Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH PARAMETER TERKONTROL PADA PROSES ACCUMULATIVE ROLL BONDING (ARB) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN MIKROSTRUKTUR ALUMINIUM SERI 6 (AA6061) Agus Pramono; A. Ali Alhamidi; Ravina Nur Fadila
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 2, Oktober 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.666 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.4012

Abstract

Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini menuntut adanya material yang mempunyai kekuatan tinggi, mampu bentuk yang tinggi, tahan korosi dan komposisi kimia yang sesuai dengan kebutuhan sifat mekanis. Penggunaan Aluminium seri 6 (AA6061) yang digunakan sebagai aplikasi pesawat terbang karena spesifikasi sifat mekanik, tahan korosi dan formabilitas yang tinggi telah memenuhi kriteris standart komponen, oleh karena itu, diperlukan metode untuk meningkatkan kekuatan dan kekerasan suatu material, salah satunya metode Severe Plastic Deformation (SPD), yang digunakan pada penelitian ini yaitu accumulative roll bonding (ARB) yang merupakan salah satu metode SPD yang diketahui mampu menghasilkan butir halus/ultrafine grained (UFG). Dalam penelitian ini, bahan AA6061 direduksi 50% dengan proses ARB dengan variasi temperature pre-heating 300°C, 400°C, 500°C serta variasi siklus 1, 3, dan 5 menggunakan waktu selama 20 menit. Sifat mekanik hasil proses ARB diketahui dengan pengujian tarik dan kekerasan, sedangkan mikrostruktur diamati dengan pengujian metalografi serta pengujian scanning electron microscope (SEM). Hasil uji tarik pada temperatur 300oC dengan siklus 5 lebih besar dibandingkan dengan 400oC dan 500oC yaitu sebesar 105.95 MPa dan hasil uji tarik terendah yaitu sebesar 75.57 MPa pada temperatur 400oC dengan siklus 1. Hasil uji keras tertinggi pada temperatur 300oC dengan  siklus 5 yang dicapai yaitu sebesar 39.94 HV. Dan hasil terendah yaitu 34,82 HV pada temperatur 500oC dengan siklus 1. Adapun struktur mikro menunjukkan hasil ukuran butir yang semakin kecil seiring meningkatnya siklus, hal tersebut menyebabkan kekuatan dan kekerasan hasil proses ARB meningkat. Pemanasan pada temperatur 300°C siklus 5 menghasilkan ukuran butir terkecil sebesar 2.2 μm mendekati butir halus yang dipersyaratkan, yaitu: 1µm sedangkan ukuran butir terbesar pada sampel non perlakuan sebesar 4.1 μm.