Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengendalian Dosis Inframerah pada Alat Terapi Menggunakan Pulse Width Modulation(PWM) Dedi Nurcipto; Gutama Indra Gandha
Setrum : Sistem Kendali-Tenaga-elektronika-telekomunikasi-komputer Vol 6, No 2 (2017): Edisi Desember 2017
Publisher : Fakultas Teknik Elektro - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.864 KB) | DOI: 10.36055/setrum.v6i2.2512

Abstract

Rutinitas dapat mempengarui kestabilan tubuh seseorang yang bisa menimbulkan penyakit sehingga dapat mempengaruhi aktifitas seseorang. Sakit pada umumnya ditandai dengan rasa nyeri yang akan membawakan penderita pergi ke dokter untuk mendapatkan informasi diagnosa dan penyembuhannya. Terapi inframerah merupakan salah satu alternatif dalam mengurangi rasa nyeri dan terapi ini dapat dilakukan sendiri setelah mendapatkan keterangan dari dokter. Biasanya dalam menentukan dosis perlu diperhatikan jarak objek dan lama penyinaran inframerah pada objek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek panas yang dihasilkan inframerah dengan pengaturan intensitas inframerah dengan mengunakan PWM (Pulse width modulation) sebagai pengendali dosis. Selain jarak dan waktu, intensitas inframerah juga akan mempengruhi suhu yang dihasilkan. Semakin besar level intensitas penyinaran maka panas yang dihasilkan semakin cepat dan sebaliknya semakin kecil intensitas maka panas yang dihasilkan akan semakin lama. Peningkatan panas rata-rata yang dihasilkan tiap menit dengan jarak adalah 10 cm adalah 3,36 oC pada suhu awal sebelum penyinaran sebesar ±26,27 oC. Dan pada jarak 15 cm peningkatan suhu rata-rata sebesar 3,28 oC dengan suhu awal sebelum penyinaran sebesar ± 26.27 oC. Sehingga dapat disimpulkan selain jarak dan waktu, ducty cycle PWM akan mempengaruhi termperatur yang dihasilkan. Kata kunci: Inframerah; Terapi; Remot Kontrol; PWM
Strategi Kendali Kadar Nitrat Berbasis Fuzzy-PID pada Proses Nitrogen Removal di Instalasi Pengolahan Air Limbah Gutama Indra Gandha; Dedi Nurcipto
JURNAL INFOTEL Vol 8 No 2 (2016): November 2016
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/infotel.v8i2.125

Abstract

Tingginya tingkat pencemaran air menyebabkan peningkatan kadar nitrogen pada eksosistem perairan, telah memicu terjadinya fenomena eutrofikasi yang berbahaya bagi ekosistem perairan. Instalasi pengolahan air limbah atau Wastewater Treatment Plant (WWTP) merupakan solusi pengendalian pencemaran air. Pengendalian kadar cemaran nitrogen pada instalasi pengolahan air limbah tergolong tidak mudah dikarenakan perilaku bakteri pada reaktor biologis yang sukar diprediksi. Pengujian strategi kendali kadar nitrogen dilakukan dengan menggunakan model BSM1(Benchmark Simulation Model no.1). Manipulasi laju sirkulasi internal digunakan untuk mengendalikan kadar nitrogen. Dengan mengimplementasikan pengendali nitrat berbasis Fuzzy-PID, didapatkan kualitas cemaran dengan kadar nitrogen dan ammonia lebih rendah dibandingkan dengan kendali PID konvensional. Kadar nitrogen dan ammonia berkurang sebesar 0.17 mg N/l (0.99%) dan 0.1 mg N/l (3.4%). Konsumsi energi listrik yang dibutuhkan instalasi pengolahan limbah selama 14 hari turun sebesar 193 kWh.