Arum Budiastuti, Arum Budiastuti
Faculty Of Art And Social Sciences, The University Of Sydney

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konstruksi Maskulinitas Ideal Melalui Konsumsi Budaya Populer oleh Remaja Perkotaan Arum Budiastuti Arum Budiastuti
MOZAIK HUMANIORA Vol. 14 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.412 KB) | DOI: 10.20473/mozaik.v14i1.3845

Abstract

AbstrakDalam literatur kajian budaya, konsumsi budaya populer merupakan suatu konsumsi aktif, bukan praktik pasif yang menafikan agensi konsumennya sebagaimana dikemukakan oleh Aliran Frankfurt. Di sini budaya populer menjadi ajang negosiasi identitas, termasuk femininitas dan maskulinitas, di ruang sosial dan memberikan ruang bagi ideologi tertentu, patriarki misalnya, untuk berakar dan berkembang. Artikel ini membahas bagaimana remaja perkotaan membangun makna maskulinitas ideal melalui konsumsi budaya populer. Data dikumpulkan melalui diskusi kelompok terfokus dan wawancara mendalam pada 49 siswa laki-laki di sekolah menengah di Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai jender yang terkait dengan konsep laki-laki yang lebih tua (bapak)adalah penanda penting konstruksi maskulinitas ideal di kalangan remaja yang diwawancarai. Bentuk-bentuk maskulin tersebut lebih dekat dengan maskulinitas aristokrat Jawa ideal yang terkait dengan tanggung jawab, kehandalan, kesabaran, dan menjadi pelindung. Namun, subjek yang diteliti menunjukkan upaya untuk menegosiasikan maskulinitas tradisional ini dengan norma maskulin yang mereka dapatkan dari budaya populer. Hal ini menjelaskan mengapa anak muda juga mengaitkan otot dan nilai-nilai seperti bertanggung jawab, peduli, melindungi, sopan, berotot, dan memiliki warna kulit lebih terang sebagai norma maskulinitas ideal. Dapat disimpulkan bahwa maskulinitas hegemonik tidak tunggal, tetapi jamak dan sangat dipengaruhi oleh dinamika budaya dan sosial dalam masyarakat tempat konsep maskulinitas tersebut berkembang.Kata kunci: budaya popular, maskulinitas hegemonik, jender, remaja perkotaan
Healthy behavior and herbal drink consumption among educated youth during COVID-19 pandemic Priyono Tri Febrianto; Arum Budiastuti; Lutfi Apreliana Megasari; Merlia Indah Prastiwi
Jurnal Sosiologi Dialektika Vol. 18 No. 1 (2023): Jurnal Sosiologi Dialektika
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jsd.v18i1.2023.12-20

Abstract

The coronavirus (COVID-19) pandemic has affected social and economic sectors and has created new behavior and lifestyles. This article employs a quantitative methodological approach. Through interviews with 274 university students in East Java, Indonesia, the findings suggest that young people’s awareness of health behavior shifted after the spread of COVID-19. Before the pandemic, parents are struggling to have their children consume herbs. Youngsters consider herbs as a traditional lifestyle for the elderly. However, after COVID-19, the results suggest that young people are more supportive of herbal medicine in order to protect themselves from COVID-19. Therefore, it can be argued that COVID-19 pandemic generates a growing awareness for young people to consume herbal medicine, which becomes a new lifestyle and preserves the nation’s centuries-worth wisdom of the local culture.