Yopines Ansen
STIE STEMBI Bandung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Jasa Telekomunikasi Dan Jumlah Penduduk Terhadap Pendapatan Per Kapita Daerah Tingkat II Kota Bandung Yopines Ansen
Jurnal Study and Management Research Vol 15 No 2 (2018): SMART (Study Management Research)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi STEMBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.109 KB) | DOI: 10.55916/smart.v12i2.87

Abstract

Jasa Telekomunikasi, khususnya jasa telepon merupakan kebutuhan pokok mas yarakat, bagi kepentingan ekonomi, social budaya dan keamanan. Kebutuhan ini s ejalan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat, dalam upaya memenuhi k ebutuhan hidup. Di Kota Bandung permintaan akan jasa telepon semakin meningkat. Tersedianya sarana ini diharapkan akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara umum di Kotamadya Bandung. Pada gilirannya pertumbuhan ekonomi ini akan dapat meningkatkan pendapatan per kapita penduduk. Dalam penelitian ini menganalisis tiga variable yaitu Jumlah Penduduk (X1), Jasa Telekomunikasi (Telepon) (X2) dan Pendapatan Per Kapita (Y). Metode penelitian menggunakan Desain Kausal, dengan jumlah populasi sama dengan sampel n = 7. Teknik analisis yang digunakan antara lain Metode Korelasi Linier Berganda. Metode Regresi Linier Berganda dan Metode Bunga Berganda. Hasil penelitian pertama menunjukan besarnya nilai korelasi ( R ) secara bersama-sama dari tiga variable 0,9745, yang berarti hubungan ketiga variable sangat kuat. Kedua, besarnya nilai koeisien determinasi ( R2) 94,96, ini berarti varian yang terjadi pada pendapatan Per Kapita (Y) dapat dijelaskan oleh Jumlah Penduduk (X1) dan Jumlah Jasa Telekomunikasi (Telepon) (X2) melalui persamaan Regresi Linier Berganda Y = 5.318.489,7090 – 9,8513 X1 + 279,3549 X2, Ketiga, Persamaan Regresi Linier Berganda Y = 5.318.489,7090 – 9,8513 X1 + 279,3549 X2.
Dampak Perubahan Dan Pengembangan Organisasi Terhadap Produktivitas Perusahaan Yopines Ansen
Jurnal Study and Management Research Vol 12 No 1 (2015): SMART (Study & Management Research)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi STEMBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.975 KB) | DOI: 10.55916/smart.v12i1.85

Abstract

Abad 21 merupakan era globalisasi yang ditandai dengan adanya perubahan dalam bergagai aspek kehidupan ekonomi, sosial, budaya dan politik. Berbagai kejadian di suatu negara dengan mudah dapat diketahui dalam waktu relatip cepat. Adanya perubahan ini terutama dalam organisasi akan mengalami persaingan yang sangat ketat dalam upaya memenangkan persaingan. Upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi dalam jangka pendek, menengah dan panjang perlu dilakukan perubahan pengembangan organisasi dalam bentuk restrukturisasi dalam berbagai aspek yang menyangkut organisasi. Akan tetapi dalam pelaksanaan perubahan pengembangan organisasi atau perusahan sering terjadi penolakan yang dilakukan oleh karyawan secara individu maupun kelompok. Penolakan tersebut dalam bentuk kepentingan pribadi, kesalahpahaman dan kurangnya kepercayaan, penilaian yang berbeda, dan toleransi rendah terhadap perubahan. Ketidak pastian ini akibat dari pengaruh perubahan. Penelitian ini membahas mengenai dampak perubahan pada produktivitas organisasi. Kesimpulan hasil pembahasan, pertama dalam era globalisasi untuk memenangkan persaingan perlu adanya perubahan pengembangan organisasi atau perusahan untuk dapat meningkatkan produktivitas. Kedua, mengurangi penolakan dalam pengembangan organisasi atau perusahaan harus dilakukan perencanaan yang baik mempertimbangkan berbagai aspek. Ketiga, proses perubahan pengembangan organisasi atau perusahaan di lakukan secara evolusi menghindari benturan kepentingan individu dan kelompok. Keempat, pihak manajemen harus secara terbuka memberikan informasi kepada karyawan akan adanya perubahan. Kelima, dalam perencana adanya kerjasama antara inisiator dan karyawan dalam memberikan masukan. Keenam, dalam proses implementasi perubahan pengembangan organisasi atau perusahan harus mempertimbangkan fase unfreezing, changing dan refreezing
Sistem Administrasi Pelayanan Perbaikan Gangguan Telepon Pada Kantor Daerah Telekomunikasi Bandung Yopines Ansen
Jurnal Study and Management Research Vol 11 No 2 (2014): SMART (Study & Management Research)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi STEMBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.179 KB) | DOI: 10.55916/smart.v11i2.67

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai sistem administrasi pelayanan perbaikan gangguan telepon pada Kantor Daerah Telekomunikasi Bandung. Dalam penelitia ini jumlah karyawan sebanyak 239, bekerja melayani gangguan perbaikan telepon di 5 area pelayanan Bandung Pusat, Barat, Utara, Selatan dan Timur. Sedangkan teknik sampling yang digunakan “Sample Random Sampling” dengan jumlah sampel 148 karyawan, dengan tingkat kesalahan 5%. Adapun teknik pengumpulan data adalah dengan cara wawancara, kuesioner, observasi dan penelitian kepustakaan. Sedangkan teknik Analisis Data menggunakan “Quality Control” meliputi analisis Stratifikasi, Diagram Pareto, Diagram Ishikawa (Diagram Sebab- Akibat), Histogram, Diagram Pencar dan Bagan Pengendalian. Kesimpulan, pertama meningkatnya pendapatan perkapita berpengaruh terhadap tuntutan masyarakat akan peningkatan pelayanan perbaikan. Kedua, seluruh jajaran pimpinan dan pelaksana harus memiliki komitmen dan persepsi yang sama dalam mendukung kegiatan operasional di lapangan. Ketiga, pendelagasian wewenang dalam upaya meningkatkan pelayanan secara jelas dan bertanggungjawab. Saran, pertama, penambahan SDM bidang teknik jaringan, validasi data jaringan kabel, kordinasi formal dan informal dengan pihak ketiga, penambahan sarana kerja yang memadai. Kedua, menganti kabel yang rusak secara terprogram, material baru perlu dilakukan uji lapangan dan laboratorium, memberikan penyuluhan kepada masyarakat penggemar layang-layang. Ketiga, pembenahan front room dan back room dari mulai sarana kerja, organisasi dan metode kerja. Keempat, perlu perubahan budaya kerja sesuai dengan yang telah digariskan oleh perusahaan secara bertanggungjawab.
Kebijakan Alokasi Pelayanan Jasa Telekomunikasi Di Kecamatan Dayeuhkolot - Kabupaten Bandung Yopines Ansen
Jurnal Study and Management Research Vol 11 No 3 (2014): SMART (Study & Management Research)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi STEMBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.282 KB) | DOI: 10.55916/smart.v11i3.74

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan metode “Deskriptif Analisis”, dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan ceklis instansional. Tujuan utama penelitian adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai kebijaksanaan alokasi pelayanan jasa Telekomunikasi di Kecamatan Dayeuhkolot – Kabupaten Bandung. Hasil penelitian menunjukan pertama, bahwa adanya pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, menimbulkan pengaruh terhadap kebutuhan akan berbagai fasilitas social dan ekonomi, kedua, perkembangan sector pertanian dan industry mengalami pertumbuhan pasang-surut, ketiga, adanya proses perdagangan terjadi aliran barang antar satu tempat dengan tempat yang lain yang kurang lancar, keempat, tingginya pertumbuhan kendaraan umum tidak sebanding dengan panjang jalan, kelima belum adanya penataan system wilayah pengembangan desa, keenam, belum tersedianya fasilitas jasa telekomunikasi sesuai dengan kebutuhan yang memadai. Kesimpulan pertama jasa telekomunikasi peranan penting dalam pembangunan berkelanjutan, kedua perkembangan dan pertumbuhan penduduk berdampak positip maupun negatip dalam pembangunan, ketiga terjadinya pasang surut pertumbuhan sector pertanian dan industry, keempat tingginya volume lalu-lintas perdampak kemacetan, kelima belum meratanya kepemilikan jasa telekomunikasi. Rekomendasi pertama tingkat pertumbuhan penduduk dibatasi sesuai dengan proram Keluarga Berencana, kedua perkembangan dan pertumbuhan perlu dukungan sector pertanian dan industry oleh pemerintah, ketiga menentukan pusat koleksi barang guna mendukung kelancaran pemasaran, keempat penambahan jalan baru dan merehabilitas jalan yang rusak, kelima penataan pengembangan wilayah desa, keenam perencana dan pelaksanaan pembangunan jasa telekomunikasi didasarkan berbagai pertimbangan.