Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR RISIKO DAN PROTEKTIF PEKERJA PENGGUNA NARKOBA YANG MENJALANI REHABILITASI DI BNNP JAWA BARAT Rahma Dilla Arnanda; Ahmad Gimmy Prathama
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 6 No 1 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v6i1.1462

Abstract

Drug abuse is increasing and spreading throughout all circles, including workers. During this time many studies related to drug abuse focused on adolescents, even though workers also have a high-risk factor. Risk factor is something that can predict an increase in the likelihood of violations or mistakes later on. One step that can be done to reduce risk factors of drug abuse is to undergo rehabilitation. Therefore, this study aimed to explore the risk factors of drug abuse on workers who are undergoing rehabilitation in the Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat. This study involved four drug user workers who are undergoing rehabilitation at BNNP Jawa Barat, which was obtained using convenience sampling technique. Data collection was carried out by structured interviews. This research used a qualitative approach with collective case studies design. The results showed that risk factors of drug abuse involved internal and external factors. Internal factors such low of self-esteem and difficulties to reject invitations from friends to use drugs. External factors consist of family factor, friends, environment, and socio-economic status. In addition to risk factors, researcher also found protective factors that are the user’s awareness about negative impact of drug abuse and motivation for having a better life. Besides family factors, especially social support that come from their wife and work environment that demand for professionals also become a protective factor for drug abuse. Keywords: Risk Factor, Protective Factor, Drug Abuse, Workers, BNNP Jawa Barat Penyalahgunaan narkoba semakin hari semakin meningkat dan menyebar di berbagai kalangan, termasuk pada kalangan pekerja. Selama ini banyak penelitian terkait penyalahgunaan narkoba yang berfokus pada remaja, padahal para pekerja juga memiliki faktor risiko yang tinggi. Faktor risiko adalah sesuatu yang dapat memprediksi peningkatan kemungkinan pelanggaran atau kesalahan di kemudian hari. Salah satu langkah yang dapat dilakukan mengurangi faktor risiko penggunaan narkoba adalah dengan menjalani rehabilitasi. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor risiko pada pekerja pengguna narkoba yang menjalani rehabilitasi di Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat. Penelitian ini melibatkan empat orang pekerja pengguna narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi di BNNP Jawa Barat, yang diperoleh dengan menggunakan teknik convenience sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui cara wawancara terstruktur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan collective case studies. Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil bahwa faktor risiko yang berperan terhadap penggunaan narkoba berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa self-esteem yang rendah dan sulitnya menolak ajakan dari teman. Adapun faktor eksternal terdiri dari faktor keluarga, teman dan lingkungan, serta keadaan sosio-ekonomi. Selain faktor risiko, peneliti juga menemukan adanya faktor protektif yang berasal dari internal pengguna berupa kesadaran akan dampak negatif dari narkoba dan keinginan akan kehidupan yang lebih baik. Selain itu faktor keluarga, terutama dukungan dari istri dan lingkungan kerja yang menuntut untuk profesional juga menjadi faktor protektif penggunaan narkoba. Kata Kunci: Faktor Risiko, Faktor Protektif, Penyalahgunaan Narkoba, Pekerja, BNNP Jawa Barat.
PENGARUH COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENURUNKAN ANXIETY SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI FUNGSI MENTALPASIEN KANKER SERVIKS Junaidi Junaidi; Hatta Albanik; Ahmad Gimmy Prathama
JURNAL PSIKOLOGI MALAHAYATI Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v1i2.1867

Abstract

THE INFLUENCE OF COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY ON ANXIETY REDUCTION AS THE OPTIMIZATION OF MENTAL FUNCTIONS AMONG CERVICAL CANCER PATIENTSServical cancer patients tend to have psychological disorder, one of them is anxiety. This study aims to find the effect of cognitive behavior therapy in reducing anxiety on cervical cancer patients, as an efforts to optimize mental function of cervical cancer patients. This study used quasi-experimental methods, with pre post test design approach. This study also used descriptive- qualitative approach such as interviews and observations. Samples were 4 patients with cervical cancer stage II and III. Instrument used to measure anxiety was STAI Form Z-1 and Z-2. The intervention was CBT treatment with mind over mood method. Based on the results of quantitative and qualitative measurements, found that cognitive behavior therapy can reduce anxiety of cervical cancer patients. The result also found changes in the thinking process of the patients, which change from negative to be more positive, so that patients found positive aspect in themselves, their environment and its future, and they didn’t blame theirselves, the environment and the world for their condition anymore.Pasien kanker serviks rentang mengalami gangguan psikologis, salah satunya adalah anxiety. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian cognitive behavior therapy dalam menurunkan anxiety sebagai upaya optimalisasi fungsi mental pasien kanker serviks. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental, dengan pendekatan pre post test design, disamping itu peneliti juga menggunakan jenis pendekatan yang bersifat deskriptif-kualitatif berupa hasil wawancara dan observasi. Sampel penelitian adalah 4 orang penderita kanker serviks stadium II dan III. Instrumen pengukuran kecemasan yang digunakan adalah STAI form Z-1 dan Z-2. Intervensi yang diberikan berupa CBT dengan metode mind over mood. Berdasarkan hasil pengukuran kuantitatif dan kualitatif, diperoleh bahwa cognitive behavior therapy dapat menurunkananxiety pasien kanker serviks. Hasil penelitian juga menemukan perubahan pada proses berpikir pasien, yaitu dari pola pikir negatif menjadi lebih positif, sehingga pasien dapat menemukan hal positif dalam diri, lingkungan dan masa depannya  dan tidak lagi menyalahkan diri, lingkungan dan dunia atas kondisinya.