Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga, dikenal dengan istilah SB3-RT, dalam pengelolaannya sering dicampur dengan sampah kota lainnya (non-B3). Hal ini akan berdampak terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan, jika dilakukan pembuangan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kondisi eksisting pengolahan SB3-RT dan melakukan kajian teknologi yang tepat untuk pengolahan SB3-RT di Kota Padang. Analisis kondisi eksisting dilakukan dengan wawancara dan penyebaran kuisioner kepada masyarakat penghasil SB3RT. Kajian teknis pengolahan SB3-RT dilakukan terhadap pengolahan termal (insinerasi), solidifikasi/stabilisasi dan penimbunan di landfilll, yang dilakukan dengan metode skoring. Parameter yang ditinjau meliputi kebutuhan lahan penimbunan, potensi pencemaran, kemampuan destruksi, kemampuan reduksi volume, energy recovery, pemanfaatan hasil pengolahan, jenis limbah yang diolah, persyaratan pengolahan dan karakteristik limbah. Pada kondisi eksisting didapatkan hanya 9% responden yang melakukan pemilahan dan pengolahan SB3-RT yaitu pada sarana kesehatan dan industri. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan masyarakat tentang SB3-RT masih 16 % dan belum pernah mendapatkan sosialisasi SB3-RT. Berdasarkan hasil skoring, teknologi pengolahan yang direkomendasikan adalah insinerasi untuk semua jenis SB3-RT kecuali jenis kaleng bertekanan, bohlam, dan baterai yang pengelolaannya akan dilakukan oleh pihak ketiga.