Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Status Anak Luar Kawin Terhadap Orang Tuanya: Studi Komparatif antara Hukum Positif dan Hukum Islam Zainul Mu’ien Husni; Emilia Rosa; Lilik Handayani; Dinda Febrianti Putri
JURNAL HAKAM Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.986 KB) | DOI: 10.33650/jhi.v5i1.2261

Abstract

Anak (keturunan) dalam sebuah perkawinan merupakan salah satu tujuan yang diingikan semua keluarga. Namun, akan menjadi problem besar manakala seorang perempuan melahirkan anak tanpa melalui proses perkawinan yang sah atau yang populer disebut anak luar kawin. Disebut problem karena status anak tersebut dengan kedua orang tuanya menjadi absurd, terutama yang berkaitan dengan hak waris, hak perwalian, maupun hak nafaqah. Di sinilah pentingnya penelitian ini dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) dengan mengkaji bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder, kemudian menganalisanya dengan berbagai teori, doktrin, maupun asas hukum. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam hukum positif, status anak luar kawin tidak hanya memiliki hubungan nasab dengan ibu dan keluarga ibunya, melainkan juga dengan laki-laki yang mengakibatkan kelahirannya, sepanjang dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi atau alat bukti lainnya yang sah menurut hukum. Sementara dalam hukum Islam, status anak luar kawin hanya memiliki hubungan nasab, waris, dan nafaqah dengan ibu dan keluarga ibunya, hanya saja hakim selaku penegak hukum dapat menjatuhkan hukuman ta’zir kepada laki-laki yang mengakibatkan kelahiran.Keyword: Anak Luar Kawin, Hukum Positif, Hukum Islam
PKM Pembinaan Santriwati dalam Meningkatkan Pemahaman Keluarga Sakinah melalui Majelis Taklim di Pesantren Zainul Bahar Zainul Muin Husni; Emilia Rosa; Lilik Handayani
GUYUB: Journal of Community Engagement Vol 2, No 3 (2021): Pendampingan Sektor Pendidikan, Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/guyub.v2i3.3132

Abstract

Pesantren merupakan tempat untuk meningkatkan dan mengembangkan pemahaman tentang ilmu agama Islam. Salah satu tugas pesantren adalah mendampingi santri agar mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan ajaran ahlus sunnah wal jamaah. Upaya pendampingan tersebut salah satunya diwujudkan dengan melakukan pembinaan kepada santri guna meningkatkan pemahaman keluarga sakinah. Adanya pembinaan ini dimaksudkan untuk menjembatani keinginan sebagian besar santri untuk menikah setelah lulus dari pesantren dan pengetahuan mereka yang masih minim mengenai perkawinan. Pembinaan ini dilakukan dengan pola demokratis dengan pendekatan partisipatif, di mana pembina bersikap terbuka terhadap segala pendapat yang dikemukakan dan didiskusikan secara bersama-sama. Hasil dari pembinaan ini adalah bahwa untuk mewujudkan keluarga yang sakinah, maka seorang istri harus mengamalkan beberapa ajaran yang tertuang dalam kitab al-Mar’atu as-Sholehah antara lain 1). Mengkomunikasikan setiap persoalan yang muncul dengan suami, 2). Tidak boleh mencela setiap pemberian suami, 3). Tidak membanding-bandingkan suaminya dengan orang lain, 4). Tidak bersikap boros dan/atau terlalu pelit, 5). Tidak berhutang kecuali dharurat, dan sebagainya.