakangan ini, cukup menghawatirkan citra Islam dan keutuhan bangsa. Gerakan tersebut tidak hanya menyentuh  basis kultur dan organisasi yang selama ini dianggap ekstreim, radikal dan intoleran, tapi sudah mulai masuk pada basis kultur dan organisasai yang afiliasi ideoginya dikenal toleran dan moderat.  Oleh karenanya, PKM ini mencoba melakukan pendampingan pada  organisasi pengkaderan tertentu yaitu, Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Nurul Jadid (UNUJA) yang berbasis di pesantren sebagai upaya internaliaisasi pemahaman Islam wasatiyah. PMII yang berbasis di pesantren ini setidaknya menjadi ujung tombak dalam penguatan kader gerakan Islam yang lebih toleran, adil dan berimbang dalam gerakan guna menularkan paham Islam yang ramah, toleran moderat.Moderasi pemikiran keislaman, utamanya  pada  kalangan muda dan organisasi kader dirasa sangat penting agar Islam yang berkembang di negeri kita lebih ramah, adil dan membawa rahmat untuk semua.  Cara  pandang dan pemahaman Islam  wasatiyah   mengajak setiap individu memiliki  tanggungjawab  terhadap  individu  lain dengan  solidaritas  yang  terbangun  secara organik. Posisi  tengah dijadikan  Islam  wasatiyah sebagai  medium  untuk  menjalankan  fungsi Islam  melihat  dua  sisi  secara  seimbang.  Paradigma Islam  wasatiyah  menyajikan   nilai   toleransi, humasnis-dialogis,  mengutamakan  kekuatan  persaudaraan, keadilan, menjunjung toleransi antar umat beragama, suku dan golongan guna menghindari  perilaku  ekstrem yang mengancam keutuhan bangsa.  Berangkat dari fenomena di atas, PKM melalui pendampingan moderasi pemikiran keislaman kader PMII  Komisariat UNUJA menjadi  penting sebagai wahana kaderisasi mahasiswa Islam agar masyarakat terhidar dari berbagai macam konflik atas nama agama. Kata Kunci:  Revitalisasi, Islam wasatiyah,  Mederasi Islam, PMII Nurul Jadid.
PKM Akselerasi Baca Tulis Al-Quran terhadap Anak Usia Dini dalam Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-Quran dengan Metode Iqra’ dan Tartila di Madrasah Diniyah Raudlatul Muta’allimin Kraksaan Ainul Yakin; Ferdiyansyah Ferdiyansyah; Fikri Ahmad Ghani; Candra Revan Daus
GUYUB: Journal of Community Engagement Vol 3, No 3 (2022): Hilirisasi Pembelajaran Berbasis Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/guyub.v3i3.4378

Abstract

PKM ini bertujuan untuk mengetahui opersionalisasi kombinasi metode Iqra dan Tartila dan efektifitas dalam penerapan metode tersebut pada anak usia dini di Madrasah Diniyah Raudlatul Muta’allimin.  Pemilihan metode tersebut diharapkan dapat mengakselerasi kemampuan baca tulis Al-Quran secara optimal.  Sementara pendekatan yang digunakan adalah pendekatan edukatif dan partifipatoris guna mencapai target capaian yang ditetapakn selama pengabdian. Hasil dari PKM: 1). Pembelajaran baca tulis Al-Quran difukuskan pada menyimak, membaca, makharijul huruf, dan menulis huruf-huruf hijaiyah. Kemudian untuk  meningkatkan ingatan peserta didik menggunakan metode hafalan dan dikte (imla’). Selain itu, pendamping melakukan rotasi kelas pada saat pergantian jam pelajaran. Penerapan metode Tartila lebih menekankan pedak kemampuan menulis, sementara metode Iqra’ lebih difokuskan pada cara cepat baca Al-Quran.  2). Penggabungan antara dua metode yang fokusnya berbeda yaitu kombinasi metode Iqro’ dan Tartila memberikan pada meningktnya kemmapuan dasar anak usia dini terhadap huruf hijaiyah, makhorijul huruf, dan cara-cara dasar menulis Al-Quran dengan lebih efektif, efisien dan beimbang antara kemampuan membaca dan menulis. Melalui metode kombinsi tersebut anak didik tidak hanya menghafal huruf tapi juga dapat mengingat lebih mudah melalui praktik menulis secara berulang-ulang sekigus memiliki kemampuan menilis Arab dengan baik.
Integration of Theological and Sociological Values from Transcendental Phenomenological Perspective: Study of the Construction of Religious Moderation Yakin, Ainul; Umiarso, Umiarso
FITRAH: Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman Vol 10, No 2 (2024)
Publisher : UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/fitrah.v10i2.12527

Abstract

The existence of Islamic boarding school students is considered to have an essential role in guarding religious moderation amidst the increasing issues of radicalism and religious extremism in Indonesia. This research aims to understand the construction and implications of religious moderation based on theological and sociological values developed at the Miftahul Ulum Suren Islamic Boarding School, Jember, and the Nurul Jadid Paiton Islamic Boarding School, Probolinggo. This research method is qualitative with a case study approach. Data collection techniques are carried out through interviews, observation, and documentation. The results of the research show that the construction of religious moderation at the Miftahul Ulum Suren Jember Islamic Boarding School and the Nurul Jadid Paiton Probolinggo Islamic Boarding School, is carried out through the instillation of theological and sociological values, namely the aqidah ahlus sunnah wal jamaah and the habit of good morals towards Allah and others. The internalization of these theological and sociological values has implications for the character of students who love their country and have national and national awareness, as evidenced by an attitude of tolerance between religious communities, maintaining harmony and national unity