Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efek Kombinasi Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosipon aristatus) Dan Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Mencit (Mus musculus) Irenewati Somalangi; Sisilia Rosmala Dewi; Santi Sinala
Media Farmasi XXX Vol 18, No 1 (2022): MEDIA FARMASI
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v18i1.2662

Abstract

The Effect Of Combination Of Cat Wrish (Orthosipon aristatus) and Soursop (Annona muricata L.) Leave Extract On Decreasing The Blood Sugar Levels Of Mice (Mus musculus)Orthosiphon aristatus and Annona muricate L are traditional medicines used in the treatment of diabetes in Indonesia. Orthosiphon aristatus in the treatment of diabetes and its complications mainly include inhibiting the activity of -amylase and -glucosidase, antioxidant and anti-inflammatory activity, regulating lipid metabolism, increasing insulin secretion, improving insulin resistance, increasing glucose absorption, promoting glycolysis, inhibiting gluconeogenesis, promoting glucagon secretion. -likepeptide-1 (GLP-1) and antiglycation activity. Phenolic acids, flavonoids and triterpenoids may be the main components for the hypoglycemic effect on O. aristatus. The purpose of this study was to determine the effect of the combination of cat whiskers leaf extract (EDK) and soursop leaf extract (EDS) on reducing blood sugar levels in mice (Mus musculus). This study is an experimental study with a randomized control trial pre and post test design using the glucose tolerance method. The test animals used were 15 male mice (Mus musculus) which were divided into 5 groups, namely group 1 control with 1% sodium carboxy methyl salicylic suspension, group 2, comparison group with 0.0065% glibenclamide suspension, group 3 combination EDK 3.5% (0.35 g/kgBW) and EDS 1.05% (105 mg/kgBW), group 4 combined EDK 7% (0.7 g/kgBW) and EDS 0.7% (70 mg/kgBW ), and group 5 a combination of 10.5% EDK (1.05 g/kgBW) and 0.35% EDS (35 mg/kgBW g) which was administered orally with a volume of 0.2 ml/20gBW in mice. The results showed that all treatment groups experienced a decrease in blood sugar levels at 120 minutes but only the combination group of 0.7% EDS and 7% EDK had a greater decrease than Na CMC and was comparable to glibenclamide.Keywords: Blood glucose, Combination of Cat's Whisker Leaf Extract (EDK) and Soursop Leaf Extract (EDS), Mice (Mus musculus)Orthosiphon aristatus  dan Annona muricate L adalah obat tradisional yang digunakan dalam pengobatan diabetes di Indonesia. Orthosiphon aristatus dalam pengobatan diabetes dan fungsinya komplikasi terutama termasuk menghambat aktivitas -amilase dan -glukosidase, antioksidan dan aktivitas anti-inflamasi, mengatur metabolisme lipid, meningkatkan sekresi insulin, memperbaiki resistensi insulin, meningkatkan penyerapan glukosa, mempromosikan glikolisis, menghambat glukoneogenesis, mempromosikan sekresi glukagon-likepeptide-1 (GLP-1) dan aktivitas antiglikasi. asam fenolat, flavonoid dan triterpenoid mungkin menjadi komponen utama untuk efek hipoglikemia pada O. aristatus. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek kombinasi ekstrak daun kumis kucing (EDK) dan Ekstrak daun sirsak (EDS) terhadap penurunan kadar gula darah mencit (Mus musculus). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain randomize control trial pre and post test dengan metode toleransi glukosa. Hewan uji yang digunakan adalah mencit jantan (Mus musculus) sebanyak 15 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok 1 kontrol dengan suspensi Natrium Carboksimetilselulosa 1%,kelompok 2 yaitu kelompok pembanding dengan suspensi glibenklamid 0,0065%, kelompok 3 kombinasi EDK  3,5 % (0,35 g/kgBB) dan EDS 1,05 % (105 mg/kgBB), kelompok 4 kombinasi EDK 7 % (0,7 g/kgBB) dan EDS 0,7 % (70 mg/kgBB) , dan kelompok 5 kombinasi EDK 10,5 % (1,05 g/kgBB) dan EDS 0,35 % (35 mg/kgBB g) yang dimasukkan melalui per oral dengan volume 0,2 ml/20gBB mencit. Hasil penelitian menunjukkan seluruh kelompok perlakuan mengalami penurunan kadar gula darah pada menit ke 120 namun hanya kelompok kombinasi EDS 0,7% dan EDK 7% yang memiliki penurunan lebih besar dari Na CMC dan sebanding dengan glibenklamid.Kata Kunci : Glukosa darah, Kombinasi Ekstrak Daun Kumis Kucing  dan Ekstrak Daun Sirsak , Mencit (Mus musculus)
EFEK PEMBERIAN PERASAN BAWANG PUTIH LANANG ( Allium sativum ( L.) TERHADAP DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN Candida albicans, Streptococcus mutans dan Propionibacterium acnes Sisilia Rosmala Dewi; Hiany Salim; Djuniasty Karim
Media Farmasi XXX Vol 16, No 1 (2020): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.57 KB) | DOI: 10.32382/mf.v16i1.1415

Abstract

Solo garlic is used as a traditional medicine with alisin suspected to have a broad spectrum of antifungal and antibacterial activity. This study determines the potential of garlic juice in inhibiting the growth of Candida albicans Streptococcus mutans, and Propionibacterium acnes along with their optimal concentration. The juice is extracted using a juicer in a concentration of 25%, 50%, and 100%, then tested through the agar diffusion method. The results show an average of inhibition at concentrations of 25%, 50% and 100% for Candida albicans of 31.33 mm, 31 mm and 33.66 mm, the Streptococcus mutans of 27 mm, 31.6 mm and 37 mm and the Propionibacterium acnes of 28 mm, 32.6 mm and 37 mm. Therefore, the concentration of freshly garlic juice of 25%, 50%, and 100% inhibits the growth of Candida albicans Streptococcus mutans, and Propionibacterium acnes. However, the most optimal concentration is 100%Keywords: Inhibitory Power, Solo Garlic, Candida albicans, Streptococcus mutans: Propionibacterium acnesBawang Putih Lanang biasa digunakan sebagai obat tradisional yang mengandung alisin yang diduga memiliki spektrum luas terhadap aktivitas antifungal dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi perasan bawang putih lanang (Allium sativum L) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Candida albicans Streptococcus mutans, dan Propionibacterium acnes beserta konsentrasi yang optimalnya. Bawang putih Lanang diambil sarinya dengan menggunakan metode perasan menggunakan juicer lalu dibuat dalam konsentrasi 25%, 50% dan 100% kemudian diuji menggunakan metode difusi agar. Hasil yang diperoleh memperlihatkan  rata-rata daya hambat pada konsentrasi 25%, 50% dan 100% terhadap Candida albicans  sebesar 31,33 mm, 31 mm dan 33,66 mm, pada Streptococcus mutans sebesar 27 mm, 31,6 mm dan 37mm dan pada Propionibacterium acnes sebesar 28 mm, 32,6 mm dan 37 mm sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentrasi perasan bawang putih lanang (Allium sativum L) sebesar 25%, 50% dan 100% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Candida albicans Streptococcus mutans, dan Propionibacterium acnes dan konsentrasi yang paling optimal sebesar 100%,Kata kunci : daya hambat, bawang putih tunggal, Candida albicans, Streptococcus mutans :Propionibacterium acnes
Teh Temujahecang Sebagai Produk Inovatif Untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Sisilia Rosmala Dewi; Rusdiaman Rusdiaman; Santi Sinala; Sainal Edi Kamal; Zulfiayu Sapiun
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 3, No 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jpk.v3i1.2667

Abstract

“Temujahecang tea” is a drink that warms the body and the ingredients are from aromatic plants such as salvia leaves, temulawak, ginger, secang, cardamom, lemongrass leaves, cinnamon and mint leaves as flavorings in the drink. This tea has nutritious ingredients that have been proven to be beneficial for health, and herbal ingredients are now starting to be sought after by many people to restore health, especially in disease prevention. The results of several studies / studies show that the ingredients in this drink can prevent and reduce / minimize the occurrence of chronic diseases commonly experienced by the elderly / degenerative diseases, namely antioxidants, lowering cholesterol, preventing osteoporosis, anti-diarrhea, anti-cancer, so that people who drink this tea can improve health. Therefore we need an innovation to overcome this problem, namely making "Temujahecang Tea" with natural ingredients (herbal ingredients). The targets in this community service activity are partners in the Graha Matahari Permai Housing Block E Bontoala Village, Pallangga District, Gowa Regency. This activity is in the form of training in making tea from herbal ingredients. The purpose of this activity is to optimally empower natural resources so that it can encourage the community's economy by pioneering the temujahecang tea beverage home industry. The outputs of this activity are articles, products, modules, videos and IPR.Keywords : Temujahecang, Herbal Tea, Training“ Teh Temujahecang” adalah minuman penghangat/menghangatkan badan  dan bahannya berasal dari tanaman yang beraroma seperti daun salvia, temulawak, jahe, secang, kapulaga, daun sereh, kayu manis dan daun mint sebagai perasa dalam minuman tersebut. Teh ini memiliki bahan-bahan berkhasiat telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan, dan bahan-bahan herbal saat ini mulai banyak dicari orang untuk memulihkan kesehatan terutama dalam preventiv/pencegahan penyakit. Hasil dari beberapa riset/penelitian menunjukkan bahwa bahan dalam minuman ini dapat  mencegah  dan mengurangi/ meminimalkan  terjadinya  penyakit  kronis yang biasa dialami lansia/penyakit degeneratif yaitu antioksidan, menurunkan kolesterol, mencegah osteoporosis, anti diare, anti kanker, sehingga masyarakat yang minum teh ini dapat meningkatkan kesehatan. Oleh karena itu perlu suatu inovasi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu membuat ”Teh Temujahecang” dengan bahan alam (bahan herbal). Sasaran dalam kegiatan pengabdian kepada masyrakat ini adalah mitra  di  Perumahan Graha Matahari Permai Blok E Desa Bontoala Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.  Kegiatan  ini  berupa pelatihan pembuatan teh dari bahan herbal. Tujuan kegiatan ini adalah memberdayakan sumber daya alam secara optimal sehingga dapat mendorong perekonomian masyarakat dengan jalan perintisan home industry minuman teh temujahecang. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah artikel, produk, modul, video dan HKI.Kata Kunci : Temujahecang, Teh Herbal, Pelatihan