Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENURUNKAN ANXIETY SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI FUNGSI MENTALPASIEN KANKER SERVIKS Junaidi Junaidi; Hatta Albanik; Ahmad Gimmy Prathama
JURNAL PSIKOLOGI MALAHAYATI Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v1i2.1867

Abstract

THE INFLUENCE OF COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY ON ANXIETY REDUCTION AS THE OPTIMIZATION OF MENTAL FUNCTIONS AMONG CERVICAL CANCER PATIENTSServical cancer patients tend to have psychological disorder, one of them is anxiety. This study aims to find the effect of cognitive behavior therapy in reducing anxiety on cervical cancer patients, as an efforts to optimize mental function of cervical cancer patients. This study used quasi-experimental methods, with pre post test design approach. This study also used descriptive- qualitative approach such as interviews and observations. Samples were 4 patients with cervical cancer stage II and III. Instrument used to measure anxiety was STAI Form Z-1 and Z-2. The intervention was CBT treatment with mind over mood method. Based on the results of quantitative and qualitative measurements, found that cognitive behavior therapy can reduce anxiety of cervical cancer patients. The result also found changes in the thinking process of the patients, which change from negative to be more positive, so that patients found positive aspect in themselves, their environment and its future, and they didn’t blame theirselves, the environment and the world for their condition anymore.Pasien kanker serviks rentang mengalami gangguan psikologis, salah satunya adalah anxiety. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian cognitive behavior therapy dalam menurunkan anxiety sebagai upaya optimalisasi fungsi mental pasien kanker serviks. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental, dengan pendekatan pre post test design, disamping itu peneliti juga menggunakan jenis pendekatan yang bersifat deskriptif-kualitatif berupa hasil wawancara dan observasi. Sampel penelitian adalah 4 orang penderita kanker serviks stadium II dan III. Instrumen pengukuran kecemasan yang digunakan adalah STAI form Z-1 dan Z-2. Intervensi yang diberikan berupa CBT dengan metode mind over mood. Berdasarkan hasil pengukuran kuantitatif dan kualitatif, diperoleh bahwa cognitive behavior therapy dapat menurunkananxiety pasien kanker serviks. Hasil penelitian juga menemukan perubahan pada proses berpikir pasien, yaitu dari pola pikir negatif menjadi lebih positif, sehingga pasien dapat menemukan hal positif dalam diri, lingkungan dan masa depannya  dan tidak lagi menyalahkan diri, lingkungan dan dunia atas kondisinya.
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT PELAKSANA RUANG RAWAT INAP Evi Sunarti; Supriyati Supriyati; Junaidi Junaidi
JURNAL PSIKOLOGI MALAHAYATI Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v3i1.3448

Abstract

ABSTRACT: RELATIONSHIP BETWEEN WORKLOAD AND WORK STRESS IN INPATIENT NURSES The industrialization era demands that all components in the world of work run as optimally as possible. This result in hight demand on workers so that it ultimately lead to work stress.This study aimed to determine the relationship between workload and work stress on nurses in the inpatient room at Pertamina Bintang Amin Hospital Lampung. This research is an analytical research with a cross-sectional approach, Data collection techniques in this study using work stress scale and workload scale. The sample of this study were 33 nurses administered in the Inpatient Room of Pertamina Bintang Amin Hospital Lampung. Data analysis in this study using product moment correlation analysis techniques. Based on the results of data analysis, there is a positive significant relationship between workload and work stress in the implementing nurse in the inpatient room. Keywords: Workload, Work Stress, Nurse Era Industrialisasi menuntut seluruh komponen dalam dunia kerja dapat bekerja seoptimal mungkin. Hal ini menghasilkan tuntutan yang besar pada pekerja sehingga pada akhirnya dapat menimbulkan stres kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan stress kerja pada perawat. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional.  Sampel dalam penelitian ini adalah 33 perawat pelaksana ruang rawat Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Lampung. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala stres kerja dan skala beban kerja. Populasi dalam penelitian ini adalah Perawat Pelaksana di Ruang Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data diketahui terdapat hubungan positif yang signifikasn antara beban kerja dengan stres kerja pada perawat pelaksana di ruang rawat inap.. Kata Kunci : Beban Kerja, Stres Kerja, Perawat
HUBUNGAN ANTARA JENIS KELAMIN DAN OPTIMISME DENGAN COLLEGE STUDENT SUBJECTIVE WELL-BEING Septa Lia Ariska; Asri Mutiara Putri; Junaidi Junaidi
JURNAL PSIKOLOGI MALAHAYATI Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v3i2.4698

Abstract

ABSTRACT: THE RELATIONSHIP BETWEEN GENDER, OPTIMISME, AND COLLEGE STUDENT SUBJECTIVE WELL-BEING One indicators of college student mental health is college student subjective well-being or abbreviated CSSWB. CSSWB in college students can be influenced by several factor, including gender and optimism . This research aims to determine the relationship between gender and optimism towards college student subjective well-being. This research is a quantitative research conducted on 423 college student from semesters 4 until 8 in Bandar Lampung. Data collection in this research using college student subjective well-being scale, optimism scale likert model, and demographic data. Thdta analyzed using using multiple regression. The result show that optimism is the main predictor in exlaining CSSWB. Further research, is expected to study other variables which can also affect college student subjective well-being. Keyword : Gender, Optimism, College Student Subjective Well-being, College Student Salah satu indikator kesehatan mental mahasiswa adalah college student subjecvtive well-being atau disingkat CSSWB. CSSWB pada mahasiswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain jenis kelamin dan optimisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin dan optimisme dengan college student subjective well-being. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan pada 423 mahasiswa semester 4 sampai 8 di Bandar Lampung. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala College Student Subjective Well-being Questionary, skala Optimisme model likert, serta data demografi. Data dianalisis menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan optimisme sebagai prediktor utama dalam menjelaskan college student subjective well-being. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel lain dalam melihat faktor-faktor yang mempengaruhi college student subjective well-being. Kata Kunci : Jenis Kelamin, Optimisme, College Student Subjective Well-being, Mahasiswa
Perbedaan Tingkat Stres ASN Kota Metro Berdasarkan Jenis Kelamin Octa Reni Setiawati; Junaidi Junaidi; Septa Lia Ariska; Randi Mursandi
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 3 (2023): Volume 5 Nomor 3 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i3.9041

Abstract

ABSTRACT  Stress is a psychological and physical reaction to any demands that cause stability and tension in everyday life. It is undeniable that humans will experience stress in their lives, one of which is ASN (State Civil Apparatus). Stress on ASN (State Civil Apparatus) can be influenced by several factors, one of which is gender differences. This study aims to determine the relationship between gender and ASN (State Civil Apparatus) stress in Metro city. This research is a quantitative research. Data collection was carried out using the Perceived Stress Scale (PSS) and demographic data. Data were analyzed by hypothesis testing using t-test analysis to determine whether there were differences in the stress level of ASN (State Civil Apparatus) in Metro city based on gender. The conclusion of this study was that the results of this study showed that there was no difference in stress levels in ASN (State Civil Apparatus) both men and women both had the same stress level, with a value (Sig2tailed) of 0.531 ≥ 0.05 Keywords: Gender,Stress, ASN (APARATUR SIPIL NEGARA)  ABSTRAK Stres merupakan suatu reaksi psikologis dan fisik terhadap setiap tuntutan yang menyebabkan gangguan stabilitas dan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak dapat dipungkiri manusia akan mengalami stres dalam kehidupannya, salah satunya adalah ASN (Aparatur Sipil Negara) (Aparatur Sipil Negara). Stres pada ASN (Aparatur Sipil Negara) dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah perbedaan jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dengan stres ASN  (Aparatur Sipil Negara) di kota Metro. Penelitian ini merupakan penelitian  kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala Perceived Stress Scale (PSS) dan data demografi. Data dianalisis dengan uji hipotesis menggunakan analisis uji t-test untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat stres ASN (Aparatur Sipil Negara) kota Metro berdasarkan jenis kelamin. Kesimpulan dari penelitian ini didapati hasil bahwa penelitian ini menunjukkan bahwa tidak adanya  perbedaan tingkat stres pada ASN  (Aparatur Sipil Negara) baik laki-laki ataupun perempuan keduanya memiliki tingkat stres yang sama,dengan nilai (Sig2tailed) sebesar 0.531 ≥ 0,05Kata Kunci: Jenis Kelamin, Stres, ASN (APARATUR SIPIL NEGARA)