Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara deskriptif dan inferensial: (1) Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematik siswa antara yang mendapat pembelajaran berbasis masalah dan yang mendapat pembelajaran konvensionl (2) Efektivitas peningkatan kemampuan berpikir kritis matematik siswa antara yang mendapat pembelajaran berbasis masalah dan yang mendapat pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPNegeri 14 Kendari yang terdiri dari 8 kelas. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan secara random, diperoleh kelas VIIA sebagai kelas eksperimen dan Kelas VIIB sebagai kelas kontrol. Dari hasil analisis data dan pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan berikut. Pertama: Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematik siswa yang mendapat pembelajaran berbasis masalah adalah sebesar 0,79 tergolong klasifikasi tinggi. Kedua: Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematik siswa yang mendapat pembelajaran konvensional adalah sebesar 0,56 tergolong klasifikasi sedang.. Ketiga: Pembelajaran berbasis masalah lebih efektif daripada pembelajaran konvensional dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematik siswa. Kata Kunci: pembelajaran berbasis masalah; berpikir kritis; konvensional