Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perilaku Perawat Dalam Pencegahan Infeksi Nosocomial Oleh Perawat Di RSUD Kota Agung Rani Ardina; Yusnita Yusnita; Jepri Ariansyah
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.553 KB) | DOI: 10.33366/nn.v5i2.2311

Abstract

Infeksi yang diperoleh di layanan kesehatan merupakan salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas antara pasien yang dirawat di rumah sakit. WHO menunjukkan bahwa prevalensi INOS berkisar 8,7% dari 55 rumah sakit di 14 negara dan di Asia Tenggara adalah 10%. Penderita yang sedang dirawat di rumah sakit dapat mempermudah transmisi mikroba pathogen ke penderita yang sedang dalam perawatan.Infeksi nosocomial dapat ditularkan dari berbagai agen, baik dari perawat maupun pasien.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial oleh perawat di RSUD Kota Agung tahun 2019.Subjek pada penelitian ini adalah semua Perawat Di Ruang Perawatan RSUD Kota Agung dengan kriteria inklusi bekerja 1 tahun.Besarnya sampel penelitian ini adalah 91 perawat.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling.Penelitian ini menggunakanmetode cross sectional dengan teknik survey menggunakan analisis uji chi square.Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner untuk variabel pengetahuan dengan 20 soal, serta untuk fasilitas dan pencegahan infeksi nosokomial menggunakan lembar observasi.Hasil penelitian menunjukan faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial oleh perawat adalah pengetahuan dan kelengkapan fasilitas dengan p-valeu 0.05, adapun faktor yang tidak mempengaruhi perilaku perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial oleh perawat adalah umur, jenis, kelamin dan pendidikan.Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah motivasi perawat untuk melakukan pencegahan infeksi agar angka infeksi nosokomial dapat menurun dan memberikan pengetahuan kepada perawat bahwa infeksi nosokomial dapat terjadi dimana dan kapan saja jika pencegahan tidak optimal.
HUBUNGAN STIMULASI MOTORIK DENGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH PADA MASA PANDEMI COVID-19 Yusnita Yusnita; Andri Yulianto
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 7, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52822/jwk.v7i1.405

Abstract

Anak usia pra sekolah harus tetap mendapatkan stimulasi motoric. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara stimulasi motorik dengan emosi pada anak di masa pandemi covid-19. Pada saat aktivitas di sekolah dihentikan selama masa pandemic covid-19, anak-anak pra sekolah harus tetap mendapatkan stimulasi motorik. Stimulasi motoric saat anak di rumah dilakukan oleh orang tua sehingga orang tua harus memahami pentingnya stimulasi pada anak pra sekolah karena  stimulasi motorik yang kurang baik dapat memicu emosi anak tidak stabil, anak akan merasa kurang percaya diri dan bisa marah dengan dirinya sendiri. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional, responden penelitian ini adalah orangtua walimurid  di TK IT Al Lathif, penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai April tahun 2022. Pengambilan data dilakukan pada 70 responden dengan menggunakan total sampling. Tehnik  pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan media google form. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 70 responden yang memiliki stimulasi motorik baik sebanyak 22 responden dengan rincian 19 orang (27,1%) memiliki emosi positif dan 3 orang (4,3%) memiliki emosi negatif, sedangkan yang memilki stimulasi kurang sebanyak 48 orang dengan rincian  2 orang (2,9%) memiliki emosi positif dan 46 orang (65,7%) memiliki emosi negative. Setelah dilakukan uji statistik Chi-Square didapatkan hasil p value < 0,05 yaitu p = 0,043 berarti terdapat Hubungan stimulasi motorik terhadap emosi  anak pada masa pandemi covid-19 di TK IT Al Lathif. Peneliti selanjutnya bisa meneliti tentang penanganan dini terkait kurangnya stimulasi motorik  lainnya untuk mengatasi keterlambatan motorik anak
HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT STIMULASI MOTORIK KASAR DENGAN EMOSI ANAK Yusnita Yusnita; Nuria Mulyani; Ita Paramita
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/jik.v10i1.1321

Abstract

Abstrak: Hubungan Antara Riwayat Stimulasi Motorik Kasar Dengan Emosi Anak. Perkembangan motorik kasar anak bermasalah, anak menjadi tidak nyaman dengan tubuhnya, hal ini akan menyebabkan anak mudah resah, cemas, dan marah. Tujuan dari penelitian ini mengetahui hubungkan antara riwayat stimulasi motorik kasar dengan emosi anak. Penelitian ini menggunakan tehnik studi literatur dengan menganalisa 25 jurnal yang berkaitan dengan stimulasi motoric kasar dan emosi pada anak. Jenis penelitian yang banyak digunakan adalah kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah antara 14 s/d 135 sampel. Dengan tehnik pengambilan sampel yang mendominasi adalah total sampling. Analisis data yang terbanyak digunakan adalah uji chi square. Instrumen yang digunakan rata-rata adalah kuesioner. Waktu penelitian ini adalah Maret s/d Agustus 2020. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar anak di KB-RA Muslimat NU 16 Kota Malang yang memiliki perkembangan motorik kasar yang sesuai tahapan perkembangannya serta mendapatkan stimulasi yang baik dari orangtua mereka sebanyak (60,7%). dengan nilai p value 0,000 0,05. Mayoritas anak usia dini dalam hal kemampuan mengelola emosi diri berada tingkat pencapaian perkembangan dinilai BSH (Berkembang Sesuai Harapan) dengan rata-rata 24,2 pada satu kelas. Hal ini berarti terdapat hubungan antara riwayat stimulasi motorik kasar dengan emosi anak. Saran bagi peneliti selanjutnya  dapat meneiliti tentang stimulasi motorik dengan emosi anak, dan penangan dini pada masalah kekurangan stimulasi.
Status vaksinasi dengan kejadian stunting pada anak di bawah tiga tahun Andri Yulianto; Yusnita Yusnita
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 5 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i5.7498

Abstract

Background: Stunting conditions at birth affect the development or growth of children so stunting toddlers in the future will have difficulty in achieving optimal physical and cognitive development.Purpose: To determine the relationship between vaccination status and stunting occurrence among toddlers 1-3 years oldMethod: Observational analytic research with a case-control study approach. The sampling technique used is simple random sampling with a total sample of 99 respondents. Data collection uses an observation sheet on the Child's Identity Card (CIC). Statistical analysis using the Chi-Square Statistical Test.Results: From 33 toddlers 1-3 years old, there were 19 (57.6%) respondents who experienced stunting with a history of vaccination status in the incomplete category and 14 (42.4%) complete respondents. there is a relationship between vaccination status and the incidence of stunting in toddlers aged 1-3 years, the p-value is 0.011 (smaller than alpha = 0.05).Conclusion: There is a relationship between vaccination status and the incidence of stunting in toddlers aged 1-3 years in the work area of the Wates Health Centre.Keywords: Vaccination; Stunting; Toddler under 3 years oldPendahuluan: Kondisi stunting saat lahir berpengaruh terhadap perkembangan atau pertumbuhan anak sehingga batita stunting di masa datang akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan status imunisasi dengan kejadian stunting.Metode: Penelitian observational analitik dengan pendekatan  studi kasus control. Teknik sampling yang digunakan yaitu simple random sampling dengan jumlah sampel yaitu 99 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi pada Kartu Identitas Anak (KIA). Analisis statistik menggunakan Uji Statistik Chi Square. Hasil: Diketahui dari 33 batita 1-3 tahun didapatkan yang mengalami stunting dengan riwayat status vaksinasi dalam kategori tidak lengkap sebanyak 19 (57,6%) responden dan lengkap 14 (42,4%) responden. ada hubungan status vaksinasi terhadap kejadian stunting pada batita 1-3 tahun  diperoleh nilai p sebesar 0,011 (Lebih kecil dari nilai alpha = 0,05).Simpulan: Ada hubungan status vaksinasi terhadap kejadian stunting pada batita usia 1-3 tahun  di wilayah kerja Puskesmas Wates.  
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH Putri Maysaroh; Andri Yulianto; Yusnita Yusnita
Bagimu Negeri Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/bagimunegeri.v7i1.2026

Abstract

Pola asuh merupakan peraturan yang dibuat oleh orang tua dan diterapkan kepada anaknya untuk membentuk karakter dan perilaku anak yang positif salah satunya pola asuh untuk program toilet training pada anak. Toilet training upaya dalam memandirikan dan mengarahkan anak untuk buang air besar dan kecil pada tempatnya yaitu toilet, serta mengajarkan anak untuk disiplin, bertanggung jawab atas dirinya. Keberhasilan toilet training tidak terlepas dari peran pola asuh orang tua dengan pola asuh yang tepat anak akan lebih cepat untuk mandiri dan berhasil dalam toilet training. Tujuan Pengabdian : dengan teselenggarakannya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan orang tua tentang pola asuh dengan keberhasilan toilet training pada anak usia pra sekolah. Metode : Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan edukasi kepada orang tua tentang Pola Asuh dengan Keberhsilan Toilet Traning pada anak usia pra sekolah. Hasil : Hasil dari pengabdian masyarakat didapatkan meningkatnya pengetahuan orang tua akan pola asuh dengan keberhasilan toilet traning pada anak usia pra sekolah. Simpulan : Hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan adalah adanya peningkatan pengetahuan orang tua terhadap pola asuh dengan keberhasilan toilet training