Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Efektivitas Problem Solving Ditinjau Dari Prestasi Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kepercayaan Diri Karina Nurwijayanti; Muhammad Rijal Alfian
Jurnal Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2021): Edisi Januari 2021
Publisher : Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Halu Oleo,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpm.v12i1.14915

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan problem solving dan konvensional ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis, dan kepercayaan diri. Penelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan pretest-posttest non-equivalent group design. Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMPN 1 Kediri. Pengambilan sampel dilakukan secara acak, kelas VII A terpilih sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B terpilih sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan non tes. Tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis, sedangkan nontes digunakan untuk mengukur kepercayaan diri siswa dan keterlaksanaan pembelajaran. Uji one sample t test digunakan untuk menguji keefektifan pendekatan pembelajaran. Uji two group manova digunakan untuk menguji perbedaan kefektifan. Jika terdapat perbedaan yang signifikan maka dilakukan uji independent sample t-test untuk mengetahui pembelajaran mana yang lebih efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pendekatan pembelajaran problem solving efektif ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis, dan kepercayaan diri; (2)  pendekatan pembelajaran konvensional tidak efektif ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis, dan kepercayaan diri; dan (3) pendekatan pembelajaran problem solving lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran konvensional ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis, dan kepercayaan diri.
PEMBUATAN WEBSITE UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN HASIL KERAJINAN TANGAN DI DESA GUNUNGSARI, KAB. LOMBOK BARAT Karina Nurwijayanti; Juhartini Juhartini; Hambali Hambali
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v3i2.1937

Abstract

Desa Gunungsari menjadi salah satu pusat kerajinan tangan dari bambu yang ada di Lombok Barat dimulai sejak tahun 1980-an, beraneka ragam kerajinan tangan yang telah di hasilkan mulai dari kursi, meja, sarang burung, tempat lampu, kandang ayam, lemari, berugak hingga tas dan pernak-pernik lainnya. Pemasaran dengan metode mulut ke mulut merupakan salah satu dalam prosudur kegiatan yang sangat inovatif dalam pemasaran produk kepada konsumen. Kedepan perlu adanya sebuah media pemasaran online yang lebih menarik serta memiliki jaringan yang luas dalam melakukan pemasaran produk, belum dijalankannya pemasaran berbasis teknologi informasi seperti pemasaran melalui website. Mengacu pada beberapa alasan seperti banyaknya pemilik UMKM yang belum mengenal komputer dan internet, minimmnya pengetahuan pemilik UMKM mengenai teknologi informasi dan internet, terutama pemasaran memalui online, kesulitan dalam memasarkan produk yang dihasilkan oleh UMKM di Desa Gunungsari dikarenakan masih membutuhkan biaya yang lumayan besar, sehingga diperlukan sebuah pelatihan dalam memanfaatkan media pemasaran scara online berupa marketplace berbasis web yang sudah ada untuk memasarkan produk yang dihasilkan UMKM. Tim pelaksana PkM akan memulai kegiatan pelatihan sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah disepakati bersama dengan para peserta. Kegiatan pelatihan menggunakan metode ceramah, diskusi (tanya jawab) dan Latihan mengoperasikan media menjualan online. Selama kegitan berlangsung, antusias pengrajin bambu dan pemilik UMKM cukup tinggi terlihat dari rasa ingin tahu mereka terhadap penjualan online dan bagaimana proses pengelolaan data mulai dari pengisi data produk yang akan di jual, mencoba mengelola data penjualan produk dan pembuatan laporan penjualan. kebutuhan tentang keterampilan IT semakin tinggi sehingga diperlukan kerjasama antara beberapa pihak untuk memberikan pelatihan bagi para pelaku UMKM yang tidak memiliki jiwa wiraswasta, dan menumbuh-kembangkan jiwa wiraswasta bagi peserta yang belum memilikinya serta mampu memberikan pemahaman mengenai komputer, internet dan pengenalan dan pemasaran produk secara online pada pengrajin bambu UMKM Gunungsari
Penerapan Sistem Keamanan Video Menggunakan Kriptografi Algoritma Kunci Simetris Emi Suryadi; Moh Subli; Karina Nurwijayanti
JATISI (Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi) Vol 9 No 3 (2022): JATISI (Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) STMIK Global Informatika MDP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35957/jatisi.v9i3.3044

Abstract

Keamanan yang diterapkan pada video sebagai bentuk usaha dalam menjaga keaslian informasi yang disampaikan agar tetap terjaga dengan baik. Sistem keamanan yang digunakan dalam melindungi video dari serangan luar dengan menggunakan aplikasi kriptografi. Aplikasi kriptografi yang digunakan berhasil membuat video menjadi samar atau tidak jelas sehingga menyulitkan pihak yang tidak berwenang mengetahui informasi yang disampaikan proses ini disebut dengan enkripsi, sedangkan proses untuk melihat video agar dapat dibaca dengan mudah dikenal dengan dekripsi. Kunci yang digunakan untuk proses enkripsi dan juga dekripsi video menggunakan kunci simetris. Kunci simetris tetap harus dirahasiakan dengan tujuan untuk menjaga keaslian video sebab jika kunci yang digunakan diketahui oleh pihak yang tidak bertanggung jawab maka sistem keamanan video dapat dengan mudah dibaca. Tingkat keamanan video yang dienkripsi didasarkan kombinasi kunci yang digunakan, semakin banyak kombinasi yang digunakan maka tingkat kerumitan pemecahan sandi semakin kuat. Metode hill cipher menggunakan model matematika dalam mengacak suatu frame video sehingga membuat informasi tidak jelas. Perhitungan metode ini menggunakan model matriks dalam menghitung piksel frame video dengan modulo 256. Penerapan metode ini berhasil membuat video menjadi terenkripsi dan juga dapat mengembalikan video menjadi asli. Aplikasi kriptografi video ini dapat digunakan untuk mengurangi kejahatan penyalahgunaan informasi.
Sentiment Analysis of a 271 Trillion Rupiahs Corruption Case Using LSTM Selamet Riadi; Rudi Muslim; Emi Suryadi; Karina Nurwijayanti; M. Zulpahmi; Muhamad Masjun Efendi; Bahtiar Imran
International Journal of Informatics and Computation Vol. 7 No. 1 (2025): International Journal of Informatics and Computation
Publisher : University of Respati Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ijicom.v7i1.104

Abstract

Corruption is one of the most pressing issues in Indonesia, significantly affecting public trust in governance and the nation’s development. Among the many corruption cases that have surfaced, the recent 271 trillion rupiah corruption case has drawn widespread attention and public discourse. Understanding the public's perception and sentiment regarding such cases can provide valuable insights into how these issues impact society. Researchers identified an opportunity to leverage sentiment analysis as a method to capture and analyze public sentiment in this context. The dataset for this study was collected from the social media platform Twitter (X) using a data crawling technique. Prior to analysis, preprocessing was performed to clean and prepare the data. After preprocessing, the data was categorized into three sentiment labels: negative, positive, and neutral. To perform sentiment classification, this study utilized the LSTM (Long Short-Term Memory) algorithm, a deep learning method particularly suited for sequential data analysis. The model was trained over a total of 10 epochs. The classification results demonstrated that the LSTM algorithm achieved an accuracy of 0.9365 at the 10th epoch, showcasing its effectiveness in analyzing public sentiment regarding 271 trillion rupiah corruption issues.