M. adha Ilhami
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Usulan Penjadwalan Perawatan Mesin Dengan Mempertimbangkan Reliability Block Diagram Pada Unit Stand CPL Di PT Krakatau Steel Aji Munaji; M. adha Ilhami; Bobby Kurniawan
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 4 No. 2 Juli 2016
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.281 KB)

Abstract

Jadwal perawatan yang tepat diperlukan untuk menghindari terjadinya breakdown dan juga untuk mempertahankan keandalan (reliabilitas) mesin sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya kegagalan saat mesin bekerja. Untuk itu perlu dilakukan penentuan penjadwalan yang tepat untuk mencegah terjadinya breakdown dan mepertahankan keandalan mesin. Penelitian ini diterapkan pada sebuah perusahan yang bergerak dalam bidang produksi baja dengan jenis baja yang diproduksi adalah Cold Rolled Coil (CRC) dan Cold Rolled Sheet (CRS). Yang menjadi objek penelitian adalah unit stand CPL karena sering terjadinya downtime berdasarkan historis perusahaan. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah menentukan reliabilitas setiap mesin pada stand CPL, menentukan reliabilitas sistem dengan reliability block diagram (RBD), dan menentukan jadwal perawatan untuk setiap mesin pada unit stand CPL. Metode yang digunakan adalah Reliability Block Diagram (RBD), metode ini dipakai untuk menganalisa reliabilitas sistem yang menjadi objek penelitian dan menentukan penjadwalan perawatan mesin, selain itu juga menggunakan model simulasi diskrit untuk membuat model dari sistem nyata dan mengetahui waktu rata-rata antar keusakan mesin (MTBF). Hasil yang didapat untuk reliabilitas setiap mesin adalah untuk mesin uncoiler 36%, mesin shearing 36,8%, mesin welder 36,8%, mesin pickling tank 36,8%, mesin rinsing section 36,8%, mesin drying 36,8%, mesin side trimmer 27,9% dan mesin recoiler 23,7%. Untuk nilai reliabilitas sistem berdasarkan reliability block diagram (RBD) adalah 72%. Jadwal perawatan terencana untuk mesin uncoiler setiap 29 hari, mesin shearing dan drying setiap 36 hari, mesin welder setiap 4 hari, mesin pickling tank setiap 29 hari, mesin rinsing section setiap 45 hari, mesin side trimmer setiap 10 hari, dan mesin recoiler setiap 10 hari. Dengan periode penjadwalan yang diusulkan diharapkan mampu meningkatkan reliabilitas sistem awal 72% menjadi 80%.
Usulan Perencanaan Perawatan Mesin Coldsaw Dengan Metode Reliability Centered Maintenance Dan Reliability Block Diagram (Study kasus : PT. Krakatau Wajatama) Erik Maulana; M. Adha Ilhami; Bobby Kurniawan
Jurnal Teknik Industri Untirta VOL. 5 NO. 1 MARET 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.748 KB)

Abstract

PT. Krakatau Wajatama merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi baja profil dan baja tulangan. Produksi perusahaan ini terus-menerus. Maka dari itu perlu adanya upaya sistem maintenance yang baik untuk menjaga kehandalan mesin. Mesin Coldsaw adalah objek yang diteliti karena memiliki waktu downtime terbesar. Tujuan penelitian ini menentukan komponen critical, menentukan pola distribusi komponen mesin coldsaw, menentukan nilai reliability mesin coldsaw, menentukan interval waktu perawatan guna meningkatkan kehandalan 85%, menentukan faktor kegagalan mesin dengan metode FMEA, dan menentukan kebijakan perawatan mesin dengan metode RCM. Data yang didapat diolah menggunakan Metode FMEA, RCM , RBD, lalu disimulasikan pada kalender tahun 2016. Hasil penelitian ini menunjukkan komponen kritis berdasarkan downtime terbesar adalah komponen Plate Sliding dengan waktu 11,5 jam. Faktor penyebab kegagalan diperoleh dari metode FMEA, dan kebijakan yang diambil berdasarkan Decision Worksheet. Reliability komponen Plate sliding sebesar 23,75%, reliability komponen Translation sebesar 26,71%, reliability komponen roll table sebesar 31,84%, reliability stopper sebesar 36,79%, dan reliability V-Belt sebesar 50,00%. Nilai RBD eksisting mesin Coldsaw sebesar 37,43%. Diusulkan jadwal Preventive maintenance guna meningkatkan reliability 85%, sehingga komponen Plate sliding 27,06% dengan usulan 60 hari, komponen Translation 34,67% dengan usulan 20 hari, komponen Roll Table 39,81% dengan usulan 15 hari, komponen Stopper 85,07% dengan usulan 9 hari, dan komponen V-Belt 61,43% dengan usulan 90 hari.
Usulan Strategi Perawatan dengan Mempertimbangkan Reliability Block Diagram Pada Mesin Crane Ship Unloader (Studi Kasus di PT.XYZ) Auditia Yudha Jiwantoro; M. Adha Ilhami; Evi Febianti
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 4 No. 1 Maret 2016
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.126 KB)

Abstract

Kelancaran proses pembongkaran kapal pada pelabuhan industri menjadi salah satu kunci dari kualitas pelayanan pelabuhan, guna memperkecil kemungkinan keterlambatan proses pembongkaran kapal maka dari itu PT.XYZ perlu berupaya meningkatkan keandalan sistem pembongkaran sebagai bentuk palayanan yang prima, Keandalan adalah probabilitas komponen, peralatan, mesin, atau sistem tetap beroperasi dengan baik sesuai dengan fungsi yang diharapkan dalam interval waktu dan kondisi tertentu. Semakin handal suatu sistem maka semakin kecil peluang kerusakan yang mungkin terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komponen-komponen critical pada mesin crane ship unloader, mengetahui keandalan komponen, mengetahui keandalan sistem, dan mengetahui berapa lama periode waktu perbaikan yang dapat mempertahankan keandalan mesin crane ship unloader pada angka 85% handal. RBD (Reliability Block Diagram) merupakan metode yang tepat digunakan untuk mengetahui keandalan suatu sistem, dengan mengetahui pola distribusi kerusakan pada masing-masing komponen dan parameter-parameternya maka dapat dirancang suatu jadwal perawatan terpadu guna menjaga tingkat keandalan sistem pembongkaran kapal pada kondisi 85% handal. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa komponen Trolley System memiliki keandalan 23 % dengan periode perwatan usulan setiap 10 hari, Trolley Mechanical system memiliki keandalan 24 % dengan periode perwatan usulan setiap 30 hari, Hold System memiliki keandalan 31 % dengan periode perwatan usulan setiap 30 hari, Close System memiliki keandalan 17 % dengan periode perwatan usulan setiap 30 hari, Gantry memiliki keandalan 37 % dengan periode perwatan usulan setiap 20 hari, Belt Feeder memiliki keandalan 36 % dengan periode perwatan usulan setiap 50 hari, Lighting System 1 Flood Light memiliki keandalan 45 % dengan periode perwatan usulan setiap 30 hari, DC Motor SU3 memiliki keandalan 44 % dengan periode perwatan usulan setiap 30 hari, Cooling Fan AC Motor memiliki keandalan 45 % dengan periode perwatan usulan setiap 20 hari, Slip Ring AC Motor memiliki keandalan 37 % dengan periode perwatan usulan setiap 90 hari, Crane Control General Function memiliki keandalan 37 % dengan periode perwatan usulan setiap 10 hari, Hopper Construction memiliki keandalan 37 % dengan periode perwatan usulan setiap 40 hari, dan DC Converter memiliki keandalan 37 % dengan periode perwatan usulan setiap 50 hari. Dengan Reliability System nyata sebesar 61,91% dan Reliability System simulasi usulan dengan penerapan preventive maintenance mencapai 85% handal.
Optimalisasi Tingkat Keuntungan Dengan Pengembangan Model Jadwal Panen Tomat Menggunakan Metode MILP Dengan Pendekatan Rolling Scheduling (Study kasus : BUMP Karya Tani) Alfian Kello; Lely Herlina; M. Adha Ilhami
Jurnal Teknik Industri Untirta VOL. 5 NO. 1 MARET 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.868 KB)

Abstract

BUMP Karya Tani merupakan badan usaha milik petani yang membudidayakan tanaman holtikultura salah satunya adalah tanaman tomat. Adanya tambahan saluran tomat ke perusahaan saus pada tahun 2014 membuat permintaan dan saluran permintaan semakin bertambah. Permintaan ke perusahaan saus mensyaratkan kematangan 95% dan memerlukan aktivitas pasca panen yang terdiri dari pencucian, sortasi dan pengemasan. Keuntungan ke perusahaan saus lebih tinggi, sehingga panen kematangan 95% harus diperhitungkan dengan tepat. Dalam pemenuhan permintaan dari perusahaan saus, sering terjadinya kekurangan dan kelebihan volume yang sesuai dengan kualitas yang disyaratkan perusahaan saus pada setiap jadwal pengiriman. Jika terjadi kekurangan, maka BUMP karya Tani akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Jika terjadi kelebihan, walaupun dapat disimpan tetapi waktunya sangat terbatas dan memerlukan biaya simpan. Untuk itu perlu merancang formula matematis untuk penjadwalan panen tomat dengan tiga variasi tingkat kematangan untuk menghasilkan keuntungan maksimal. Agar permasalahan yang diselesaikan memperoleh hasil yang optimum maka metode yang digunakan adalah metode Linear Progamming, karena model yang dibuat terdapat variabel integer biner dan variabel continous maka metode yang tepat digunakan adalah metode Mix Integer Linear Progaming. Dari hasil penelitian diperoleh perancangan formula matematis untuk penjadwalan panen tomat dengan tiga variasi kematangan ditentukan dengan menggunakan metode Mix Interger Linear Progamming karena mampu menghasilkan keuntugan yang maksimal sesuai dengan permintaan pasar.