Masalah makroekonomi yang selalu dihadapi suatu Negara yaitu inflasi, dimana pada dasarnya inflasi merupakan kenaikan harga secara umum pada suatu barang yang berlaku dalam suatu perekonomian dari suatu periode ke periode berikutnya. Inflasi sendiri terjadi disebabkan oleh dua hal yang sangat rentan menimbulkan peningkatan inflasi, diantara factor tersebut yaitu Demand-Pull Inflation dan Cost-Push Inflation dimana dua hal tersebut berhubungan dengan zakat, investasi, nilai tukar, BI rate dan pengeluaran pemerintah karena dapat memicu perubahan inflasi.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah ada pengaruh zakat, investasi, nilai tukar, BI rate dan pengeluran pemerintah terhadap inflasi di indonesia periode 2009-2019. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari BPS, BI, Kemendag melalui laporan instansi yang terpublikasikan yang dianalisis menggunakan regresi linear berganda dengan bantuan Program E-Views 10.  Hasil penelitian ini adalah: (1) variabel zakat, investasi, nilai tukar, BI rate dan pengeluran pemerintah secara parsial tidak berpengaruh terhadap inflasi di indonesia periode 2009-2019. (2) variabel zakat, investasi, nilai tukar, BI rate dan pengeluran pemerintah secara simultan tidak berpengaruh terhadap inflasi di indonesia periode 2009-2019. (3) Konsep inflasi dalam padangan islam mengacu pada teori inflasi Al-Maqrizi yang menyatakan bahwa inflasi terjadi bisa terjadi oleh keadaan alamiah dan juga human error serta system yang tidak transparan dan akuntabel. Terjadinya peningkatan inflasi ini dapat diminimalisir dengan konsep zakat melalui demand pull inflasition, sedangkan investasi berperan dalam menekan inflasi melalui cost pust inflation. Disisi lain juga bahwa variable makroekonomi seperti nilai tukar, BI Rate dan Pengeluaran Pemerintah berperan mengendalikan inflasi dengan merapkan konsep islam yaitu larangan riba, maysir dan mengutamakan asas keadilan.