Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

The Implementation Of Ladm Versionedobject Class For Representing Spatio-Temporal Of Cadastre 4d Objects Miranty N. Sulistyawati; Trias Aditya; Purnama B Santosa
BHUMI: Jurnal Agraria dan Pertanahan Vol. 4 No. 2 (2018): Bhumi: Jurnal Agraria dan Pertanahan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1966.067 KB) | DOI: 10.31292/jb.v4i2.281

Abstract

Abstract: Spatial representations and ownerships of 3D properties change over time. Changes are recorded as historical data of transactions, adding the dimension of 3D spatial data into 4D data, known as Cadastre 4D. Spatial representations of 3D properties are prone to disputes when the shape and dimensions representing ownership changes do not match with the reality. This paper focuses in assessing visualizations of 4D cadastre objects applying VersionedObject class stated in the International Standard of Land Administration Domain Model (ISO 19152:2012). Based on the analysis on the current strata title ownership registration implemented in Indonesia’s land Information System (known as KKP), a model of 4D spatial data that f its to the administration system in Indonesia was developed. Visualization of 4D cadastre objects applied in this research is suited to VersionedObject class LADM and presented on the web to represent changes of 3D geometry boundaries over time.Keywords: Cadastre 3D and 4D, VersionedObject, LADM, data presentation, land information system Intisari: Penyajian spasial dan kepemilikan properti 3D mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan dicatat sebagai data historis transaksi, dengan menambahkan dimensi data spasial 3D ke dalam data 4D, yang dikenal sebagai Kadaster 4D. Representasi spasial properti 3D rentan terhadap sengketa ketika bentuk dan dimensi yang mewakili perubahan kepemilikan tidak sesuai dengan kenyataan. Paper ini berfokus pada visualisasi data spasial obyek kadaster 4D dengan menerapkan kelas VersionedObject LADM (ISO 19152:2012). Berdasarkan analisis pada pendaftaran kepemilikan atas satuan rumah susun terkini yang telah diterapkan di Sistem Informasi Tanah Indonesia (dikenal sebagai KKP), telah dikembangkan model data spasial 4D yang sesuai dengan sistem administrasi di Indonesia. Visualisasi objek kadaster 4D yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan kelas VersionedObject LADM dan disajikan di web untuk mewakili perubahan batas geometri 3D dari waktu ke waktu.Kata Kunci: Kadaster 3D dan 4D, VersionedObject, LADM, penyajian data, sistem informasi pertanahan
Geovisual Analytics of Spatio-Temporal Earthquake Data in Indonesia Febrian Fitryanik Susanta; Cecep Pratama; Trias Aditya; Alian Fathira Khomaini; Hadi Wijaya Kusuma Abdillah
Jurnal Geospasial Indonesia Vol 2, No 2 (2019): December
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgise.51131

Abstract

Indonesia is one of the nations located in the Ring of Fire. Indonesia has a high level of geodynamic activities so that it's often earthquake tectonics. The earthquakes are caused by Indonesia position located in the confluence of four main plates. At present, the history of earthquake data in Indonesia has been accessible by the public. However, general visualization which can present history earthquake in the form maps and summary statistics have not been available. Therefore, this research aims to visualize the history of earthquake data interactively combining spatial data and temporal data. The data used for this research was obtained from BMKG website. The data variables used in this research include CORS stations and history of earthquake phenomenons between 2004 and 2019. The earthquake phenomenon consists of occurrence time, coordinate position, depth and magnitude. The data are processed using Ms Excel and ArcGIS Online Map then are visualized by Web AppBuilder for ArcGIS. The results of the data processing are maps presented in a dashboard with time-series animation and widgets features. We performed maps, graphics and time-series animation as interactive visual interfaces and matched the tasks to visual analytics techniques that are capable to support them. In this paper, we introduce the relationship between variables and present the visual analytics techniques using several example scenarios of Spatio-temporal earthquake data.
Analitis Geovisual Okupansi Halte dan Pergerakan Penumpang Transjakarta Alian Fathira Khomani; Trias Aditya
Jurnal Geospasial Indonesia Vol 3, No 1 (2020): June
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgise.54785

Abstract

Public eagerness to use Transjakarta as a transport mode has been increasing over the past few years as the ridership growth consistently. To keep the growth up, stakeholders need to understand the passenger behavior by creating an effective operational system so that the passenger satisfaction maintained. An understanding of passenger behavior can be obtained by identifying its pattern and trend which recorded as passenger transaction data. This project uses passenger transaction data which contains information about time and space to produce interactive visualization as a means to identify passenger behavior. Interactive visualization created in this project depicts the trend of bus stop occupancy and passenger movement from one stop to another. The visualization consists of a map and diagrams which relate to each other as one integrated analytical dashboard system. The visualization design process combines Tableau 2019.2 and Mapbox GL JS to create powerful visualization supported by a 3D map view that facilitates analytical reasoning work. Geovisual analytics dashboard as a result of this project is intended for PT. Transportasi Jakarta staff to make decisions. Some staff was asked to examine the usability of the dashboard regarding its effectiveness, efficiency, and accessibility aspects. The usability test pointed out that the analytical dashboard can generate new information about the patterns and trends of Transjakarta passengers.
Evaluasi Posisi Geometrik Model 3D Candi Prambanan pada Aplikasi Augmented Reality berbasis GPS Helmi Nurul Wahid; Trias Aditya
Jurnal Geospasial Indonesia Vol 3, No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgise.56169

Abstract

Candi Prambanan merupakan kompleks bangunan peninggalan kerajaan Mataram Kuno yang pernah berjaya di Pulau Jawa. Statusnya sebagai situs warisan dunia dari UNESCO menjadikan bangunan bersejarah ini menjadi salah satu destinasi wisata yang terkenal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Digitalisasi Pembuatan model tiga dimensi (3D) obyek candi merupakan salah satu program pelestarian budaya. Salah satu teknik rekonstruksi digital bangunan budaya adalah pemanfataan teknologi Augmented Reality (AR) berbasis posisi dari Global Positioning Systems dari piranti telpon. Fokus utama dari paper ini adalah menyajikan nilai akurasi dan respon pengguna terhadap kesalahan posisi obyek digital 3D candi yang ditampilkan melalui AR pada piranti telpon. Pengujian yang dilakukan adalah pengukuran ketelitian posisi dengan mengukur kesalahan jarak rata-rata model, serta persepsi respon pengguna. Pada penelitian ini, rata-rata kesalahan posisi model 3D pada aplikasi GPS AR yang ditampilkan adalah 2,208 ± 0,402 m dari koordinat lokasi yang dimasukkan pada sistem.  Berdasarkan evaluasi pengguna,  penyajian model 3D Candi Prambanan memperoleh nilai penerimaan pengguna sebesar 96,67% untuk perihal ketepatan posisi objek dan  sebesar 53,33% untuk stabilitas tampilan objek 3D. Secara keseluruhan, nilai pemanfaatan aplikasi GPS AR untuk visualisasi candi sebesar 79,16%, dengan nilai hasil pengujian model 3D yang terletak di Candi Prambanan sebesar 78,33% dan pengujian di luar area kompleks sebesar 80%.
Visualisasi Peta Skematik dan Story Map MRT dan LRT Jakarta Alun Sagara Putra; Trias Aditya
Jurnal Geospasial Indonesia Vol 4, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgise.61009

Abstract

Keberadaan MRT dan LRT Jakarta bertujuan untuk melakukan perubahan pada pola penggunaan transportasi, dari transportasi pribadi menjadi transportasi umum. Berdasarkan data Menteri Perhubungan, hanya 32% warga Jakarta yang sehari-harinya menggunakan transportasi umum. Untuk meningkatkan minat pengguna transportasi umum, maka dibutuhkan informasi yang lengkap mengenai berbagai pilihan akses transportasi. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk menampilkan informasi peta jaringan MRT/LRT Jakarta dan peta interaktif story map hasil analisis Transit-Oriented Development (TOD) dan service area pada tiap stasiun sebagai penunjang perencanaan guna mencapai transportasi yang berkelanjutan. Peta jaringan MRT/LRT Jakarta dibuat dengan melakukan proses skematisasi, yaitu mengubah peta konvensional menjadi peta skematik yang umumnya digambar lurus dengan sudut tertentu dan banyak digunakan dalam sistem transportasi kota. Peta interaktif story map dibuat melalui platform ESRI Story Map. Visualisasi analisis indeks TOD pada stasiun MRT Jakarta menggunakan hasil perhitungan yang sudah dilakukan oleh Siburian (2020), sedangkan visualisasi analisis indeks TOD pada stasiun LRT Jakarta merupakan hasil perhitungan yang diolah oleh penulis. Nilai indeks TOD dihitung berdasarkan metode Singh (2015) dengan 8 parameter. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dua stasiun memiliki indeks level tinggi, tiga stasiun dengan level sedang, dan satu stasiun tergolong memiliki level TOD rendah. Kegiatan ini menghasilkan sebuah website yang tersusun atas dua halaman yaitu halaman beranda dan halaman peta. Halaman beranda berisi informasi umum seperti sejarah, tarif, dan waktu perjalanan kereta. Sedangkan halaman peta merupakan halaman inti dari website yang disajikan dalam bentuk peta statik skematik dan peta interaktif story map. Data spasial terkait titik-titik penting, rute perjalanan, kependudukan, serta penggunaan lahan divisualisasikan pada peta sebagai fitur spasial. Berdasarkan hasil evaluasi dari pengguna, website yang dihasilkan mampu menyajikan informasi dengan tepat, baik, dan mudah untuk operasikan. 
Pembuatan Sistem Informasi Irigasi dan Kebutuhan Air dengan Standar dan Mekanisme Akses Berbasis Infrastruktur Data Geospasial untuk Irigasi Pertanian di Kabupaten Karanganyar Dimas Uga Perceka; Trias Aditya
Jurnal Geospasial Indonesia Vol 4, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgise.61438

Abstract

Manajemen irigasi diperlukan dalam mendukung tatakelola dan penentuan kebutuhan air, khususnya pada lahan pertanian. Manajemen irigasi tersebut dapat dioptimalkan dengan melakukan inventarisasi data irigasi di dalam sebuah web map. Inventarisasi data tersebut bertujuan agar skenario tukar guna data spasial khususnya terkait manajemen irigasi dapat berjalan optimal. Skenario tukar guna data dapat optimal apabila diseminasi informasi yang ada dapat saling terintegrasi. Permasalahan utama yaitu diseminasi informasi ataupun data terkait kebutuhan air untuk lahan pertanian ada pada sumber yang terpisah sehingga sulit untuk menganalisis hasil integrasi dari data tersebut. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan menyelaraskan data (curah hujan efektif, evapotranspirasi, porositas, total kehilangan air, efisiensi irigasi, petak irigasi, saluran irigasi dan petak irigasi) sehingga data dapat diintegrasikan dan dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Pada tulisan ini dilakukan 5 tahapan kegiatan yaitu perencanaan dan pengumpulan data, analisis, desain sistem, implementasi dan evaluasi. Hasil yang didapat yaitu berupa web map yang digunakan untuk memfasilitasi ketersediaan dan akses data spasial yang di dalamnya terdapat data irigasi dan klimatologi. Dalam web map yang dibangun terdapat fasilitas-fasilitas diantaranya pembacaan data, penambahan data, pembaruan data, penghapusan data dan pengunduhan data. Web map yang dinamakan Sistem Informasi Irigasi dan Kebutuhan Air (SIRISKA) ini merupakan sebuah web map dinamis yang menggunakan fungsi Create Read Update and Delete (CRUD) ke basis data. Web map dibangun berdasarkan integrasi antara komponen back-end yang terdiri atas PostgreSQL (basisdata), PHP (server-side scripting), Apache (web server) dan komponen front end yang terdiri atas JavaScript, HTML dan CSS. Web map SIRISKA dievaluasi dengan beberapa parameter diantaranya efektifitas, kebergunaan, konsistensi, kejelasan arsitektural dan visual, dan kemampuan data sharing. Berdasarkan evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi yang dibuat dapat memudahkan pengguna untuk melakukan tukar guna data dan mendapatkan informasi kebutuhan air irigasi untuk setiap petak irigasi.
Desain Sistem Kadaster Multiguna (Studi Kasus Kecamatan Serengan, Kota Surakarta) Anugerah Satria Pradana Budiyono; Trias Aditya
Jurnal Geospasial Indonesia Vol 5, No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgise.75657

Abstract

Tanah merupakan sumber daya yang terbatas, kebutuhan akan kepemilikan dan penggunaan tanah semakin meningkat tiap waktu. Sistem administrasi pertanahan hadir untuk menjawab permasalahan tersebut. Layanan administrasi pertanahan yang meliputi pendaftaran, perpajakan, penatagunaan tanah dan pembangunan tanah di Indonesia masih disimpan dan dikelola secara terpisah oleh instansi yang berbeda yang mengakibatkan satu objek bidang tanah yang sama, dapat diartikan berbeda pada setiap instansi. Permasalahan tersebut dapat ditangani dengan sistem administrasi pertanahan di mana satu data objek tanah dapat digunakan untuk berbagai macam layanan. Sistem kadaster multiguna merupakan sistem kadaster yang tidak hanya mencakup layanan kepemilikan tanah, ataupun hanya perpajakan, tetapi layanan yang lebih luas seperti penatagunaan tanah, pembangunan dan lain sebagainya. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan setiap instansi untuk mewujudkan kadaster multiguna dan membuat purwarupa sistem kadaster multiguna yang dapat digunakan untuk instansi pengguna data pertanahan. Pembentukan sistem kadaster multiguna, dibagi menjadi beberapa tahapan. Identifikasi dan pengolahan data, analisis data, pembangunan basis data kadaster multiguna, dan pembuatan sistem kadaster multiguna. Hasil yang diperoleh bahwa diperlukan standar data yang sama agar dapat digunakan untuk setiap instansi. Selain itu, diperlukan pengindeksan data spasial bidang tanah agar sinkron data antar instansi dapat dilakukan dengan baik. Hal ini sangat diperlukan dalam pembentukan basis data sistem kadaster multiguna dapat dijalankan secara optimal. Hasil akhir yang diperoleh adalah web map kadaster multiguna yang memfasilitasi ketersediaan dan akses data spasial terkait pertanahan. Data yang dalam web map terdapat berbagai macam fasilitas yaitu fasilitas tambah data, fasilitas hapus data, fasilitas ubah data, fasilitas ubah bentuk dan fasilitas lihat data. Untuk mendukung fasilitas tersebut, web map kadaster multiguna menggunakan fungsi Create Read Update and Delete (CRUD) ke basis data.
Evaluation CityGML and CityJSON Data Format for 3D Cadastre in Indonesia Romanza Wiradinata Putra; Trias Aditya
Jurnal Geospasial Indonesia Vol 6, No 1 (2023): June
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgise.78590

Abstract

Infrastruktur, prosedur serta rangkaian kebijakan perlu disiapkan oleh pemerintah dalam rangka implementasi kadaster 3D di Indonesia. Untuk mendukung upaya pengembangan sistem kadaster 3D di Indonesia, terlebih dahulu perlu menyusun dan mempersiapkan beberapa kebutuhan. Salah satu kebutuhan yang paling mendukung implementasi kadaster 3D di Indonesia adalah terkait dengan penggunaan format data. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi model CityGML dan CityJSON melalui proses konversi IFC menjadi CityGML dan CityGML ke CityJSON berdasarkan hasil pengecekan dan validasi terhadap setiap fitur dan elemen model CityGML dan CityJSON sehingga dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah dalam menentukan format data yang tepat untuk menyimpan dan memvisualisasikan model kadaster 3D. Data yang digunakan adalah elemen IfcSpace dan IfcWallStandardCase pada model IFC stasiun MRT Bundaran HI dan Blok M Jakarta. Konversi IFC ke CityGML dilakukan di perangkat eveBIM, FME, dan FZK. Pada masing-masing software dilakukan percobaan untuk membandingkan representasi geometri fitur dari model CityGML berdasarkan ada tidaknya kesalahan berupa penambahan atau pengurangan geometri fitur. Dengan demikian dapat dievaluasi model CityGML manakah yang memiliki representasi model 3D paling baik dan software yang paling tepat digunakan untuk konversi IFC ke CityGML. Dari evaluasi tersebut dapat diketahui pula apakah model CityGML dapat dikonversi menjadi model CityJSON serta apakah model 3D tersebut memiliki kesalahan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa model CityGML yang dikonversi pada perangkat FME dan FZK memiliki representasi geometri fitur yang baik dan sesuai dengan geometri fitur asalnya yaitu model IFC, sedangkan model CityGML hasil konversi eveBIM tidak representatif karena banyak ditemukan kesalahan. Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa visualisasi model CityJSON tidak dapat dilakukan pada elemen CityGML yang direpresentasikan dalam LoD-4. Sampai dengan penelitian ini dilakukan, skema encoding CityGML versi 3 belum ditetapkan sebagai standar resmi sehingga perangkat lunak yang menangani konversi IFC ke CityGML masih menggunakan CityGML versi 2.
Analitik Geovisual Pengaruh Pandemi COVID-19 Terhadap Pola Dan Kecenderungan Kriminalitas Di Daerah Istimewa Yogyakarta Zelin Resiana; Trias Aditya
Jurnal Geospasial Indonesia Vol 6, No 1 (2023): June
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgise.80670

Abstract

Angka kriminalitas pada pandemi COVID-19 saat ini terus meningkat. COVID-19 tidak hanya memicu kontraksi terhadap ekonomi tetapi juga peningkatan pengangguran secara besar-besaran hal ini dapat menjadi faktor peningkatan angka kriminalitas. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis pola distribusi spasial, tren data temporal dan analisis pengaruh pandemi COVID-19  terhadap kriminalitas. Metode yang digunakan untuk memvisualisasikan distribusi spasial adalah clustering metode kernel density, data spasio temporal divisualisasikan dengan menggunakan visualisasi time series (deret waktu), untuk mengetahui pengaruh variabel lain terhadap angka kriminalitas digunakan analisis statistik regresi dengan metode Geographically Weighted Regression (GWR). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pada tahun 2019 pola distribusi spasial kriminalitas terjadi di Kecamatan Depok, Mlati, Ngaglik berada pada wilayah kriminalitas dengan kerapatan titik yang sangat tinggi, dan tahun 2020 yaitu Kecamatan Depok dan Mlati. Jenis kriminalitas yang banyak terjadi tahun 2019 adalah pencurian dan penganiayaan, sedangkan tahun 2020 jenis kriminalitas penipuan dan penipuan dengan penggelapan. Analisis spasiotemporal tindak kriminalitas paling sering terjadi antara pukul 07.00-13.00 dan 12.01-18.00 yaitu 69,00 % tahun 2019 dan 72,00% tahun 2020. Analisis berdasarkan kebijakan PSBB dan PSBB Transisi terjadi peningkatan rata-rata kriminalitas tiap bulan saat diberlakukannya kebijakan. Berdasarkan nilai predicted hasil analisis GWR wilayah dengan kerawanan tinggi ada pada Kecamatan Depok dengan nilai kerawanan 26,67 tahun 2019 dan 35,54 pada tahun 2020. Model dapat menjelaskan data mengenai kriminalitas di Provinsi DI. Yogyakarta yaitu sebesar 47% untuk tahun 2019 dan 52% tahun 2020. Hasil uji-t, pada data 2019 dan 2020 variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kriminalitas adalah sama yaitu jumlah laki-laki, persentase datang dan pindah dan persentase remaja. Namun pada data 2020 variabel yang berpengaruh lainnya adalah variabel COVID-19 juga signifikan terhadap kriminalitas.