Prosedur timbang terima dalam meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pasien sangatlah penting. Bila timbang terima tidakdilakukan dengan baik, maka akan muncul kerancuan dari tindakan keperawatan yang diberikan karena tidak adanya informasi yang bisa digunakan sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan menurunkan kualitas pelayanan keperawatan dan menurunkan tingkat kepuasan pasien. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan timbang terima dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang. Penelitian ini menggunakan desain correlation dengan metode pendekatan cross sectional.Sampel dalam penelitian ini perawat dan pasien di Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang yang masing – masing sebanyak 54 orang. Pengambilan sampel dengan cara cluster sampling. Data mengenai timbang terima didapatkan melalui lembar observasi dan datamengenai kepuasan pasien dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner Data dianalisis dengan menggunakan uji statistic Spearman Rank dengan derajat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian didapatkan sebagian responden melakukan prosedur timbang terima dengan kategori baik sebanyak 27 orang (50%), dan sebagian besar tingkat kepuasan pasien masuk dalam kategori sangat puas sebanyak 35 orang (64,8%). Hasil analisis bivariat menunjukan p value = 0,943 > 0,05 maka H1 ditolak, artinya tidak ada hubungan timbang terima dengan kepuasan pasien. Direkomendasikan kepada Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang dapat memberikan brain storming dan pelatihan secara berkala untuk perawat agar tidak mengalami penurunan kualitas pelayanan pada pasien sehingga dapat memberikan pelayanan secara maksimal dan tepat guna. Kata kunci : timbang terima, kepuasan pasien