Febrina Dewi Pratiwi
Departemen/Staf Medik Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kelainan Sistemik dan Laboratorik pada Pasien Kusta dengan Reaksi Tipe 2/ ENL di Divisi Kusta Unit Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap SMF Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya Periode 2011-2013 Febrina Dewi Pratiwi; Indropo Agusni
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Vol. 30 No. 1 (2018): APRIL
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.957 KB) | DOI: 10.20473/bikk.V30.1.2018.18-25

Abstract

Latar Belakang: Erythema Nodosum Leprosum (ENL) pada pasien kusta perlu mendapat perhatian khusus oleh karena seringkali membuat pasien meragukan keberhasilan terapi kusta. Tujuan: Mengevaluasi gambaran umum kelainan sistemik dan laboratorik pada pasien kusta dengan reaksi tipe 2/ENL. Metode: Penelitian retrospektif terhadap pasien kusta dengan reakti tipe2/ENL di Divisi Kusta Unit Rawat Jalan (URJ) dan Instalasi Rawat Inap (IRNA) Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2011-2013. Hasil: Dalam kurun waktu 2011-2013 didapatkan jumlah kunjungan pasien baru sebanyak 434 pasien, 106 diantaranya mengalami ENL. Sebagian besar pasien kusta dengan ENL berjenis kelamin laki-laki (69,8%), usia terbanyak antara 30-44 tahun (51,9%), 65% berasal dari kota Surabaya. LL (Lepromatous Leprosy) adalah tipe kusta terbanyak (62,3%). Keluhan sistemik tersering adalah demam (84,9%), mialgia dialami 57,5% pasien, mual muntah terjadi pada 47,2% pasien. Sebagian besar mengalami anemia (49,0% pasien laki-laki dan 16,9% pasien perempuan), 50,9% mengalami leukositosis, 42,5% dengan trombositosis, 53,8% dengan hipoalbuminemia. Simpulan: Sebagian besar pasien kusta dengan reaksi tipe2/ENL mengalami kelainan sistemik dan laboratorik.
Efek Pemberian Topikal Produk Metabolit Amniotic Membrane Stem Cell (PM-AMSC) pada Penuaan Kulit Febrina Dewi Pratiwi; Dwi Murtiastutik; Cita Rosita Sigit Prakoeswa
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Vol. 30 No. 2 (2018): AGUSTUS
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.486 KB) | DOI: 10.20473/bikk.V30.2.2018.95-101

Abstract

Latar Belakang: Penuaan merupakan proses penurunan fungsi dan kapasitas cadangan seluruh organ dalam tubuh manusia, termasuk kulit. Proses menua instrinsik di kulit dipercepat oleh berbagai faktor ekstrinsik, dan yang paling dominan adalah pajanan sinar ultraviolet (UV). Proses ini disebut sebagai skin photoaging atau premature aging skin (kulit menua dini). Berbagai terapi fisik topikal telah digunakan untuk menghilangkan gejala penuaan. Penelitian stem cell di bidang kosmetik merupakan hal baru yang menjanjikan. Tujuan: Mengevaluasi efek terapi Produk Metabolit Amniotic Membrane Stem Cell (PM-AMSC) pada penuaan kulit. Metode: Dua belas subjek photoaging di Divisi Kosmetik Unit Rawat Jalan (URJ) Kesehatan Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya dipilih untuk diberikan PM-AMSC sebanyak tiga kali dengan interval dua minggu. Evaluasi variabel pori, kerutan, spot (polarized), spot (UV), dan skin tone dengan alat skin analyzer (Janus), yang dilakukan pada minggu 0, 4, dan 8. Hasil:  Dua belas (12) subjek menyelesaikan studi. Rerata perbaikan klinis photoaging dari baseline hingga akhir studi pada variabel pori yakni 53,58±4,252 menjadi 48,17±4,859 (p=0,006), variabel kerutan yakni 13,75±6,930 menjadi 8,17±4,366 (p=0,019), dan spot (UV) yakni 17,17±9,024 menjadi 10,83±5,967 (p=0,029). Efek samping minimal berupa eritem pada 4 subjek (33,3%) dan urtikaria pada 1 subjek (8,3%). Simpulan: Terapi PM-AMSC sebagai terapi rejuvenasi alternatif memberikan perbaikan klinis photoaging dan memiliki efek samping minimal yang dapat ditoleransi.