Wa Ode Sitti Ilmawati
Universitas Halu Oleo

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Efek Microwave terhadap Karakteristik Fisis Briket dari Sekam Padi Asmijar Nurlette; I Nyoman Sudiana; Wa Ode Sitti Ilmawati
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 14, No 1 (2018): JAF, Februari 2018
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang efek microwave terhadap karakteristik fisis briket dari sekam padi. Pengujian ini menggunakan analisis nilai kalor dan uji nyala. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh microwave terhadap karakteristik fisis. Briket sekam padi dibuat dengan menambahkan tepung tapioca sebagai bahan perekatnya dengan komposisi 10% dari total massa sampel. Ukuran butiran sekam padi yang digunakan sebesar 60 mesh. Sampel dicetak dengan menggunakan cetakan silinder dengan diameter 1,8 cm dengan kekuatan pressing alat kompaksi sebesar 100 kg/cm³. Briket dikeringkan dalam microwave dengan variasi daya microwave 150W, 300W, 500W, 600W dan 800W dengan waktu pemanasan masing-masing selama 30 detik. Pengujian kualitas bahan briket meliputi penentuan analisis nilai kalor dan uji nyala briket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar daya microwave mengakibatkan perubahan nilai kalor briket sekam padi, dimana nilai kalor optimum diperoleh pada daya 150W sebesar 2122,712 kal/gram  dan terendah sebesar 380,507 kal/gram pada daya 800W. Demikian pula apa bila daya microwave yang semakin besar mengakibatkan temperatur pembakaran/nyala yang semakin kecil, dimana temperatur pembakaran optimum diperoleh pada daya microwave 150W sebesar 5450C dan temperatur pembakaran/nyala terendah sebesar 4680C diperoleh pada daya microwave 800W.
Karakteristik briket limbah sabut kelapa (cocos nucifera l.) menggunakan perekat sagu (metroxylon sp.) Lina Lestari; Apriadin Apriadin; Wa Ode Sitti Ilmawati
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 14, No 2 (2018): JAF, Agustus 2018
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai karakteristik briket limbah sabut kelapa (Cocos nucifera L.) menggunakan perekat sagu (Metroxylon sp.) Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk menentukan pengaruh variasi tekanan dan ukuran partikel terhadap karakteristik briket arang limbah sabut kelapa. Kualitas briket arang dapat ditentukan dari kerapatan, kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, kadar karbon terikat dan uji nyala untuk mengamati waktu sulut dan laju nyala. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap yaitu pengumpulan bahan baku, pengeringan bahan baku, karbonisasi, penggerusan dan penyaringan, pencampuran bahan perekat, pencetakan dan pengempaan, pengeringan dan penentuan mutu briket. Hasil penelitian menunjukkan kadar air yang diperoleh berkisar antara 1,3024 – 5,3495 %, kadar abu berkisar antara 2,0169 – 5,8672 %, kadar zat terbang berkisar antara 14,1023 – 33,9271 %, kadar karbon terikat berkisar antara 58,7671 – 78,8604%, kerapatan berkisar antara 0,3741 – 0,4921 g/cm3. Suhu tertinggi pembakaran briket adalah 535ºC, dicapai oleh briket yang dibuat dengan komposisi massa arang:perekat sagu 9:1, ukuran partikel 80 mesh, dan tekanan 90 kg/cm2.
Produksi dan Karakterisasi Liquid Volatile Matter Daun Serai menggunakan Metode Pirolisis dan Gas Chromatography untuk Aplikasi Obat Anti Nyamuk Desy Susilowati; Muh. Jahiding; Wa Ode Sitti Ilmawati
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 15, No 2 (2019): JAF, Agustus 2019
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh temperatur pirolisis terhadap volume dan senyawa penyusun Liquid Volatile Matter daun serai. Daun serai diperoleh dari Desa Aepodu, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Daun serai yang telah dikeringkan, kemudian dipirolisis pada temperatur yang divariasikan yaitu 300, 400, 500 dan 600. Proses pirolisis masing-masing dimulai dari 27 dan dilakukan selama 25 menit. Salah satu produk pirolisis daun serai adalah asap terkondensasi. Asap yang telah terkondensasi ini disebut Liquid Volatile Matter. Volume LVM daun serai diukur menggunakan gelas ukur dan senyawa penyusunnya dikarakterisasi menggunakan GC–MS Gilent. Ketika temperatur pirolisis 300, 400, volume LVM daun serai meningkat. Sementara itu pada temperatur pirolisis 500 dan temperatur pirolisis 600 volume LVM daun serai menurun. Hasil karakterisasi GC-MS menunjukkan bahwa pada temperatur pirolisis 600  menghasilkan senyawa terbanyak, pada temperatur pirolisis 400 dan 500 beberapa senyawa menghilang. Hasil uji efektifitas LVM daun serai menunjukan bahwa LVM daun serai sangat efektif dijadikan obat anti nyamuk dan memiliki nilai keefektifan yaitu 80%, 70%, 60%, 70%. Senyawa yang terkandung adalah sitronellal, sitronellol dan geraniol yang dapat mengusir nyamuk.
Pengaruh ukuran partikel terhadap kualitas arang aktif kulit kakao (theobroma cacao l.) sebagai bahan penyerap kelembaban Lina Lestari; Sitti Rismayanti; Wa Ode Sitti Ilmawati
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 14, No 2 (2018): JAF, Agustus 2018
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai adsorbsi kelembaban menggunakan karbon aktif dari limbah kulit buah kakao. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan karbon aktif dari kulit kakao dengan variasi ukuran partikel dan aktivasi. Karbon aktif dibuat dari kulit buah kakao melalui tahap dehidrasi, karbonasi dan aktivasi suhu 550°C selama 30 menit. Sebelum dilakukan pengujian daya adsorbsi, sampel di panaskan  selama 1,5 jam dengan suhu 105 °C dalam oven dengan tujuan untuk menghilangkan kadar air dari sampel tersebut. Pengujian daya adsorbsi karbon aktif dilakukan dengan memasukkan air panas dengan wadah di dalam kotak kemudian mendiamkannya selama 1 jam hingga keadaan kotak dipenuhi uap, kemudian dimasukkan thermometer hygrometer ke dalam kotak tersebut hingga diperoleh Rh konstan terhadap kelembaban di dalam kotak. Selanjutnya sampel dimasukkan ke dalam kotak tersebut. Pengukuran kelembaban diamati tiap 1 jam. Ukuran partikel sampel bervariasi (20-40) mesh, (40-60) mesh, (60-80) mesh, (80-100) mesh dan >100 mesh. Daya adsorbsi terbaik terdapat pada ukuran partikel >100 mesh  dengan jumlah kadar air yang diserap 20,576 % dan karbon dengan daya adsorbsi yang kurang baik atau lambat  terjadi pada ukuran partikel (20-40) mesh dengan jumlah kadar air yang diserap 0,702%. Hal ini sesuai dengan analisis SEM untuk karbon aktif >100 mesh. Daya adsorbsi semakin berkurang dengan besarnya ukuran partikel arang aktif.