Paulus Ama Suban
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH TERAPI AIR PUTIH TERHADAP PENURUNAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI KOS BAMBU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG Paulus Ama Suban; Pertiwi Perwiraningtyas; Susmini Susmini
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 3 (2017): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.631 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i3.578

Abstract

Dismenorhea merupakan nyeri yang dirasakan pada perut bagian bawah selama masa menstruasi yang disebabkan oleh kejang otot uterus. Nyeri ini dapat dirasakan sebelum dan sesudah menstruasi yang bersifat kolik atau terus menerus. Terapi air putih mengandung mineral alami yaitu magnesium dan kalsium yang berperan penting dalam menurunkan nyeri dismenorhea serta memiliki kelebihan diantaranya mudah dilakukan, aman dan efektif serta hemat biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi air putih terhadap penurunan dismenorhea primer pada remaja putri di Kos Bambu Kelurahan Tlogomas Kota Malang. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperiment design, dengan pendekatan one group pre test – post test, jumlah populasi 43 orang, dan sampel 17 orang, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner dan lembar numeric rating scale, yang dianalisis menggunakan paired t test. Hasil penelitian didapatkan sesudah diberikan terapi air putih kurang dari separuh (41%) responden mengalami nyeri ringan, dengan nilai p value = 0,000 (p < 0,05) yang berarti ada pengaruh yang signifikan sesudah diberikan terapi air putih. Hasil ini dipengaruhi oleh terapi air putih yang diberikan tiga hari sebelum nyeri dismenorhea timbul selama masa menstruasi. Terapi air putih membantu menurunkan ketegangan uterus, merelaksasikan otot dan memperlancar peredaran darah. Peneliti selanjutnya disarankan dapat memantau waktu pelaksanaan dan membuat kelompok kontrol dalam memberikan terapi air putih.