Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELATIHAN PRODUK LULUR SPA BUAH PEPAYA PADA IBU-IBU KADER KELURAHAN SAMBUNG JAWA KECAMATAN MAMAJANG KOTA MAKASSAR Sesilia Rante Pakadang; Hiany Salim
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kefarmasian
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.245 KB) | DOI: 10.32382/jpk.v1i1.1378

Abstract

Fenomena herbal tanpa efek samping menjadikan kosmetika herbal mendapat tempat tersendiri bagi sebagian wanita urban meskipun harganya lebih mahal. Jenis  lulur spa yang diinginkan wanita urban adalah formula yang berfungsi sebagai regenerasi kulit, pemutih kulit, pelembab dan perawatan kulit. Salah satu bahan alami yang dapat digunakan untuk kebutuhan tersebut adalah buah papaya. Kelompok mitra adalah ibu-ibu kader Kelurahan Sambung Jawa Kecamatan Mamajang Kota Makassar. Permasalahan utama yang ditemukan pada mitra pengmas adalah apakah kegiatan alternative yang dapat dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga untuk mengisi kesibukan mereka disela-sela mengurus rumah tangga? Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat bernilai ekonomi. Hal ini sesuai dengan kondisi sehari-hari ibu-ibu rumah tangga yang memiliki banyak waktu luang. Solusi yang diberikan Sosialisasi tentang pemanfaatan tanaman yang telah terbukti secara empiris dan ilmiah untuk perawatan kulit Contoh buah papaya; Memberikan modul cara pembuatan produk lulur spa  herbal; Melakukan alih teknologi (pelatihan penggunaan modul) untuk pembuatan produk lulur spa  herbal. Hasil pelatihan peserta dapat memanfaatkan buah papaya menjadi produk lulur spa yang dapat digunakan sendiri maupun dijual.
EFEK PEMBERIAN PERASAN BAWANG PUTIH LANANG ( Allium sativum ( L.) TERHADAP DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN Candida albicans, Streptococcus mutans dan Propionibacterium acnes Sisilia Rosmala Dewi; Hiany Salim; Djuniasty Karim
Media Farmasi XXX Vol 16, No 1 (2020): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.57 KB) | DOI: 10.32382/mf.v16i1.1415

Abstract

Solo garlic is used as a traditional medicine with alisin suspected to have a broad spectrum of antifungal and antibacterial activity. This study determines the potential of garlic juice in inhibiting the growth of Candida albicans Streptococcus mutans, and Propionibacterium acnes along with their optimal concentration. The juice is extracted using a juicer in a concentration of 25%, 50%, and 100%, then tested through the agar diffusion method. The results show an average of inhibition at concentrations of 25%, 50% and 100% for Candida albicans of 31.33 mm, 31 mm and 33.66 mm, the Streptococcus mutans of 27 mm, 31.6 mm and 37 mm and the Propionibacterium acnes of 28 mm, 32.6 mm and 37 mm. Therefore, the concentration of freshly garlic juice of 25%, 50%, and 100% inhibits the growth of Candida albicans Streptococcus mutans, and Propionibacterium acnes. However, the most optimal concentration is 100%Keywords: Inhibitory Power, Solo Garlic, Candida albicans, Streptococcus mutans: Propionibacterium acnesBawang Putih Lanang biasa digunakan sebagai obat tradisional yang mengandung alisin yang diduga memiliki spektrum luas terhadap aktivitas antifungal dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi perasan bawang putih lanang (Allium sativum L) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Candida albicans Streptococcus mutans, dan Propionibacterium acnes beserta konsentrasi yang optimalnya. Bawang putih Lanang diambil sarinya dengan menggunakan metode perasan menggunakan juicer lalu dibuat dalam konsentrasi 25%, 50% dan 100% kemudian diuji menggunakan metode difusi agar. Hasil yang diperoleh memperlihatkan  rata-rata daya hambat pada konsentrasi 25%, 50% dan 100% terhadap Candida albicans  sebesar 31,33 mm, 31 mm dan 33,66 mm, pada Streptococcus mutans sebesar 27 mm, 31,6 mm dan 37mm dan pada Propionibacterium acnes sebesar 28 mm, 32,6 mm dan 37 mm sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentrasi perasan bawang putih lanang (Allium sativum L) sebesar 25%, 50% dan 100% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Candida albicans Streptococcus mutans, dan Propionibacterium acnes dan konsentrasi yang paling optimal sebesar 100%,Kata kunci : daya hambat, bawang putih tunggal, Candida albicans, Streptococcus mutans :Propionibacterium acnes
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYAN OBAT DI PUSKESMAS BARAKA KECAMATAN BARAKA KABUPATEN ENREKANG santi sinala; Hiany Salim; Nindia Reski Ardilla
Media Farmasi XXX Vol 14, No 1 (2018): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.394 KB) | DOI: 10.32382/mf.v14i1.91

Abstract

Telah dilakukan penelitian di Puskesmas Baraka Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan obat di Puskesmas Baraka. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan obat di Puskesmas Baraka Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang dalam kategori puas (68,6%). Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan Skala Likert, yaitu untuk jawaban sangat puas diberi nilai 4, puas diberi nilai 3, cukup puas diberi nilai 2, tidak puas diberi nilai 1. Hasil penelitian pada lima dimensi kualitas pelayanan diperoleh presentase skoryaitu kehandalan = 66,4% (puas),daya tanggap = 67,7% (puas), jaminan = 69,2 % (puas), kepedulian = 66,7% (puas), bukti fisik =72,9% (puas).  Kata kunci : Pelayanan Obat, Kepuasan Pasien.