Hariani, Lynda
Department Of Plastic, Reconstructive, And Aesthetic Surgery, Faculty Of Medicine, Universitas Airlangga/Dr. Soetomo General Hospital, Surabaya, Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Rekonstruksi dan Estetik

CORRELATION OF HYPERNATREMIA TO SUCCESS RATE OF SKIN GRAFT IN BURN PATIENTS DR. SOETOMO GENERAL ACADEMIC HOSPITAL BURN CENTER FROM 2014-2018 Wulandari, Ephora Christina; Lynda Hariani; Budi, Agus Santoso
Jurnal Rekonstruksi dan Estetik Vol. 4 No. 2 (2019): Jurnal Rekonstruksi dan Estetik, December 2019
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.489 KB) | DOI: 10.20473/jre.v4i2.28218

Abstract

Highlights: Patients with hypernatremia had a relative risk of experiencing graft failure, especially if the graft involved more than 10% of the affected area. The importance of managing electrolyte imbalances to enhance the success of skin graft procedures. Abstract: Introduction: From collective data from 2014 – 2018 from  Burn Center in Dr. Soetomo General Academic  Hospital, the rate of failed skin graft was 26%. This high number became a concerned because skin graft was the main procedure to close large burn wound. This event is affected by many problems, one of them is electrolyte imbalance. Hypernatremia was seen in major burn patients that causes the disruption of wound healing process of skin graft. Methods: A cross sectional study of patients with burns admitted to the Burn Centre of Dr. Soetomo Hospital between January 2014 and December 2018 were evaluated. Results : 143 subjects were involved in this study. 44 subjects are female (31%) and 99 subjects are male (69%). 66% of the burn injuries are caused by fire (93 subjects), 14% caused by electricity (20 subjects), 8% caused by scald (12 subjects), 6% caused by boiled oil (8 subjects), 4% caused by chemical agent (6 subjects) and 2% caused by blast injury (1 subject). 77% of all subjects (110 subjects) underwent split thickness skin graft less than 10% while 23% (33 subjects) underwent the procedure 10% or more than it. Hypernatremia is found in 16% of all subjects (23 subjects), 19% with hyponatremia (28 subjects) and majority of it, 65%, with normonatremia (92 subjects). From the study, it was found that the risk of failed skin graft was higher on hypernatremia subjects than normonatremia subjects, the relative risk was 6,06 to fail. This number was higher if the skin graft procedure took more than 10%. But, it was found the risk was higher on hyponatremia subjects than the rest of subjects, with the relative risk was 7.75 to fail. Conclusions: Hypernatremia caused high risk of failed skin graft on major burn patients.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN KAPSUL EKSTRAK CHANNA STRIATA TERHADAP KADAR ALBUMIN PADA KASUS LUKA BAKAR Isamahendra, Naufal Agus; Murtiastutik, Dwi; Lynda Hariani
Jurnal Rekonstruksi dan Estetik Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Rekonstruksi dan Estetik, Desember 2021
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.68 KB) | DOI: 10.20473/jre.v6i2.31835

Abstract

Highlights: Kapsul ekstrak Channa striata meningkatkan kadar albumin dalam tubuh dan mempercepat penyembuhan luka pasien luka bakar. Efek positif kapsul ekstrak Channa striata adalah menurunkan kadar MDA serum dan meningkatkan balans nitrogen ke arah positif. Abstrak: Latar Belakang:  Luka  bakar  adalah  cedera  pada  kulit  atau  jaringan  organik  lainnya yang disebabkan oleh panas, radiasi, zat radioaktif,  listrik, gesekan atau kontak dengan bahan  kimia.  Bagian  tubuh  yang  mengalami  luka  bakar  akan vasodilatasi  akibat  adanya  stimulus  mediator  inflamasi  yang    dilepaskan    oleh    sel endotel,  platelet  dan  leukosit  yang  rusak,  mengakibatkan  peningkatan  tekanan hidrostatik  kapiler  yang  menyebabkan  meningkatnya  permeabilitas  membran  kapiler. Keadaan  ini  membuat  cairan  dan  elektrolit  di  intravaskuler  keluar  ke  ekstravaskuler. Albumin  juga  ikut  keluar  ke  ekstraseluler  pada  proses  ini,  sehingga  terjadi hipoalbuminemia. Diperlukan  adanya  solusi  untuk  peningkatan  kadar  albumin  selain    melalui transfusi,  dengan  syarat  alternatif  transfusi  albumin  ini  diharapkan  lebih  hemat  dan efisien  dibandingkan  dengan  albumin  transfusi  yang  terkenal  mahal.  Ekstrak  Channa striata  merupakan  sebuah  produk  baru  yang  diharapkan  dapat  menjadi  alternatif albumin transfusi ini. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah pemberian kapsul ekstrak Channa striata dapat meningkatkan kadar albumin dalam darah pada kasus luka bakar. Metode: Metode  penelitian  ini  menggunakan  metode  systematical  review  dengan mengambil jurnal melalui Google Scholar dan ScienceDirect. Hasil:Dari 5 literatur yang dianalisa, semua menyatakan bahwa Channa striata mempercepat penyembuhan luka dan meningkatkan kadar albumin. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah kapsul ekstrak Channa striata dapat meningkatkan kadar albumin  dalam  tubuh  serta  mempercepat  penyembuhan luka pasien luka bakar. Kapsul ekstrak Channa striata  biasanya diberikan sebagai suplementasi bersama bahan lain untuk  memenuhi  kebutuhan  gizi pasien.  Penelitian ini  membuktikan  efek  kapsul  ekstrak  Channa  striata  terhadap kadar albumin menurunkan kadar MDA serum dan meningkatkan balans nitrogen ke arah positif.
SUBGLOTTIC STENOSIS (SGS) PASCA TRAUMA INHALASI Lilihata, Jilvientasia Godive; Saputro, Iswinarno Doso; Lynda Hariani
Jurnal Rekonstruksi dan Estetik Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Rekonstruksi dan Estetik, Desember 2021
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1875.825 KB) | DOI: 10.20473/jre.v6i2.31836

Abstract

Highlights: Pentingnya evaluasi FOL sejak awal setelah cedera inhalasi. Sekuel cedera inhalasi pada subglotis dapat dicegah dengan menggunakan ETT ukuran kecil dengan tekanan cuff yang tidak terlalu tinggi. Abstrak: Latar Belakang:  Laryngotracheal  stenosis  (LTS)  terjadi  pada  24-53%  pasien pasca trauma inhalasi Insiden komplikasi pasca pembedahan LTS adalah 33- 34% dan mortalitas pasca pembedahan adalah 1,5-2%.SGS sering terjadi pada cedera inhalasi pasca intubasi. Ilustrasi Kasus: Pasien  dengan  luka  bakar  pada  area  wajah  dan  keempat ekstremitas,  akibat  ledakan  tabung  gas  pada  ruangan  tertutup.  Sembilan  jam pasca  trauma,  pasien  mengeluhkan  kesulitan  bernapas.  Pasien  diintubasi selama 2 hari pasca trauma dan 5 kali intubasi lainnya dengan ETT cuff 6,5 mm untuk  tindakan  operasi.  Tidak  ada  data  tekanan  cuff  pasien.  Hari  ke-38 perawatan  di  rumah  sakit,  pasien  mengeluh  suaranya  serak  dan  terkadang merasa sulit bernapas. Hasil fiber optic laryngoscopy (FOL) pasien menunjukan 30%  penyempitan  pada  subglotis.  Pasien  didiagnosis  dengan  SGS  stadium  1. Pasien tidak membutuhkan tindakan pembedahan dan hanya diobservasi. Hasil: Evaluasi FOL sebaiknya dilakukan sejak awal setelah cedera inhalasi. Namun, pada pasien kami, evaluasi FOL baru dilakukan setelah gejala SGS muncul. Risiko peningkatan SGS terkait dengan keparahan cedera inhalasi, tingkat peradangan, durasi penggunaan tabung endotrakeal (ETT) yang lama (lebih dari 10 hari), penggunaan ETT yang besar, dan intubasi berulang. Tekanan cuff pada ETT bisa menyebabkan masalah seperti bekas luka dan penyempitan pada subglotis. Tekanan cuff yang direkomendasikan adalah 20-30 cmH2O, dan perlu diukur dan disesuaikan setiap 4-12 jam. Pasien kami mengalami intubasi sebanyak 6 kali tanpa pengukuran tekanan cuff. Stadifikasi SGS sering menggunakan sistem Cotton Meyer staging, di mana Stadium 1 SGS biasanya tidak memerlukan tindakan pembedahan. Kesimpulan: Sekuel cedera inhalasi pada subglotis dapat dicegah dengan melakukan intubasi sesuai indikasi dan menggunakan Endotracheal Tube (ETT) ukuran kecil dengan tekanan cuff yang tidak terlalu tinggi. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko terjadinya Subglottic Stenosis (SGS) yang serius.