Frea Astrilia Tamarina
Departemen/Staf Medik Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penurunan Skor Melasma Area and Severity Index (MASI) antara Asam Traneksamat Topikal dan Modifikasi Formula Kligman dengan Plasebo Topikal dan Modifikasi Formula Kligman pada Pasien Frea Astrilia Tamarina; Sawitri Sawitri; Hari Sukanto
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Vol. 30 No. 3 (2018): DESEMBER
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.43 KB) | DOI: 10.20473/bikk.V30.3.2018.231-239

Abstract

Latar Belakang: Melasma merupakan kelainan pigmentasi yang dapat menyebabkan gangguan kualitas hidup. Modifikasi Formula Kligman digunakan sebagai terapi standar melasma di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Penelitian retrospektif mengenai distribusi kemajuan penyakit melasma berdasarkan skor melasma area and severity index (MASI) di RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada periode 2012-2014, menunjukkan jika hanya 44,4% yang mengalami penurunan skor pada kunjungan ulang. Asam traneksamat (AT) telah dilaporkan beberapa studi sebagai terapi adjuvan yang dapat menurunkan skor MASI dan memberikan perbaikan klinis pigmentasi. Penggunaannya secara topikal dianggap aman, tanpa efek samping serius. Tujuan: Mengevaluasi perbedaan selisih penurunan skor MASI antara pemberian AT topikal dan modifikasi Formula Kligman dengan pemberian plasebo topikal dan modifikasi Formula Kligman pada pasien melasma. Metode: Penelitian eksperimental analitik dengan uji klinis acak terkontrol, tersamar tunggal, yang membandingkan AT topikal dan modifikasi Formula Kligman (kelompok perlakuan) dengan plasebo topikal dan modifikasi Formula Kligman (kelompok kontrol), setelah pemakaian minggu ke-4, 8, dan 12 pada pasien melasma. Hasil: Studi melibatkan 14 pasien kelompok perlakuan dan 14 pasien kelompok kontrol. Hasil menunjukkan perbedaan bermakna setelah pemakaian minggu ke-4 (p=0,032) pada selisih penurunan skor MASI antara kelompok perlakuan dan kontrol. Tidak terdapat perbedaan bermakna setelah pemakaian minggu ke-8 (p=0,052) dan minggu ke-12 (p=0,057). Kedua agen memiliki mekanisme kerja yang berbeda dengan titik tangkap yang berbeda. Simpulan: Terdapat perbedaan bermakna setelah pemakaian minggu ke-4 pada selisih penurunan skor MASI antara pemberian AT topikal dan modifikasi Formula Kligman dengan pemberian plasebo topikal dan modifikasi Formula Kligman. Diperlukan penelitian lanjutan untuk membandingkan dan menentukan efikasi dari masing-masing agen.