This Author published in this journals
All Journal Ruang REKA RUANG
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Perempuan Dalam Strategi Penanggulangan Banjir Di Kelurahan Sampangan Dan Bendan Dhuwur Semarang Landung Esariti
Ruang Vol 3, No 2 (2017): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ruang.3.2.181-187

Abstract

Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman yang dilakukan penulis dalam kegiatan pendampingan Building Resilience through the Integration of Gender and Empowerment (BRIGE). Program ini didanai oleh MERCYCORPS dan dilaksanakan secara serial di 6 kelurahan di Kota Semarang, dalam waktu 1 Oktober – 13 November 2016. Kelurahan Sampangan dan Bendan Dhuwur merupakan salah dua kelurahan yang didapati mempunyai karakteristik yang unik untuk dipelajari terkait dengan peran perempuan dalam strategi penanggulangan banjir. Analisis gender digunakan  sebagai metode analisis, yang meliputi  (a) bagaimana tanggung jawab dan kewajiban yang diemban, (b) akses terhadap sumber daya, (c) proses pengambilan keputusan, (d) mobilitas waktu, (e)norma sosial dan budaya yang dianut, (f) institusi dan kebijakan yang berlaku.Berdasarkan hasil pengamatan, ditemukenali ada 2 jenis pola peran perempuan terkait dengan perannya dan kedudukannya dalam keluarga inti. Pola pertama berhubungan dengan  perannya sebagai agen penguatan kapasitas kelompok/organisasi perempuan.  Pola kedua terkait pada aset individu yang mendominasi dasar pengambilan keputusan serta akses terhadap sumber daya. Disamping itu, diketahui pula bahwa terjadinya perbedaan pola peran perempuan juga terkait dengan jenis hubungan sosial yang terjadi di masyarakat. Tingkat hubungan kekeluargaan di Kelurahan Bendan Dhuwur terbukti cenderung lebih tidak akrab/guyub dibandingkan dengan Kelurahan Sampangan.
Kajian Profil Ekonomi Desa Wisata Ngerangan Sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan Nophia Gaby Damayanti; Landung Esariti; Maya Damayanti; Hadi Wahyono
REKA RUANG Vol 4 No 2 (2021): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/rkr.v4i2.2295

Abstract

The potential of the tourism industry is an option for poverty alleviation efforts by opening up jobs and increasing income. Ngerangan Tourism Village is one of the poorest areas in Klaten Regency which has developed a tourism business since 2019 through empowerment of tourism actors. This article aims to examine the economic profile of the Ngerangan Tourism Village in the implementation of the tourism village program as an effort to alleviate poverty, by looking at 2 indicators, namely community empowerment activities and tourism activities. The research was conducted through a survey by distributing questionnaires to 42 samples of tourism actors using quantitative methods. Interviews were also conducted with 2 resource persons representing BUMDES and DISPARBUDPORA. The results of the study clearly show that empowerment activities are able to increase community knowledge and participation in tourism village development activities. While the analysis of tourism activities, shows an increase in PAD (Regional Income) by Rp. 5,000,000 / year from tourism contributions, the emergence of 7 thematic villages as tourism products offered, and the increase in specific types of work related to tourism services such as chefs, cashiers, homestay rentals and others.