Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERENCANAAN BETON STRUKTUR MUTU KELAS III DENGAN MENGGUNAKAN PASIR WANINGGAP NANGGO ( Hairulla Hairulla
MUSTEK Vol 4 No 1 (2015): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan unsur penyusun dan penopang struktur bangunan, jikaberkualitas baik maka dapat menahan beban bangunan yang besar, salah satu bahanyang digunakan adalah pasir. Di Kabupaten Merauke terdapat beberapa lokasipenambangan pasir lokal dan menampungan pasir import, jika kedua jenis pasir inidicampurkan belum diketahui nilai kuat tekan yang dihasilkan, oleh sebab itudilakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik pasir untuk campuran beton dankuat tekan dari campuran pasir lokal dan pasir import.Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Musamusdengan menggunakan rancangan metode DoE. Perbandingan yang digunakan adalahcampuran 70 % pasir Luwu : 30 % pasir Waninggap Nanggo, 80 % pasir Luwu : 20% pasir Waninggap Nanggo, normal pasir Waninggap Nanggo dan normal pasirLuwu menggunakan kubus ukuran 15x15x15 cm sebanyak 20 contoh benda uji.Kuat tekan yang diperoleh perbandingan 70 % pasir Luwu : 30 % pasirWaninggap Nanggo sebesar 21.80 Mpa, perbandingan 80 % pasir Luwu : 20 % pasirWaninggap Nanggo sebesar 29.54 Mpa, beton normal pasir Waninggap nanggo 16.57Mpa  dan pasir Luwu 30.56 Mpa. Proporsi yang dapat digunakan adalah campuran 80% pasir Luwu : 20 % pasir Waninggap Nanggo dengan nilai kuat tekan 29.54 Mpa,hasil yang diperoleh lebih besar dari kuat tekan yang direncanakan yaitu diatas K225.
PENGGUNAAN LIMBAH BATU BATA SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH LEMPUNG DITINJAU DARI NILAI CBR Hairulla Hairulla
MUSTEK Vol 4 No 2 (2015): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jenis tanah dasar di Kabupaten Merauke umumnya merupakan tanah lempung yang memiliki nilai kembang susut yang besar. Hal ini menyebabkan daya dukung tanahnya dalam memikul beban sangat rendah. Salah satu cara untuk mengatasi jenis tanah lempung adalah dengan melakukan stabilisasi tanah. Penelitian ini dilakukan dengan menstabilisasikan tanah dengan cara mekanis untuk mengetahui nilai kuat geser tanah lempung sebelum dan sesudah dilakukan stabilisasi dengan limbah batu bata dan mengetahui nilai CBR.       Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode experimental, dimana menggunakan pencampuran tanah lempung dengan limbah batu bata dengan variasi persentase limbah batu bata 0%, 10%, 20%, 30%, dan 40%. Kemudian dilakukan pengujian kuat geser langsung dan CBR.            Hasil pengujian kuat geser langsung dan CBR. Nilai kuat geser tanah lempung dengan kadar limbah batu bata 0%, 10%, 20%, 30%, dan 40% pada 28 hari sebesar 0,60 kg/cm2, 1,02 kg/cm2, 0,84 kg/cm2, 0,77 kg/cm2, 0,71 kg/cm2. Dan Nilai CBR tanah lempung dengan kadar limbah batu bata 0%, 10%, 20%, 30%, 40% sebesar 2,96%, 3,25%, 3,37%, 3,71%, 8,7%. Dapat terlihat bahwa dengan menambahkan limbah batu bata dapat menurunkan nilai kuat geser pada tanah lempung sedangkan dengan menambahkan limbah batu bata akan meningkatkan nilai CBR pada tanah lempung.
PERLAKUAN CAMPURAN BATAKO DENGAN MENGGUNAKAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN ADITIF Jeni Paresa; Hairulla Hairulla
MUSTEK Vol 4 No 3 (2015): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v4i3.483

Abstract

Batako merupakan salah satu bahan bangunan yang berupa batu-batuan yang pengerasannya tidak dibakar dengan bahan berupa campuran pasir, semen, air dan dalam pembuatannya dapat ditambahkan bahan tambah lainnya (additive). Dalam hal ini salah satu bahan additive yang digunakan adalah abu sekam padi.Penelitian ini dimulai dengan pemeriksaaan karakteristik fisik dari setiap material kemudian melakukan rancangan mix design campuran menggunakan metode eksperimen dan pengujian. Tahapan ini membuat benda uji 3 (tiga) sampel perbandingan yaitu campuran 1pc : 5ps tanpa abu sekam padi, 1pc : 5ps : 5% abu sekam padi, 1pc : 5ps : 10 % abu sekam padi dan 1 pc : 5 ps : 15 % abu sekam padi.            Dari hasil penelitian didapatkan nilai kuat tekan maksimum pada umur 28 hari campuran tanpa abu sekam padi sebesar 11,73 kg/cm2, campuran 5% abu sekam padi sebesar 4,92 kg/cm2, campuran 10% sebesar 3,85 kg/cm2 dan campuran 15% sebesar 3,50 kg/cm2. Dapat disimpulkan bahwa perbandingan campuran dari keempat sampel masuk dalam standar nilai uji tekan  yaitu 2 - 7 N/mm2 dan setiap penambahan abu sekam padi membuat volume batako menjadi ringan dan daya ikat terhadap agregat, sehingga abu sekam padi layak digunakan sebagai bahan additive campuran batako. Dilihat dari segi ekonomi bahwa campuran 15% abu sekam padi lebih ekonomis harganya dengan harga perbuahnya Rp. 738,- dibandingkan dengan campuran tanpa abu sekam padi perbuanya Rp. 908,-.
STUDI KARAKTERISTIK PARAMETER KUAT GESER TANAH LEMPUNG DENGAN BAHAN STABILISASI PORTLAND COMPOSITE CEMENT DAN POLYPROPYLENE FIBER Abdul Rahmad; Hairulla Hairulla; Suyadi Suyadi
MUSTEK Vol 5 No 2 (2016): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v5i2.619

Abstract

Kondisi tanah disetiap tempat sangatlah berbeda karena tanah secara alamiah merupakan material yang rumit dan sangat bervariasi. Sebagai material konstruksi yang memegang peran penting sebagai dasar pondasi, sehingga mutlak diperlukan tanah yang memiliki kuat dukung tinggi dan penurunan yang sekecil mungkin. Hasil pengujian ini didapat dengan menstabilisasikan tanah dengan cara mekanis untuk mengetahui nilai kuat geser tanah lempung dengan bahan stabilisasi Portland Composite Cement (PCC) dan Polypropylene Fiber.       Metode yang digunakan adalah dengan mencampurkan tanah lempung dengan bahan stabilisasi portland composite cement dan polypropylene. Kemudian dilakukan pengujian kuat geser langsung.       Hasil pengujian didapatkan Kuat Geser tertinggi tanah dengan semen PCC 4% dan polypropylene fiber 0,4% dengan nilai kohesi (c) sebesar 0,44 kg/cm2, nilai sudut geser internal sebesar 65°30’25’’ nilai kuat gesernya yaitu  sebesar 2,195 kg/cm2, dengan waktu pemeraman 14 hari.
PENGARUH PENGGUNAAN VISCOCRETE TERHADAP KUAT TEKAN BETON MORTAR MENGGUNAKAN PASIR LOKAL MERAUKE Budi Doloksaribu; Hairulla Hairulla
MUSTEK Vol 6 No 1 (2017): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v6i1.674

Abstract

Pemilihan jenis konstruksi untuk pembangunan didasarkan pada ketersediaan material bahan bangunan di lokasi pekerjaan seperti halnya material bahan bangunan untuk jenis konstruksi beton. Kabupaten Merauke relatif datar dan berawa sehingga material beton khususnya agregate susah dijumpai di lapangan dan bahkan harus mendatangkannya dari luar pulau dengan harga yang cukup mahal. Untuk mengatasi hal ini, dilakukan penelitian untuk memaksimalkan material pasir lokal yang ada dengan menggunakan bahan tambah jenis Viscocrete-1003 untuk meningkatkan mutu beton mortarnya.Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental dengan menggunakan perbedaan persentasi kadar Viscocrete-1003 terhadap berat semen yang digunakan.Hasil penelitian diperoleh kadar optimum Viscocrete-1003 dengan menggunakan pasir lokal Merauke adalah sebesar 1,1% dan peningkatan kuat tekan mortar beton tanpa menggunakan Viscocrete-1003 dan dengan menggunakan Viscocrete-1003 pada kadar optimum adalah sebesar 138,5%.
PENGGUNAAN SOIL CEMEN SEBAGAI BAHAN PERKERASAN JALAN DI TINJAU TERHADAP NILAI CBR Hairulla Hairulla
MUSTEK Vol 6 No 2 (2017): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v6i2.679

Abstract

Perkembangan Kabupaten Merauke akan menimbulkan tingginya permintaan akan prasarana jalan yang memadai. Dalam peningkatan mutu jalan konstruksi soil cement, konstruksi  lama ditimbun dengan material baru (selected mateials) dan distabilisasi, hal ini akan memberikan beberapa kerugian, diantaranya bangunan Box culvert akan mengalami penambahan beban mati diatasnya dan pengambilan bahan terus menerus tentunya akan merusak alam. Tujuan penulisan ini adalah (1) Mengetahui pemanfaatan material daur ulang perkerasan soil cement lama sebagai bahan perkerasan jalan, (2) Mengetahui hasil pemanfaatan daur ulang perkerasan soil cement sebagai bahan perkerasan jalan tanpa penambah material baru selected materials (Selmat).Metode yang digunakan adalah metode pengujian CBR labolatorium SNI. Pengujian dilakukan dengan dua sample tanah yaitu material hasil bongkaran soil cement dan selected materials (selmat), untuk diketahui nilai CBR yang dihasilkan kemudian dibandingkan. dengan metode ini juga akan diketahui kekuatan penggunaan soil cemen sebagai bahan yang di daur ulang sebagai material perkerasan jalan.Hasil pengujian CBR Labolatorium disimpulkan bahwa dengan penambahan semen sebanyak 12% ditambah pemeraman 7 hari, diperoleh nilai CBR rata-rata pada  selected materials (selmat) sebesar 30,17%. Sedangkan material bongkaran soil cement mengalami peningkatan yang baik yaitu nilai CBR rata-rata sebesar 73,02%. Maka  material bongkaran soil cement dapat digunakan sebagai bahan perkerasan jalan dengan cara distabilisasi dan telah memenuhi syarat perkerasan jalan yaitu sebagai lapis fondasi bawah (subbase) CBR ≥ 35%.
Pemodelan Septic Tank Komunal Ramah Lingkungan Saenal Basri Palaguna; Hairulla Hairulla; Suyadi Suyadi
Musamus Journal of Civil Engineering Vol 2 No 01 (2019): Musamus Journal of Civil Engineering
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjce.v2i01.2256

Abstract

Kabupaten Merauke adalah kota yang mengalami proses berkembang. Dengan wilayah yang sangat luas, dan jumlah penduduk yang cukup banyak, serta pembangunan infrastruktur dan tempat tinggal (perumahan), menyebabkan lingkugan juga perlu dipikirkan untuk meningkatkan kondisi yang baik untuk ditempati masyarakat. Adapun tujuan utama penelitian ini adalah sebagai berikut: a). Untuk menguji kelayakan septic tank komunal dengan mengetahui perbadingan nilai pH air limbah. b). Untuk merencanakan desain septic tank komunal sesuai dengan kelayakannya. Metode pembuatan septic tank Komunal yang kami buat adalah metode Aerobic dan Anaerobic sistem, dan juga kami menggunakan prototipe septic tank yang terbuat dari kaca untuk melakukan percobaan pemodelan septic tank komunal. pengujian ini menggunakan air limba (tidak menggunakan limbah padat feses) di campur lumpur sebagai bahan pengujian. Kami juga menggunakan Ph meter untuk mengukur Ph air dalam percobaan kami. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka didapat hasil perbandingan nilai pH pada pengujian air limbah menggunakan hasil desain pemodelan sepic tank komunal. Pada percobaan pertama Nilai pH yang didapat yaitu pH awal (air limbah pada saat sebelum dilakukan pengujian yaitu pH 9.0, dan nilai pH setelah dilakukan pengujian maka nilai pH yang didapat pada percobaan pertama sebesar pH 8.0, pada percobaan kedua sebesar pH 7.7 dan Pada percobaan ketiga sebesar pH 7.6.