Dalam dunia industri  penggunaan jaringan pipa merupakan salah satu elemen yang memegang peranan penting yaitu sebagai rantai produksi. Kegagalan yang biasa terjadi pada struktur pipa baja yang ditanam di dalam tanah biasanya terjadi karena serangan korosi. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan evaluasi terhadap pipa baja penyalur air baku dari Krueng Peusangan hingga Krueng Geukuh, Aceh Utara dengan melakukan pengukuran nilai potensial, resisitivitas tanah dan PH tanah. Pengukuran potensial menggunakan metode Half Cell dengan elektroda referensi Cu/CuSO4 yang dilakukan pada testbox yang tersedia dilapangan, resisitivitas menggunakan metode Wenner  dan pengukuran pH langsung dilokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan  lokasi Desa Reuleut merupakan lokasi yang memiliki nilai potensial -915 mV dengan nilai resistivitas tanah terendah yaitu 442.65 pada lokasi persawahan sehingga dapat berpotensi korosi tingkat ekstrim dengan kadar pH asam. Hasil keseluruhan menunjukkan bahwa pipa bawah tanah terproteksi dari serangan korosi dengan kondisi lingkungan tanah yang bervarasi. Pada lokasi Desa Pinto Makmur yang juga merupakan daerah persawahan, dimana memiliki nilai potensial sebasar -973 mV dengan kadar pH 6.5, mengisyaratkan kondisi lingkungan ini membutuhkan perhatian khusus untuk mencegah terjadinya reaksi korosi pada pipa bawah tanah.