Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL – INDUSTRI DALAM MENELAAH BUDAYA KORPORASI PADA PERUSAHAAN BUMN PASCA PRIVATISASI, RELEVANSI KONSEPTUAL DENGAN FENOMENA MIGRASI Nugroho Dwi Priyohadi
Wacana Vol 5, No 2 (2013)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.937 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v5i2.11

Abstract

Selama ini ada dugaan yang bersifat sektorial bahwa psikologi sosial hanya berfokus kepada fenomena sosial non industri. Suryanto (2012), guru besar Psikologi Sosial di Universitas  Airlangga Surabaya mengatakan bahwa jebakan-jebakan departementalisasi keilmuan pada psikologi menyebabkan kajian-kajian akan kurang tajam dan tidak bersifat integratif. Arogansi antar departemen, semestinya ditiadakan, dan digantikan dengan kerendahan hati untuk saling mengkaji fenomena psikologis dengan pendekatan multiperspektif. Makalah  ini dimaksudkan sebagai proses pembelajaran tersebut, khususnya bagi penulis, untuk melihat realitas industrialisasi yang selama ini dianggap sebagai ranah psikologi industry dan organisasi, dalam perspektif psikologi sosial. Pada bagian-bagian makalah ini, akan dicoba melihat masalah budaya korporasi (corporate culture) pada perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang mengalami privatisasi, dan bagaimana relevansinya dengan fenomena migrasi (perpindahan penduduk atau warga dari satu negara ke negara lain). Kata Kunci: Budaya Korporasi, Budaya Organisasi, Fenomena Migrasi
URGENSI STUDI TENTANG BUDAYA PERUSAHAAN KEPELABUHANAN DAN KINERJA PSIKOLOGIS PEGAWAI PADA PERUSAHAAN BUMN PASCA PRIVATISASI Nugroho Dwi Priyohadi
Wacana Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.457 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v5i1.16

Abstract

Kajian tentang Budaya Perusahaan sudah banyak dilakukan. Secara umum, dikatakan bahwa budaya perusahaan (corporate culture/organizational culture) berkorelasi langsung dengan kinerja organisasi (organizational performance).  Secara teoriti, budaya perusahaan dapat mengacu kepada pemahamahan Hofstedian, atau Schein, atau Donovan dengan konteks pengertian merujuk kepad tata nilai, kebiasaan. Tradisi, artefak, dan sebagainya. Kinerja organisasi diukur dengan metode Balance scorecard yang mencoba menyeimbangkan pengukuran kinerja dari perspektif organisasi dan individu. Artikel ini mencoba mengurai urgensi atau arti penting melakukan kajian tentang budaya perusahaan kaitannya dengan kinerja psikologis atau kinerja individu dalam perusahaan. Selama ini, kajian dan penelitian lebih banyak kepada kinerja organisasi. Kata Kunci: corporate culture, performance, leadership, komunikasi
Jumlah Gang Buruh dan Kapasitas Alat Terhadap Kinerja Bongkar Muat Curah Kering Nugroho Dwi Priyohadi; Devik Ristianto
Jurnal Baruna Horizon Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Sekolah TInggi Ilmu Administrasi dan Manajemen Kepelabuhan (STIAMAK) Barunawati Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era globalisasi ini peran sumber daya manusia dan pemakaian teknologi sudah merupakan kebutuhan utama bagi setiap perusahaan yang ingin berkembang pesat dan berdaya saing tinggi, karena pemakaian teknologi dalam suatu perusahaan sudah merupakan kebutuhan mutlak. Dalam kurun waktu 3 tahun belakangan ini terjadi penurunan kinerja bongkar muat curah kering pada PT. Prima Utama Maritim Surabaya, Yang ditunjukan dengan tingginya biaya operasional dan menurunnya hasil produksi. Menurunnya kinerja bongkar muat curah kering di duga berkaitan dengan penggunaan jumlah gang buruh dan kapasitas alat nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi variable kinerja bongkar muat curah kering di PT. Prima Utama Maritim yang difokuskan pada penggunaan jumlah gang buruh dan kapasitas alat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui instrumen kuisioner dan sekunder yang diperoleh melalui dokumentasi. Penelitian dilakukan dengancaraobservasi langsung (menggunakan alat bantu kuisioner) dan studi kepustakaan. Teknik analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Adapun sampel yang digunakan adalah 35 karyawan yang menangani bongkar muat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa koefisien regresi dari ketiga variable bernilai positif (+), berarti jika semakin banyak dalam penggunaan jumlah gang buruh dan semakin besar kapasitas alat yang digunakan maka kinerja bongkar muat curah keringakan semakin tinggi. Hasil analisis dan pengujian t menunjukan bahwa variable jumlah gang dan kapasitas alat secara parsial memiliki korelasi signifikan terhadap kinerja bongkar muat curah kering. Adapun koefisien regresi Variabel jumlah gang buruh mempunyai korelasi paling dominan terhadap kinerja bongkar muat curah kering pada PT. Prima Utama Maritim.
HUBUNGAN FAKTOR MANAJEMEN K3 DENGAN TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) PADA PEKERJA PT PELABUHAN PENAJAM BANUA TAKA Nugroho Dwi Priyohadi; Arly Achmadiansyah
Jurnal Baruna Horizon Vol 4 No 1 (2021): JURNAL BARUNA HORIZON
Publisher : Sekolah TInggi Ilmu Administrasi dan Manajemen Kepelabuhan (STIAMAK) Barunawati Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52310/jbhorizon.v4i1.51

Abstract

Tenaga kerja merupakan salah satu komponen terpenting dalam pelaksanaan proyek dan merupakan aset yang menentukan bagi perusahaan. Oleh sebab dalam menjalankan bisnis usaha yang aman, maka penerapan K3 harus dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan UU Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970 dan UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa pengusaha wajib melindungi pekerja dan potensi bahaya yang dihadapinya. Kecelakaan industri adalah kejadian kecelakaan yang terjadi di tempat kerja, khususnya di lingkungan industri. Kecelakaan industri secara umum disebabkan oleh 2 (dua) hal pokok yaitu tindakan tidak aman (unsafe action) dan kondisi tidak aman (unsafe condition). Tindakan tidak aman (unsafe action) adalah kegagalan (human failure) dalam mengikuti persyaratan dan prosedur-prosedur kerja yang benar sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komitmen dan kebijakan K3, perencanaan K3, pelaksanaan K3, serta pemeriksaan dan tindakan perbaikan K3 terhadap tindakan tidak aman pada pekerja PT. Pelabuhan Penajam Banua Taka. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada karyawan PT. Pelabuhan Penajam Banua Taka berjumlah 50 karyawan. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh secara serempak komitmen dan kebijakan K3, perencanaan K3, pelaksanaan K3, serta pemeriksaan dan tindakan perbaikan K3 terhadap tindakan tidak aman dengan nilai signifikansi masing-masing variabel sebesar sebesar 0,000 kurang dari taraf signifikansi a = 0,05. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan ada pengaruh secara parsial komitmen dan kebijakan K3, perencanaan K3, pelaksanaan K3, serta pemeriksaan dan tindakan perbaikan K3 terhadap tindakan tidak aman.